Berbelanja tampaknya telah menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan. Tidak hanya bagi kaum wanita saja, bahkan sebagian para pria juga menyukai kegiatan berbelanja. Berbelanja dapat menjadi suatu bentuk aktivitas untuk memenuhi barang-barang yang menjadi kebutuhan rutin kita. Selain barang kebutuhan, kegiatan berbelanja juga bisa dilakukan sebagai bentuk self reward atau penghargaan bagi diri sendiri. Tidak heran apabila banyak masyarakat yang kemudian menunjukkan tanda kecanduan belanja online.
Minat masyarakat terhadap kegiatan berbelanja online secara online terus menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran berbagai jasa ekspedisi pengiriman yang melihat peluang online shop di Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan. Berbelanja secara online memang dinilai sangat praktis karena semuanya semudah sentuhan jari.
Tak hanya itu, di Indonesia juga telah bermunculan berbagai macam toko online seperti di e-commerce atau marketplace. Apalagi terdapat promo gratis ongkos kirim yang membuat citra belanja online semakin tampak menarik di mata masyarakat. Namun, berbelanja secara online harus dibatasi, jangan sampai Sobat Pintar juga menunjukkan ciri terkena adiksi terhadap belanja online seperti di bawah ini:
Tanda Kecanduan Belanja Online yang Sering ditemui
Karakter Impulsif
Ada beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mulai kecanduan untuk berbelanja secara online. Yang pertama adalah karakter impulsif. Seseorang yang berbelanja dengan karakter impulsif akan cenderung melakukan checkout atau pembelian isi keranjang tanpa pikir panjang. Barang-barang yang dibeli pun ternyata bukan barang yang menjadi kebutuhan yang urgent.
Kebanyakan orang berbelanja impulsif untuk barang-barang yang tengah tren di media sosial. Mereka melakukan pembelian hanya karena dorongan hati yang terlanjur terkesan terhadap barang tersebut tanpa memikirkan value yang dimiliki apakah sesuai dengan yang dibutuhkan atau hanya sekadar ingin membeli saja. Kecanduan berbelanja karena impulsif hanya akan menghasilkan tumpukan barang yang kemudian tidak terpakai secara jangka panjang.
Lama Waktu
Kemudian, tanda kecanduan berbelanja secara online yang selanjutnya adalah frekuensi dan lama waktu menjelajahi situs-situs maupun marketplace belanja online yang menyita banyak waktu. Ciri ini ditandai dengan kecenderungan untuk membuka situs berbelanja di sela-sela kegiatan sehari-hari. Menghabiskan waktu yang cukup lama untuk menjelajahi dan melihat-lihat produk di situs berbelanja berisiko meningkatkan sejumlah pembelanjaan yang sebenarnya tidak diperlukan atau di luar dari rencana.
Apalagi jika melihat ada promosi diskon yang ditawarkan oleh online shop yang dikunjungi. Apabila melihat diskon, orang yang memiliki tanda kecanduan belanja online akan tertarik untuk melakukan pembelanjaan karena berpikir bahwa promosi diskon tersebut tidak akan terulangi lagi jika sampai terlewat. Terlebih lagi jika masa promosi diskon tersebut berlangsung secara kilat sehingga menimbulkan jiwa kompetitif untuk mendapatkan barang yang didiskon tersebut.
Kebiasaan kecanduan berbelanja online akan membuat rencana budgeting atau anggaran yang telah disusun dalam sebulan menjadi berantakan. Pos-pos pengeluaran yang seharusnya digunakan untuk membeli barang kebutuhan yang penting justru terpakai hanya untuk berbelanja barang yang sebenarnya belum dibutuhkan. Hal ini tentu akan sangat berbahaya bagi kelangsungan keuangan Sobat Pintar karena bisa jadi Sobat Pintar sudah kehabisan uang jauh-jauh hari sebelum tanggal gajian bulanan tiba. Risiko ini tentu akan membuat kondisi keuangan menjadi tidak stabil dan tidak bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga tanggal gajian tiba.
Cara Mengatasi Kecanduan Belanja Online
Untuk menghentikan kecanduan terhadap kebiasaan berbelanja online secara berlebihan, Sobat Pintar bisa mulai mencari cara mengatasi kecanduan belanja online. Apabila Sobat Pintar bisa mengatasi kecanduan berbelanja yang tidak perlu, maka keberlangsungan keuangan Sobat Pintar dapat terkendali dan tidak over budgeting dalam suatu bulan atau periode tertentu.
Langkah pertama yang bisa Sobat Pintar tempuh untuk mengatasi dan mengurangi aktivitas berbelanja online adalah dengan menghapus aplikasi marketplace atau e-commerce pada smartphone Sobat Pintar. Smartphone merupakan barang yang hampir selalu berada di genggaman kita. Ketika kita kehabisan kegiatan untuk menjelajahi internet, tentu sedikit banyak akan timbul keinginan melihat-lihat produk di aplikasi marketplace,
Dengan menghapus aplikasi berbelanja, Sobat Pintar bisa mengalihkan perhatian Sobat Pintar untuk melakukan hal positif lainnya sehingga cara mengatasi kecanduan belanja online yang satu ini bisa menjadi solusi yang paling ampuh. Sobat Pintar juga perlu untuk melakukan unsubscribe situs-situs berbelanja online agar notifikasi promo atau perilisan produk terbaru tidak muncul pada bar notifikasi maupun email Sobat Pintar.
Para pengusaha online shop tentu saja sudah meracik kalimat-kalimat soft selling yang akan menggiring minat Sobat Pintar untuk berbelanja produk yang mereka pasarkan. Oleh karena itu, melakukan unsubscribe juga dinilai efektif agar Sobat Pintar tidak terpengaruh untuk melakukan pembelanjaan terhadap produk-produk yang sebenarnya tidak begitu diperlukan.
Kemudian, Sobat Pintar juga perlu melakukan pengelolaan secara bijak terhadap aplikasi Mobile Banking yang ada pada smartphone Sobat Pintar. Dengan adanya kehadiran mobile banking, maka segala transaksi online bisa berlangsung sangat cepat dan hanya semudah sentuhan jari. Tanpa disadari, kita menjadi terdorong untuk menghabiskan isi saldo rekening karena mudahnya bertransaksi melalui mobile banking.
Oleh karena itu, Sobat Pintar perlu melakukan pengelolaan yang bijaksana. Berikan jadwal kapan Sobat Pintar harus membuka mobile banking. Apakah ketika tanggal jatuh tempo cicilan atau tagihan, atau pengecekan rutin saja. Selanjutnya Sobat Pintar juga bisa rutin melakukan hobi baru yang bisa mengalihkan pikiran dari keinginan untuk berbelanja secara online.
Berusaha Untuk Mengurangi Kebiasaan Berbelanja
Untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan suatu kebiasaan buruk memanglah bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Diperlukan proses agar tips mencegah ketagihan belanja online yang telah dibahas di atas dapat dipraktekkan secara keseluruhan. Apabila Sobat Pintar masih kewalahan dalam segi keuangan akibat berbelanja online berlebihan, Sobat Pintar bisa mencari pinjaman online dengan bunga kecil.
Ada banyak aplikasi online yang bisa memberikan pinjaman dana tunai seperti Kredit Pintar. Kelebihan dari aplikasi pinjaman online seperti Kredit Pintar adalah Sobat Pintar dapat melakukan pengajuan pinjaman dana tunai tanpa perlu agunan. Hanya tinggal mendownload aplikasinya, melakukan pendaftaran dengan pengisian informasi diri, lalu akun Sobat Pintar pun sudah siap digunakan.
Setelah akun siap digunakan, Sobat Pintar bisa mulai mengajukan pinjaman dengan bunga kecil. Untuk besaran pinjaman yang bisa Sobat Pintar dapatkan bisa Sobat Pintar atur nominalnya ketika mengisi formulir pengajuan melalui aplikasi. Sobat Pintar juga akan mendapatkan tenor atau batas waktu pembayaran secara simple dan mudah. Jangan khawatir pula, pengajuan pinjaman dana yang Sobat Pintar kirimkan akan mendapat jawaban secara hitungan menit.
Ketika pengajuan Sobat Pintar disetujui, maka dana segar akan segera masuk ke dalam rekening yang telah Sobat Pintar daftarkan pada informasi diri. Dengan adanya tambahan budget atau dana dari aplikasi pinjaman tunai, maka Sobat Pintar dapat mengurangi resiko kekurangan uang akibat pengeluaran yang membengkak. Sobat Pintar juga harus tetap waspada dan mengenali tanda kecanduan belanja online yang perlu untuk Sobat Pintar hindari.