Return Saham Adalah? Ini Dia Pengertiannya

24 Oct 2024 by Laruan, Last edit: 24 Oct 2024

Return saham adalah ukuran penting yang menunjukkan seberapa besar keuntungan atau kerugian yang diperoleh investor dari investasi saham dalam periode tertentu. Return ini bisa berupa capital gain atau dividen. Capital gain adalah keuntungan dari selisih harga jual dan beli saham, sedangkan dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.

Baca juga: Investor Saham, Simak 5 Kelebihan Aplikasi Data Saham Indonesia

Jenis Return Saham

Return saham terdiri dari dua komponen utama, yaitu capital gain dan dividen, yang berkontribusi pada total keuntungan yang diperoleh investor. Capital gain terjadi ketika harga saham yang dibeli mengalami kenaikan, sehingga investor bisa menjual saham tersebut dengan harga yang lebih tinggi dari harga belinya. 

Namun, capital gain hanya dapat diperoleh jika investor menjual sahamnya. Jika tidak dijual, kenaikan harga saham hanya akan terlihat dalam portofolio sebagai potensi keuntungan, yang belum terealisasi.

Sementara itu, dividen memberikan keuntungan dalam bentuk pendapatan tunai yang lebih langsung. Perusahaan yang memiliki kinerja keuangan baik dan stabil biasanya rutin membagikan dividen kepada para pemegang saham. 

Dividen ini seringkali menjadi daya tarik bagi investor yang mencari penghasilan pasif. Bahkan jika harga saham tidak banyak bergerak, investor masih bisa mendapatkan return dari dividen, yang membuat saham jenis ini lebih menarik bagi mereka yang mencari stabilitas jangka panjang.

Kombinasi antara capital gain dan dividen ini menciptakan peluang return yang lebih komprehensif bagi investor. Namun, tidak semua saham menawarkan kedua jenis return ini secara bersamaan. Beberapa saham fokus pada pertumbuhan harga (growth stocks), sementara yang lain lebih berfokus pada pembayaran dividen yang konsisten (dividend stocks). 

Oleh karena itu, pemilihan saham harus sesuai dengan tujuan investasi Anda, apakah lebih mengutamakan pertumbuhan modal atau pendapatan rutin dari dividen.

Cara Menghitung Return Saham

Menghitung return saham dapat dilakukan dengan rumus sederhana yang membandingkan harga saham saat ini dengan harga sebelumnya. Rumusnya adalah:

Return = (Pt – Pt-1) / Pt-1

Di mana Pt adalah harga saham saat ini, dan Pt-1 adalah harga saham pada periode sebelumnya. Sebagai contoh, jika seorang investor membeli saham dengan harga Rp 10.000 dan kemudian menjualnya dengan harga Rp 15.000, maka return dihitung sebagai:

Return = (15.000 – 10.000) / 10.000 = 0,5 atau 50%

Artinya, investor tersebut mendapatkan return sebesar 50%. Namun, jika harga saham turun menjadi Rp 7.500, maka return akan menjadi negatif, dan dihitung sebagai:

Return = (7.500 – 10.000) / 10.000 = -0,25 atau -25%

Return ini dapat bertambah jika investor juga menerima dividen dari perusahaan, di mana dividen tersebut akan ditambahkan ke perhitungan keuntungan keseluruhan.

Baca juga: Istilah-istilah Penting dalam Dunia Investasi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham

Return saham dipengaruhi oleh berbagai faktor:

Faktor internal: Kinerja perusahaan, laporan keuangan, pembagian dividen, dan perubahan manajemen.

Faktor eksternal: Kondisi ekonomi seperti inflasi, suku bunga, nilai tukar, serta situasi politik dan sosial.

Manfaat Menghitung Return Saham

Menghitung return saham membantu investor menilai apakah investasinya menguntungkan atau merugikan. Hal ini juga bermanfaat untuk merancang strategi investasi jangka panjang, seperti diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko.

Tips Mendapatkan Return Optimal dari Saham

Investasi saham memerlukan pemahaman yang baik agar bisa memberikan keuntungan maksimal. Di bawah ini adalah lima tips yang bisa membantu Anda meningkatkan peluang mendapatkan return yang optimal.

1. Pahami Fundamental Perusahaan

Sebelum membeli saham, penting untuk benar-benar memahami perusahaan yang Anda incar. Ini mencakup menganalisis laporan keuangan, prospek pertumbuhan, manajemen, dan model bisnis perusahaan. 

Dengan memahami fundamentalnya, Anda dapat menentukan apakah perusahaan tersebut memiliki potensi untuk tumbuh dalam jangka panjang. Saham yang didukung oleh perusahaan dengan kinerja baik dan berkelanjutan cenderung menghasilkan return yang lebih stabil dan optimal.

2. Diversifikasi Portofolio dengan Bijak

Mengandalkan satu saham saja sangat berisiko. Untuk mengurangi risiko, diversifikasi investasi Anda ke berbagai sektor industri atau jenis saham. Misalnya, kombinasikan saham dari sektor teknologi, kesehatan, dan energi. 

Dengan cara ini, ketika satu sektor mengalami penurunan, potensi kerugian bisa dikompensasi dengan keuntungan dari sektor lain. Diversifikasi membantu menjaga keseimbangan portofolio dan mengurangi dampak dari fluktuasi harga saham.

3. Gunakan Pendekatan Jangka Panjang

Investasi saham lebih optimal jika dilakukan untuk jangka panjang. Dalam jangka pendek, harga saham bisa bergejolak akibat berbagai faktor, seperti sentimen pasar atau berita ekonomi. 

Namun, dalam jangka panjang, perusahaan yang sehat biasanya akan kembali ke tren pertumbuhan yang positif. Dengan memegang saham lebih lama, Anda bisa menghindari stres dari fluktuasi harian dan memanfaatkan potensi keuntungan yang lebih besar.

4. Pilih Saham dengan Dividen Stabil

Saham yang memberikan dividen bisa menjadi sumber keuntungan tambahan di luar kenaikan harga saham. Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham, biasanya dibayarkan secara rutin. 

Perusahaan yang memiliki kebijakan dividen yang konsisten menunjukkan bahwa mereka memiliki arus kas yang kuat dan stabil. Dengan menginvestasikan pada saham dividen, Anda bisa menikmati return dalam bentuk penghasilan pasif, sekaligus memiliki potensi untuk capital gain dari kenaikan harga saham.

5. Tetap Disiplin dan Jangan Terjebak Emosi

Salah satu kesalahan terbesar investor saham adalah bertindak berdasarkan emosi, seperti ketakutan saat harga saham jatuh atau keserakahan saat harga naik. Penting untuk tetap disiplin dan mengikuti strategi investasi yang sudah direncanakan. Jangan membuat keputusan impulsif karena sentimen pasar sesaat. 

Dengan tetap tenang dan berfokus pada tujuan jangka panjang, Anda akan lebih siap menghadapi fluktuasi pasar dan bisa membuat keputusan yang lebih rasional.

Dalam berinvestasi saham, memahami return saham adalah langkah awal yang sangat penting. Return ini mencerminkan seberapa efektif investasi yang Anda lakukan, apakah memberikan keuntungan atau justru mengalami kerugian. 

Dengan mengetahui bagaimana capital gain dan dividen bekerja, investor dapat lebih siap dalam menentukan strategi investasi yang paling sesuai dengan tujuan keuangan mereka, baik itu untuk pertumbuhan modal jangka panjang atau penghasilan pasif melalui dividen.

Pada akhirnya, kunci dari kesuksesan investasi saham adalah pengetahuan, kesabaran, dan kedisiplinan. Investor yang konsisten dalam riset, memahami fundamental perusahaan, serta disiplin dalam strategi jangka panjang cenderung mendapatkan hasil yang lebih baik. 

Dengan memahami berbagai faktor yang mempengaruhi return saham, investor dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang untuk mendapatkan return yang optimal dari portofolio saham mereka.

Baca juga: Saham Blue Chip, Investasi Jangka Panjang yang Aman dan Stabil

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
24 Oct 2024
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download