Dalam suatu bisnis, utang usaha adalah salah satu jenis utang yang diajukan oleh perusahaan untuk menunjang aktivitas usaha. Namun, masih banyak yang mengira kalau perusahaan yang menggunakan utang jenis ini berarti bisnisnya tidak sehat.
Padahal, utang usaha bukan suatu indikator kondisi keuangan perusahaan yang tidak sehat lho. Justru, utang usaha ini seperti investasi yang dibutuhkan suatu perusahaan, kegiatan operasional berjalan dengan lancar.
Memangnya, apa yang dimaksud dengan utang usaha? Bedanya dengan utang yang mengindikasikan keuangan perusahaan tidak sehat itu apa? Lalu, bagaimana proses mengajukan utang usaha bagi perusahaan?
Baca juga: Kenali Apa Itu Utang Jangka Pendek
Utang usaha bagi perusahaan. (dok. Pixabay/merhanhaval22)
Temukan jawabannya di bawah ini!
Pengertian Utang Usaha (Accounts Payable)
Kalau didefinisikan, utang usaha adalah kewajiban perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek kepada kreditur atau pemasoknya.
Misalnya begini, perusahaan kamu membeli barang inventaris secara kredit kepada pemasok. Nah, pemasok atau kreditur memberi kamu waktu untuk melunasi utang tersebut dalam waktu yang singkat, katakanlah sampai akhir bulan.
Artinya, kamu harus melunasi utang tersebut pada akhir bulan. Kenapa harus singkat? Karena, hal ini dilakukan untuk menghindari gagal bayar.
Contoh simpelnya ketika kamu menggunakan pulsa pascabayar. Dengan pulsa itu, kamu bisa melakukan panggilan kepada siapapun tanpa harus membayar di awal. Nah, tagihan pulsa selama digunakan itu akan diberikan setiap akhir periode. Pada periode itulah kamu harus membayar lunas utang usahamu.
Baca juga: Risiko Mengabaikan Pembayaran Pinjaman Online
Ciri-Ciri Utang Usaha
Kita analogikan saat kamu membeli pulsa pascabayar kepada provider tertentu ya. Dari situ, apakah kamu sudah bisa menilai ciri-ciri utang usaha dengan jenis utang lainnya?
Berikut ciri-ciri utang usaha yang membedakannya dengan jenis utang lainnya.
1. Terjadi Secara Berulang
Kamu membutuhkan pulsa untuk operasional perusahaan, betul? Nah, otomatis kamu akan selalu membeli pulsa pascabayar tersebut secara berulang-ulang.
Begitu pun ketika kamu membeli inventaris perusahaan kepada kreditur. Kamu membutuhkan inventaris tersebut untuk menunjang operasional perusahaan. Sehingga, kamu akan melakukan kredit untuk inventaris tersebut secara berulang-ulang. Artinya, kamu dan kreditur akan sering kontak langsung.
2. Utang Berlangsung Dalam Periode Singkat
Perlu untuk kamu ketahui, dalam akuntansi, utang usaha termasuk dalam aktiva lancar. Artinya, waktu untuk melunasi utang ini juga tidak bisa lama-lama, alias jatuh temponya singkat.
Hal itu dilakukan untuk menjaga supaya arus kas tetap lancar, baik bagi kreditur, maupun bagi perusahaan yang memiliki utang. Umumnya, periode utang usaha ini berlangsung selama satu periode akuntansi. Namun, balik lagi kepada pemberi kredit atau krediturnya.
3. Tidak ada surat kerja sama
Anggap saja kerja di suatu kantor bagian administrasi. Kamu akan membutuhkan inventaris berupa kerta HVS dan alat tulis lainnya yang sulit dipastikan jumlahnya dalam satu periode akuntansi.
Oleh karena itu, kamu bekerjasama dengan percetakan yang menjual aneka kertas dan alat tulis. Kerja sama yang digunakan adalah utang usaha. Jadi, percetakan itu akan menyetok kertas dan alat tulis bagi perusahaan.
Nah, setiap akhir periode akuntansi, perusahaan wajib melunasi utang inventaris tersebut kepada kreditur. Jadi, tidak ada surat kerja sama di antara mereka. Hanya ada catatan total utang yang diberikan. Selebihnya, tinggal rasa percaya di antara kedua belah pihak.
Proses Utang Usaha
Setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri utang usaha, selanjutnya kamu penasaran dong bagaimana proses melakukan utang usaha ini? Nah, dalam melakukan transaksi utang usaha, kamu perlu melewati beberapa proses terlebih dahulu.
Proses utang usaha yang perlu dilakukan perusahaan. (dok. Pixabay/InspiredImages)
Berikut ini tahapan secara garis besar dalam melakukan utang usaha.
1. Pengambilan Faktur
Setelah kamu membeli suatu barang atau jasa secara kredit atau utang. Langkah selanjutnya adalah pengambilan faktur.
Pengambilan faktur ini melibatkan input data, seperti rincian vendor, jumlah, nomor, dan lainnya ke dalam sistem pencatatan. Karena dilakukan secara manual, maka input data ini perlu dilakukan secara teliti dan akurat untuk meminimalisir kesalahan.
2. Persetujuan Faktur
Setelah faktur dibuat secara manual, selanjutnya faktur tersebut ditinjau terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan pemasok. Apakah kreditur setuju dengan faktur yang telah dibuat, misalnya tanggal jatuh tempo, jumlah utang, dan lain sebagainya.
3. Otorisasi Pembayaran
Setelah siap melakukan pembayaran, sistem akan mengotorisasi terlebih dahulu pembayaran tersebut. Misalnya dengan cara memilih metode apa yang akan digunakan untuk pembayaran, kode, dan jumlah yang harus dibayarkan.
4. Eksekusi Pembayaran
Setelah otorisasi, langkah selanjutnya adalah pembayaran faktur sesuai dengan rincian biaya. Biasanya akan ada cetak bukti pelunasan, penandatanganan, dan pengiriman bukti kepada kedua belah pihak.
Contoh Utang Usaha Adalah
Contoh utang usaha yang biasa dilakukan perusahaan. (dok. Pixabay/Rilsonav)
Utang dibuat setiap saat oleh perusahaan untuk layanan yang diberikan atau disediakan dan belum dibayarnya. Beberapa contoh utang usaha sudah disebutkan di atas seperti bahan baku, pembayaran langganan atau angsuran pascabayar, dan pembelian inventaris secara kredit. Contoh lainnya adalah sebagai berikut.
- Bahan baku
- Transportasi dan logistik
- Bahan bakar
- Sewa
- Jasa
- Produk dan peralatan
Nah, semua utang usaha masuk dalam catatan akuntansi perusahaan sebagai kewajiban lancar pada neraca. Karena tergolong sebagai kewajiban lancar, maka jatuh temponya dibuat singkat.
Itu dia penjelasan mengenai utang usaha. Simpelnya, utang usaha merupakan kewajiban suatu perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka waktu singkat.
Baca juga : Apa yang Harus Dilakukan Agar Tidak Terlilit Utang?
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.