Fintech adalah istilah keuangan yang sedang populer selama beberapa tahun terakhir. Namun, apakah Anda benar-benar memahami tentang apa itu fintech serta apa saja keuntungan dan kerugian fintech?
Pada artikel ini, kami akan membahas keuntungan dan kerugian fintech yang perlu Anda ketahui. Simak artikel berikut, ya!
Sederhananya, fintech dapat didefinisikan sebagai inovasi digitalisasi dalam industri finansial atau keuangan. Dengan inovasi ini, diharapkan masyarakat semakin mudah dalam mendapatkan layanan jasa keuangan yang mereka butuhkan.
Meskipun pada dasarnya inovasi diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, tentu ada keuntungan dan kerugian fintech yang perlu diketahui.
Apa Itu Fintech
Hampir sama seperti pengertian fintech yang sudah dibahas sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendeskripsikan fintech sebagai inovasi pada industri keuangan yang memanfaatkan teknologi.
Baca juga: Apa Itu Fintech? Pengertian, Jenis, Manfaat dan Legalitasnya | Kredit Pintar
Dalam perkembangannya, kini masyarakat Indonesia semakin menuntut adanya fintech syariah untuk memenuhi kebutuhan mereka. Singkatnya, fintech syariah adalah layanan keuangan fintech yang tetap menerapkan prinsip-prinsip syariah, misalnya bebas riba.
Sama seperti layanan fintech lain, ada juga keuntungan dan kerugian fintech syariah yang perlu Anda pahami.
Baca juga: Ini 10 Alasan Harus Menggunakan Jasa Fintech Syariah | Kredit Pintar
Lebih lanjut, OJK menjelaskan bahwa biasanya produk fintech adalah sistem yang dibangun untuk menjalankan suatu mekanisme transaksi keuangan yang spesifik. Berdasarkan penjelasan ini, fintech dapat dibagi menjadi beberapa kategori yang lebih spesifik.
Kategori Fintech
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, fintech dapat dibagi menjadi beberapa kategori, untuk menjelaskan spesifikasi transaksi keuangan yang dilakukan. Berikut lima kategori fintech menurut OJK:
- Crowdfunding (Penggalangan Dana
Crowdfunding, atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai penggalangan dana, adalah kategori fintech yang tidak hanya populer di Indonesia saja, namun juga di berbagai negara lain.
Dalam crowdfunding, biasanya pihak yang membutuhkan bantuan penggalangan dana akan mengunggah informasi mereka dalam sebuah platform agar pihak yang ingin memberikan galangan dana dapat melihat informasi tersebut.
Selanjutnya, jika seseorang yang ingin memberikan bantuan dana, pihak tersebut dapat melakukannya melalui platform yang sedang diakses tersebut. Pihak penerima bantuan biasanya akan memberikan deskripsi informasi penggunaan uang tersebut.
Salah satu platform crowdfunding yang populer di Indonesia adalah KitaBisa.com. Melalui situs ini, pengguna dapat melakukan penggalangan dana dengan mudah dan aman.
- P2P Lending Service
Kategori fintech berikutnya ini lebih populer dikenal sebagai perusahaan peminjaman uang, atau pinjaman online (pinjol). P2P Lending Service sangat membantu masyarakat yang membutuhkan akses keuangan dengan cepat.
Tidak hanya membantu masyarakat yang membutuhkan, kategori fintech satu ini juga bertugas menjembatani dan menyalurkan kebutuhan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman tanpa keduanya harus bertemu langsung.
Contoh dari layanan P2P lending service ini adalah Kredit Pintar. Selain sudah diawasi oleh OJK, Kredit Pintar juga memiliki sistem verifikasi dan keamanan tingkat tinggi guna mengurangi potensi penipuan.
Baca juga: 3 Alasan Kredit Pintar Jadi Fintech P2P Lending Aman
- Micro Financing
Hampir sama seperti P2P lending service, pada umumnya micro financing memiliki tujuan utama menyediakan pinjaman usaha modal bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah yang tidak memiliki akses ke industri perbankan.
- Marketing Comparison
Kategori fintech satu ini memberikan layanan keuangan berupa informasi terkait produk-produk jasa keuangan yang dapat dijadikan sumber atau acuan masyarakat dalam memilih produk keuangan yang paling sesuai.
- Digital Payment System
Daftar terakhir dalam kategori fintech ini adalah digital payment system, atau yang biasa dikenal sebagai sistem pembayaran digital (dompet digital). Dengan layanan ini, Anda dapat melakukan transaksi pembayaran dengan hanya berbekal ponsel pintar saja.
Dari kelima kategori di atas, Anda juga perlu mengetahui keuntungan dan kerugian fintech sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan ini. Pada dasarnya, keuntungan dan kerugian fintech dapat dirasakan oleh perusahaan maupun masyarakat.
Oleh karena itu, selanjutnya kami akan membahas tentang keuntungan dan kerugian fintech untuk Anda simak!
Keuntungan Fintech
Sebelum menggunakan fintech, Anda perlu memahami keuntungan dan kerugian fintech dari sisi pengguna maupun perusahaan. Berikut daftar keuntungan fintech:
- Kemudahan dalam Mendapatkan Layanan
Dengan layanan fintech, pengguna tidak perlu repot-repot antre di bank atau perusahaan finansial lain demi mendapatkan layanan yang mereka butuhkan. Cukup berbekal ponsel pintar, maka Anda bisa mendapatkan semua yang Anda butuhkan.
Begitu pula pada sisi perusahaan yang juga mendapatkan kemudahan dalam proses pelayanan konsumen. Cukup berbekal jaringan internet yang stabil, karyawan dapat melayani permintaan konsumen setiap harinya.
- Proses Cenderung Cepat
Apakah Anda memiliki pengalaman mengajukan kartu kredit atau pinjaman di Bank? Umumnya, kedua proses ini memakan waktu yang cukup lama. Anda harus menunggu berminggu-minggu sebelum mendapatkan jawaban atas pengajuan Anda.
Dengan fintech, proses dokumentasi data, verifikasi, validasi skor kredit, hingga penyaluran dana dapat dilakukan dengan cepat. Dalam proses peminjaman uang, misalnya, Anda bisa mendapatkan pinjaman dalam waktu kurang dari 24 jam saja!
- Lebih Efisien
Kecepatan proses dokumentasi hingga penyaluran dana dari berbagai layanan fintech ini menjadi bukti nyata betapa efisiennya pelayanan keuangan berbasis teknologi.
Perusahaan dan pengguna tidak perlu lagi melakukan surat-menyurat secara tertulis, karena semua informasi, seperti tanggal jatuh tempo dan cara pembayaran dapat dilihat pada aplikasi.
- Meningkatkan Pertumbuhan UMKM dan Start-up
Manfaat fintech tidak hanya dapat dirasakan oleh perusahaan dan perseorangan saja. Perusahaan start-up dan UMKM pun turut merasakan dampak positifnya.
Dengan fintech, UMKM dan start-up bisa mendapatkan bantuan modal dengan mudah dan cepat. Sebagai contoh, perusahaan dapat melakukan crowdfunding, atau mencari pinjaman yang sesuai
Kerugian Fintech
Tidak hanya dampak positif, fintech juga memiliki dampak negatif, di antaranya:
- Bergantung pada Internet
Jaringan internet merupakan keuntungan dan kerugian fintech secara sekaligus. Hal ini karena di satu sisi, proses pelayanan akan lebih mudah dan efisien. Namun bayangkan apa yang terjadi jika ada gangguan koneksi internet? Tentu seluruh pelayanan terganggu.
Selain itu, hal ini berarti fintech hanya bisa menjangkau orang yang sudah “melek” internet. Padahal, banyak pelaku bisnis yang membutuhkan suntikan modal masih kurang memanfaatkan internet.
- Rawan Penipuan
Meskipun diklaim memiliki sistem keamanan yang tinggi, bukan berarti fintech kebal terhadap kasus penipuan. Ada banyak oknum yang memanfaatkan momentum populernya fintech untuk meraup keuntungan.
Oleh karena itu, Anda harus teliti dalam memilih layanan fintech. Misalnya, pastikan Anda tidak terjerumus pinjaman online di layanan fintech ilegal. Pastikan untuk memilih layanan fintech yang sudah memiliki izin dari OJK. agar transaksi Anda terlindungi.
Baca juga: Ini Daftar Fintech Berizin OJK yang Kredibel | Kredit Pintar
Itulah artikel mengenai keuntungan dan kerugian fintech yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat! Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.