Standar dan Proses Manajemen Risiko

11 Jun 2022 by kreditpintar, Last edit: 23 Mar 2023

Manajemen risiko hadir untuk menjaga perusahaan yang mencakup karyawan dan reputasi perusahaan dari kendala dan juga masalah yang kemungkinan terjadi. Pastinya risiko tidak dapat dihindari dan pastinya akan terjadi. Maka diperlukan tindakan untuk menghadapi risiko tersebut.

Dalam mebangun bisnis, anda harus melakukan analisis mengenai kemungkinan kerugian. Hal  ini akan membantu dalam melakukan langkah-langkah pencegahan yang lebih dini.

Baca juga: Mengenal Balance Scorecard Secara Lengkap

Pengertian manajemen risiko

Manajemen risiko adalah proses untuk menganalisa, mengidentifikasi, mengevaluasi, mengendalikan, dan menanggulangi risiko yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan. 

Risiko adalah potensi terjadinya suatu yang berdampak buruk. Dalam konteks bisnis, manajemen risisko berguna untuk menghindari risiko dengan cara memonitor sumber risiko, melacak, dan melakukan serangkaian upaya agar bisa meminimalisir dampak risiko.

Salah satu cara menangani risiko terdiri dari dua aspek, yakni mitigasi terjadinya kemungkinan peristiwa dan mitigasi dampak supaya peristiwa berisiko bisa dikurangi.

  1. Tujuan manajemen risiko
  • Melacak sumber-sumber risiko

Pelacakan sumber-sumber yang berpotensi mengancam produktivitas dan keamanan bisnis dapat dilakukan dengan riset dan analisa prosedural dari setiap aktivitas perusahaan. Bermula dari proses produksi hingga pengelolaan aset. 

  • Menyediakan informasi risiko bagi perusahaan

Setelah menganalisa, seorang manajer risiko perlu menyusun laporan risiko berdasarkan data dari proses mitigasi.

  • Meminimalisit kerugian akibat terjadinya risiko

Setelah menemukan dan menganalisa risiko, maka perlu dilakukan upaya agar risiko tidak sampai terjadi yang akan mengancam keberlangsungan bisnis. Manajer risiko bisa membantu menemukan solusi penanganan risiko seperti halnya melenyapkan potensi, meminimalisasi, atau metransfernya ke pihak lain.

  • Memberi rasa aman

Dengan manajemen risiko yang baik, tentunya investor, pekerja, pemasok, asuransi, dan pihak-pihak terkait dengan perusahaan akan merasa aman.

  • Menjaga stabilitas dan pertumbuhan perusahaan

Manajemen risiko diperlukan supaya perusahaan bisa berkembang dengan stabil sesuai targetnya. Dengan manajemen risiko, perusahaan bisa melakukan penanganan lebih cepat terhadap sumber-sumber yang mengancam pertumbuhan perusahaan.

  1. Manfaat manajemen risiko perusahaan
  • Membantu mencapai visi misi perusahaan

Tanpa proses manajemen risiko perusahaan yang benar, pelaku usaha akan kesulitan atau bahkan gagal dalam mewujudkan visi misi perusahaannya.

  • Meningkatkan keuntungan perusahaan

Dengan adanya manajemen risiko perusahaan, pelaku usaha bisa menganalisa pengelolaan sumber daya yang kurang efesien

  • Mencegah perusahaan mengalami kolaps

Ada banyak faktor yang menyebabkan bisnis bangkrut. Proses manajemen risiko merupakan salah satu solusi terampuh guna menghindari kebangkrutan.

Komponen Manajemen Risiko

Proses manajemen risiko memiliki beberapa komponen, diantaranya:

  1. Sasaran analisa risiko

Komponen utama dalam manajemen risiko adalah sasaran dilakukannya analisa risiko. Sebelum meriset risiko, anda perlu menentukan sasaran obyektif dari risk assassment. Contohnya, mencegah fraud, melindungi perusahaan dari piutang tak tertagih, dan sebagainya.

  1. Lingkungan yang berpotennsi memunculkan risiko

Setiap divisi dalam bisnis punya jenis risiko yang berbeda-beda sehingga perlu menyiapkan manajemen risiko perusahaan yang beragam.

  1. Identifikasi penyebab risiko

Setelah ditentukannya lingkungan sumber risiko, perlu mengidentifikasi peristiwa penyebab terjadinya risiko. Contohnya, risk assessment di area produksi, kemungkian penyebab risiko di area produksi misalnya kecelakaan kerja.

  1. Valuasi jenis risiko

Valuasi jenis risiko dapat diputuskan berdasarkan dua hal, yaitu frekuensi terjadi dan tingkat kerugiannya. Berikut jenis-jenis risiko berdasarkan frekuensinya:

  • Kemungkinan sering terjadi
  • Kemungkinan terjadi
  • Kemungkinan kadang tejadi
  • Kemungkinan kecil terjadi
  • Kemungkinan tidak terjadi

Jenis risiko berdasarkan tingkat kerugian:

  • Bencana
  • Kerugiaan tinggi
  • Kerugian sedang
  • Kerugian rendah
  • Dapat diabaikan
  1. Pengambilan keputusan

Perusahaan bisa membuat kebijakan setelah jenis risiko dan valuasinya ditemukan. Perusahaan bisa mengambil tindakan sesuai jenis risiko tersebut.

  1. Dokumentasi proses manajemen risiko

Meski risiko sudah ditangani, masih ada kemungkinan risiko terjadi lagi di masa depan. Maka, diperlukan membuat dokumentasi saat menangani risiko.

Standar Manajemen Risiko ISO 31000

Manajemen risiko memiliki standar internasional yang dibentuk oleh International Organization fot Standardization yakni ISO 31000. Standar ini memberikan pedoman terkait penerapan manajemen risiko yang baik. 

Proses manajemen risiko ISO 31000 meliputi prinsip, kerangka kerja, dan proses manajemen risiko. Hal itu merupakan penyusun arsitektur dari manajemen risiko untuk membentuk manajemen risiko perusahaan yang efektif.

ISO bertujuan untuk mendukung penerapan dari manajemen risiko bagi para pemilik perusahaan. Sebab efektifnya penerapan manajemen risiko akan berguna untuk perkembangan perusahaan.

Jika perusahaan bisa menjalankan proses manajemen risiko ISO 31000, maka perusahaan itu memiliki manajemen risiko yang baik. 

Baca juga: Apa Sanksi Tidak Bayar Pinjaman Uang Online? Lihat di sini

Proses Manajemen Risiko Perusahaan

Ada beberapa tahapan dalam melakukan manajemen risiko pada perusahaan.  Berikut beberpa proses untuk melakukan manajemen risiko pada perusahaan:

  1. Mengidentifikasi risiko

Dalam tahap ini, pihak manajemen risiko perusahaan harus melakukan identifikasi mengenai kemungkinan-kemungkinan risiko yang akan terjadi. Perlu diingat, risiko bisa datang dari internal maupun eksternal. 

Mengidentifikasi risiko bukanlah mudah. Karena identifikasi risiko tidak hanya pada masa sekarang tetapi juga diperlukan untuk masa yang akan datang.

  1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk risiko

Pada tahap ini, risiko sudah diidentifikasi denga baik seperti sudah mengetahui penyebab timbulnya risiko dan ciri-cirinya. Tahapan ini penting agar risiko yang berada pada prioritas tinggi harus segera ditindak.

  1. Menganalisa setiap alternatif

Tahapan ini penting dilakukan secara teliti supaya menemukan efek yang kemungkinan akan timbul dari risiko yang sudah ditemukan sebelumnya. Tujuan menganalisa setiap alternatif ini agar menemukan alternatif yang tepat dan efektif.

  1. Memutuskan satu alternatif

Setelah menganalisa banyak alternatif, perlu dipilih salah satu alternatif. Maka dibutuhkan pengambilan keputusan yang baik agar dapat memilih alternatif pemecahan masalah dengan tepat.

  1. Melaksanakan alternatif yang telah dipilih

Manajer perusahaan harusnya telah mengeluarkan keputusan dan juga anggaran biaya yang dibutuhkan setelah memutuskan alternatif yang dipilih. 

  1. Mengontrol alternatif yang dipilih

Pengontrolan perlu dilakuakn agar alternatif yang dipilih berjalan dengan baik. Dengan melakukan kontrol ini akan membantu perusahaan untuk mengevaluasi jika ada kekurangan. 

Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun manajemen risiko adalah mempercayakan seseorang yang memiliki kompetensi dalam manajemen risiko. Oleh karena itu penting utuk melakukan pelatihan manajemen risiko kepada karyawan maupun calon karyawan. Sebab dalam mengelola suatu risiko tidak boleh asal agar manajemen risiko berjalan tepat dan efektif.

Baca juga: Hati-hati, Begini Sanksi Telat Bayar Pinjaman Online

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya. 

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
23 Mar 2023
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download