Inklusi keuangan lebih dikenal setelah krisis tahun 2008 yang memberikan dampak pada kelompok piramida ekonomi terbawah. Kelompok ini merupakan pekerja berpenghasilan rendah, buruh dengan identitas ilegal, masyarakat pinggiran dan daerah terpencil, dan tidak memiliki rekening bank.

Pemerintah Indonesia pun sudah bergerak berupaya meningkatkan kondisi keuangan inklusif negara. Tercatat sejak tahun 2016, bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Inklusi Keuangan (BIK).

Pemerintah juga memanfaatkan Presidensi Indonesia G20 dengan 3 fokus utama, yaitu implementasi prinsip tingkat tinggi tentang keuangan inklusif digital, memanfaatkan layanan pembiayaan digital dan inovatif untuk usaha kecil menengah, dan meningkatkan layanan keuangan bagi usaha kecil dan menengah.

Mengenal Inklusi Keuangan

Ternyata dari hasil survei, literasi keuangan inklusif masih sangat rendah. Padahal beberapa program-program keuangan inklusif sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut World Bank, inklusi keuangan merupakan hak bagi setiap bisnis atau individu yang memiliki akses untuk memiliki keuangan yang mampu digunakan untuk membeli jasa atau barang secara efektif dan berkelanjutan.

Secara umum, keuangan inklusif adalah kemampuan bisnis ataupun individu untuk mengakses kebutuhan layanan dan produk keuangan. Akses tersebut digunakan untuk memenuhi setiap kebutuhan seperti tabungan, pembayaran, kredit, transaksi, hingga asuransi yang didapatkan melalui cara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Apa Tujuan dari Inklusi Keuangan?

Selain menuntaskan tingkat kemiskinan, program ini juga bertujuan memberikan akses layanan keuangan sesuai kebutuhan masyarakat.

Meningkatkan Ekonomi Lebih Luas

Fokus dari program ini adalah menyediakan solusi keuangan untuk kalangan kurang mampu secara ekonomi. Dengan menyediakan layanan keuangan yang mudah, masyarakat menjadi lebih mudah memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini lah yang membuat kualitas hidup juga meningkat.

Akses Layanan Keuangan Lebih Merata

Produk keuangan dulunya hanya bisa dimanfaatkan oleh kalangan masyarakat tertentu saja. Kehadiran keuangan inklusif memperluas akses layanan keuangan hingga manfaatnya dirasakan oleh masyarakat pinggiran, kelas ekonomi terbawah, tanpa membuat batasan.

Membantu Usaha Kecil Lebih Berkembang

Dengan hadirnya keuangan inklusif, pelaku usaha kecil dapat memiliki akses untuk mendapatkan pinjaman dana dari berbagai lembaga keuangan. Berbeda dengan dahulu, yang kerap membuat pelaku usaha kecil sulit berkembang karena terbatasnya dana modal maupun operasional.

Layanan dan Produk Keuangan Lebih Baik

Perkembangan teknologi dan informasi turut mendukung program keuangan inklusif. Terbukti, layanan dan produk keuangan terus berinovasi menyesuaikan perkembangan digital. Inovasi tersebut turut meningkatkan kualitas layanan dan produk keuangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menurunkan Kemiskinan

Ketika layanan dan produk keuangan dapat dinikmati dengan mudah oleh masyarakat tanpa ada batasan, tentunya akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini akan mengiringi pula tingkat kemiskinan di Indonesia yang semakin menurun.t

Program Inklusi Keuangan

Melalui Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga berwenang, pemerintah Indonesia menjalankan beberapa program yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Berikut ini program-program yang tentunya Sobat Pintar pasti sudah familiar.

Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Program KUR memberikan layanan dana pinjaman khusus untuk pelaku UMKM Indonesia yang ingin mengembangkan usahanya. Dana pinjaman ini disalurkan melalui bank yang ditunjuk langsung oleh pemerintah. Sehingga, pengelolaannya terjamin aman dan profesional.

Program Laku Pandai

Program ini merupakan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif. OJK menjalankan program Laku Pandai bekerja sama dengan agen dan memanfaatkan media teknologi informasi.

Laku Pandai menyediakan jasa perbankan dan lembaga keuangan lainnya, sehingga tujuan indikator keuangan inklusif bisa terpenuhi. Indikator tersebut berdasarkan jumlah rekening baru yang muncul, intensitas penarikan uang, intensitas transfer uang, dan produk keuangan lainnya dalam periode tertentu.

Simpanan Mahasiswa dan Pemuda

Sobat Pintar pernah buka rekening dengan tabungan khusus? Ya, simpanan mahasiswa dan pemuda atau disingkat sebagai SiMuda merupakan bagian dari program keuangan inklusif.

Produk keuangan ini menyediakan layanan tabungan khusus untuk usia 18 tahun hingga 30 tahun. Selain itu, produk ini dilengkapi juga dengan asuransi dan investasi. Sobat Pintar bisa menemukan SiMuda di bank konvensional Indonesia.

Simpanan Pelajar

Selain SiMuda, produk keuangan tabungan khusus juga ada yang diperuntukkan untuk usia di bawah 18 tahun. Dikenal dengan SimPel, layanan produk keuangan ini bisa diawasi langsung oleh orang tua.

Bank Wakaf Mikro

Program ini dapat digunakan oleh pelaku UMKM yang belum memiliki akses pinjaman dana usaha ke lembaga keuangan formal. Selain mendapatkan sejumlah uang, pelaku UMKM juga memperoleh pendampingan untuk mengelola bisnis.

Program PELAKU

PELAKU adalah program Pusat Edukasi, Layanan Konsumen, dan Akses Keuangan UMKM. Program ini dibuat untuk memberikan bantuan pada pelaku UMKM untuk meningkatkan kemampuan dan bisnisnya. Program PELAKU tersebut meliputi edukasi, akses pinjaman usaha, dan lainnya.

Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah

Program ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat akses keuangan yang dibutuhkan daerah. Tujuannya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.

Cara Meningkatkan Inklusi Keuangan

Untuk mencapai tujuan kondisi keuangan inklusif dengan cepat, perlu melibatkan peran aktif dari pemerintah, lembaga jasa keuangan, dan masyarakat. Tentunya dapat melakukan cara meningkatkan kondisi keuangan yang inklusif seperti berikut ini.

Investasi

Berdasarkan Bursa Efek Indonesia (BEI), program kampanye Yuk Nabung Saham berhasil meningkatkan jumlah investor aktif sebanyak 30% sejak tahun 2015. Program ini bertujuan untuk mengajak masyarakat membeli saham.

Artinya, investasi bisa menjadi peluang untuk meningkatkan kondisi keuangan yang inklusif di Indonesia.

Tabungan Emas

Untuk membantu meningkatkan keuangan inklusif, investor pemula bisa memulai dengan membuka tabungan emas. Sebab, emas bisa menjadi pilihan investasi menarik karena bisa menggunakan modal minim.

Tabungan Pensiun

Dana pensiun juga turut membantu meningkatkan kondisi keuangan yang inklusif. Melalui BPJS Ketenagakerjaan, pemerintah memudahkan masyarakat untuk mendapatkan produk keuangan seperti dana pensiun sebagai jaminan hari tua.

Selain itu, OJK juga turut mengawasi dan berperan sebagai regulator keuangan untuk mendukung masyarakat memiliki dana pensiun agar masa depannya terjamin.

Tabungan Pelajar

Tabungan pelajar atau SimPel berbeda dengan tabungan pada umumnya. Sebab, tabungan SimPel tidak memberikan bunga sebagai keuntungan, tapi program reward sesuai ketentuan bank.

Tabungan SimPel biasanya menyediakan layanan proses pembukaan rekening yang terjangkau dan mudah. Selain itu, tabungan ini juga memberikan edukasi para pelajar untuk lebih melek literasi keuangan.

Semakin banyaknya pelajar yang membuka rekening tabungan, tentu akan membantu kondisi keuangan yang inklusif. Seiring juga memberikan akses layanan dan produk keuangan lebih luas dan merata.

Terbukti, berdasarkan data dari Kominfo, penggunaan rekening pada tahun 2021 mengalami peningkatan menjadi 64,4 persen. Sobat Pintar juga bisa membantu meningkatkan inklusif keuangan melalui memanfaatkan layanan pinjaman uang online dari Kredit Pintar.

Sobat Pintar bisa mendapatkan pinjaman tanpa agunan dengan mudah melalui aplikasi Kredit Pintar. Proses pengajuannya juga cepat, hanya menggunakan KTP saja.

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk