Utang adalah hal yang lumrah dilakukan di kehidupan sehari-hari, apalagi bagi perusahaan-perusahaan besar. Sebab utang adalah cara tercepat untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah bisnis. Utang pun dibagi menjadi dua kategori yakni jangka panjang dan jangka pendek.
Kendati demikian, pebisnis tidak boleh seenaknya berhutang. Sebab utang biasanya memiliki bunga, yang berpotensi mengurangi jumlah pendapatan yang didapat perusahaan. Selain itu jika perusahaan tidak mampu melunasi utang, maka perusahaan akan terancam mengalami kerugian.
Apa Itu Utang Jangka Pendek?
Menurut ilmu akuntansi, utang jangka pendek adalah utang yang pembayarannya perlu disetorkan oleh perusahaan dalam kurun waktu 12 bulan atau kurang dari itu. Utang jangka pendek pembayarannya harus diprioritaskan oleh perusahaan.
Baca juga: Apa itu Venture Capital atau Modal Ventura?
Sebab keberhasilan perusahaan membayar pinjaman jangka pendek tersebut mempengaruhi likuiditas perusahaan. Hal itu dikarenakan utang jangka pendek perlu dibayar menggunakan uang kas. Sehingga ketika sebuah perusahaan mampu melunasinya dengan baik, ini berarti bisnis tersebut memiliki simpanan kas yang bagus.
Perusahaan biasanya melakukan utang jangka pendek sebagai bentuk untuk memenuhi kebutuhan darurat. Misalnya saja untuk membeli bahan baku produksi.
Ciri-ciri Utang Jangka Pendek
Selain bisa diidentifikasi dari jangka waktu pelunasan, utang jangka pendek juga memiliki ciri-ciri lainnya. Di antaranya adalah:
- Utang jenis ini memiliki nominal yang jelas. Pinjaman jangka pendek juga selalu tercatat di setiap periode laporan keuangan.
- Pinjaman jangka pendek biasanya memiliki bunga. Namun ada pula utang yang tak menuntut bunga pada si peminjam. Hal ini tentunya tergantung pada kreditur.
- Utang jangka pendek biasanya tidak memerlukan jaminan. Hal ini dikarenakan, jumlah pinjaman yang tak terlalu tinggi dan jangka waktu pembayaran yang tidak sampai satu tahun.
Jenis-jenis Utang Jangka Pendek
Perusahaan biasanya memutuskan untuk melakukan pinjaman jangka pendek demi mempercepat perputaran keuangan. Sehingga ketika nantinya waktu pembayaran tiba, produk sudah terjual dan keuntungan sementara sudah didapat.
Jika barang sudah terjual, secara tidak langsung pelangganlah yang melunasi utang tersebut karena diambil dari profit. Dengan begitu, utang tidak akan mengurangi jumlah modal atau pun keuntungan perusahaan yang ada pada laporan keuangan.
Lantas apa saja jenis utang jangka pendek? Berikut ulasannya.
- Utang Dagang
Dilansir dari laman UKM Indonesia, hutang dagang atau account payable merupakan kewajiban perusahaan untuk membayar vendor/supplier. Dalam melaksanakan bisnisnya, beberapa perusahaan mengandalkan barang yang diproduksi oleh perusahaan lainnya
Utang dagang ini terjadi ketika perusahaan membayar bayar tersebut namun tidak langsung lunas. Sedangkan barang sudah diterima oleh perusahaan.
Jika hal ini terjadi, perusahaan harus mencatat jumlah hutang dan memasukkannya ke dalam kategori pinjaman jangka pendek. Umumnya, pembayaran faktur diberi jangka waktu 15 hari, 30 hari atau 45 hari setelah perusahaan mendapat pinjaman.
Jika perusahaan terlambat membayar pinjaman, maka akan dikenakan biaya keterlambatan. Atau bahkan perusahaan yang memberi pinjaman bisa memutuskan kerjasama dengan perusahaan yang berhutang.
- Utang Wesel
Utang wesel merupakan pinjaman jangka pendek yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan dengan cara menerbitkan bukti tertulis yang disebut wesel bayar. Dokumen ini merupakan tanda hutang, juga menjadi bukti pernyataan bahwa si pembuat hutang mampu membayar.
Jenis utang ini tidak memerlukan jaminan. Wesel juga merupakan perjanjian hutang yang lebih kuat, mengikat dua belah pihak dan dapat dijual kepada pihak lain.
Baca juga: Ini Bank dengan Bunga Deposito Tertinggi Tahun 2022
Utang wesel memiliki kelebihan. Masa pelunasan yang cenderung pendek akan memungkinkan kreditur mendapat profit lebih cepat.
Di sisi lain, jenis hutang ini juga memiliki kekurangan. Karena masa jatuh tempo yang pendek, jika terlalu banyak pinjaman yang dilakukan sementara jumlah kas tidak cukup untuk bertahan, maka likuiditas perusahaan menjadi tidak menentu.
- Dividen
Bagi perusahaan terbuka yang menawarkan saham kepada publik, mereka akan membagikan dividen dalam jangka waktu tertentu kepada pemegang saham. Jadwal pembagian ini tergantung pada kebijakan perusahaan.
Secara umum, dividen merupakan pembagian laba yang dibayarkan kepada pemegang saham berdasar jumlah saham yang dimiliki. Dividen yang dibagikan bisa berupa uang tunai atau saham.
Ada yang membaginya satu tahun sekali, ada pula yang membutuhkan waktu lebih dari satu tahun. Tentunya hal ini tergantung laba bersih yang diperoleh perusahaan tersebut.
pembagian laba atau hasil yang dibayarkan kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki. Biasanya, dividen yang dibagikan bisa dalam bentuk uang tunai atau saham. Jumlah dividen yang diterima ini pun bergantung pada jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham.
- Pendapatan Diterima di Muka
Pendapatkan diterima di muka merupakan kondisi di mana perusahaan mendapatkan pembayaran di muka untuk produk atau layanan jasa yang akan dikirim di masa depan. Perusahaan yang menerima pembayaran ini mencatatnya sebagai pendapat yang ditangguhkan.
Perusahaan yang mendapatkan pendapatan di muka harus memperhatikan kontrak dan tanggal kesepakatan pengiriman barang/jasa. Jangan sampai melewati jadwal yang sudah ditentukan.
- Utang Biaya
Utang biaya merupakan jenis utang jangka pendek yang jatuh temponya masih nanti. Utang ini harus dicatat di jurnal dan dibayarkan ketika mendekati jatuh tempo. Sama dengan jenis utang lainnya, utang ini harus dicatat agar perusahaan tak melupakan kewajiban untuk membayar pinjaman.
Solusi Pinjaman di Kredit Pintar
Jika kalian tengah membutuhkan dana darurat untuk segala kebutuhan, termasuk bisnis kalian, Kredit Pintar menyediakan pinjaman dalam bentuk uang tunai untuk penggunanya. Pencairan pinjamannya pun bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Layanan Kredit Pintar sudah tersedia di seluruh Indonesia. Sehingga kalian yang tinggal di luar Pulau Jawa tak perlu khawatir lagi.
Selain itu, tenor atau periode peminjaman adalah 14 hari hingga 12 bulan. Metode pembayarannya pun beragam, sehingga kalian tak perlu takut melewatkan jatuh tempo karena terbatasnya metode pembayaran.
Baca juga: Cara Registrasi Bibit Investasi dan 5 Tips Untuk Profit
Lantas bagaimana cara mengajukan pinjaman melalui Kredit Pintar? Caranya gampang banget. Kalian hanya perlu memenuhi enam syarat ini:
- Peminjam merupakan Warga Negara Indonesia dibuktikan dengan e-KTP yang masih berlaku
- Peminjam adalah WNI dalam rentang usia produktif
- Peminjam memiliki nomor handphone aktif
- Peminjam telah menginstall aplikasi Kredit Pintar di smartphone
- Peminjam wajib memiliki NPWP
- Peminjam wajib memiliki slip gaji/bukti penghasilan bulanan
Setelah persyaratan tersebut lengkap, kalian bisa mengajukan pinjaman dalam waktu lima menit saja. Setelah itu pengajuan pinjaman kalian akan disetujui dalam waktu satu jam saja. Mudah bukan?
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.