Pernahkah Sobat Pintar mendengar mengenai product life cycle? Istilah satu ini berkaitan besar dengan produk perusahaan. Pengetahuan mengenai hal ini sangat penting untuk diketahui karena berhubungan dengan perjalanan suatu produk.
Disamping itu, mengetahui terkait product life cycle juga akan membantu para pengelola produk mengatur sistem pemasaran yang tepat. Nah, seperti apakah sebenarnya penjelasan lengkapnya mengenai product life cycle ini? Yuk simak uraian selengkapnya di bawah ini.
Baca juga: 5 Rekomendasi Produk Skincare untuk Pemula Terbaik | Kredit Pintar
Apa itu Product Life Cycle?
Setiap produk pastinya memiliki siklusnya tersendiri. Dalam suatu waktu, suatu produk bisa saja diminati oleh banyak pelanggan, namun di satu titik, produk tersebut bisa saja tidak lagi ada di pasaran. Secara sederhana, product life cycle adalah konsep yang menunjukkan tahapan dari produk hingga layak untuk dipasarkan atau dikonsumsi masyarakat umum.
Product life cycle ini sangat membantu para produsen produk untuk menetapkan strategi apa yang tepat ketika memasarkan produk. Baik itu dengan memperbaiki kualitas produk maupun meningkatkan cara pemasaran itu sendiri.
Apalagi konsumen pada dasarnya akan memiliki titik jenuh yang membuatnya ingin berganti ke produk yang lain. Untuk itulah, inovasi produk dan pemasaran memang sangat perlu dilakukan supaya produk tersebut bisa berumur panjang di pasaran.
Baca juga: Cara Menulis Huruf Lettering Pemula, Jadi Hobi Baru | Kredit Pintar
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Product Life Cycle
Terjadinya product life cycle pada dasarnya bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut kerap terjadi di luar kontrol dari produsen itu sendiri. Oleh karenanya, hal ini juga penting untuk diketahui oleh produsen, diantaranya:
Tren yang Berubah
Tren atau mode adalah salah satu faktor yang begitu mempengaruhi product life cycle. Suatu produk yang mengikuti tren bisa saja diminati lebih banyak oleh pelanggan dibandingkan yang tidak. Dalam beberapa kasus, perusahaan yang tidak mengikuti tren bisa saja dianggap tertinggal dari kompetitornya.
Konsumen juga cenderung akan mencari produk yang sedang tren di kalangan masyarakat. Hal ini karena ada fenomena seperti FOMO atau ketakutan untuk tertinggal sesuatu yang sedang hits. Untuk itu, jika produsen tidak pandai memanfaatkan tren, tentunya akan semakin susah untuk mempertahankan product life cycle.
Perkembangan Teknologi
Selain tren yang berubah, perkembangan teknologi juga menjadi faktor selanjutnya yang mempengaruhi product life cycle. Contohnya saja, HP keypad sekarang sudah tergantikan dengan HP touchscreen yang mana juga turut dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Tentunya HP touchscreen sekarang pun sudah banyak digunakan oleh hampir seluruh masyarakat pengguna ponsel, ketimbang dengan HP keypad yang bisa saja dianggap ketinggalan.
Baca juga: Yuk, Belajar Dasar Kunci Gitar untuk Pemula | Kredit Pintar
Munculnya Kompetitor
Dalam dunia bisnis, munculnya kompetitor memang tidak bisa dihindarkan. Terlebih lagi jika produk tersebut termasuk produk sehari-hari yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Jika produsen tidak pandai-pandai dalam memasarkan produk, maka bisa saja produk tersebut akan tersaingi oleh kompetitor.
Kestabilan Ekonomi
Kestabilan ekonomi menjadi faktor lainnya yang bisa mempengaruhi product life cycle. Misalnya, saat kondisi ekonomi suatu negara dalam kondisi yang tidak stabil, tentu hal ini akan membuat konsumen menjadi berkurang drastis. Hal ini termasuk dalam faktor yang memang tidak dapat diperkirakan.
Penyebabnya pun bisa datang secara tiba-tiba. Namun, produsen tentunya harus tetap bisa beradaptasi dengan kondisi seperti ini apabila ingin produknya tetap hidup panjang. Salah satu caranya, produsen bisa menjual produk dengan harga yang lebih murah, ataupun cara alternatif lainnya.
Pergeseran Nilai
Pergeseran nilai kerap terjadi di masyarakat dan hal ini tidak dipungkiri turut berimbas pada product life cycle. Ambil contoh saja terkait kemasan yang ramah lingkungan. Pada beberapa tahun sebelumnya, masyarakat nampaknya belum begitu peduli dengan kemasan yang tidak ramah lingkungan.
Namun, akhir-akhir ini masyarakat sudah mulai menyadari akan bahayanya kemasan-kemasan tersebut. Sehingga, mereka terkadang lebih menyukai produsen yang mengemas produknya dengan kemasan yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Ini Dia Lima Cara Membuat Permen Milo yang Gampang | Kredit Pintar
Tahapan dan Contoh dalam Menggunakan Product Life Cycle
Product life cycle pada dasarnya memiliki tahapannya tersendiri. Mengetahui tahapan dari product life cycle ini secara tidak langsung juga akan membantu perusahaan atau produsen dalam menentukan strategi bisnisnya.
Perkenalan (Introduction)
Tahapan pertama dalam product life cycle adalah perkenalan atau introduction. Dalam tahapan ini meliputi suatu produk mulai diproduksi. Kemudian, saat dipasarkan, produk ini tergolong sebagai barang baru atau produk baru dan mulai diperkenalkan ke pasaran.
Karena masih tergolong baru, keuntungan yang didapatkan bisa saja masih kecil. Disamping itu, produsen juga membutuhkan biaya promosi yang tidak sedikit ketika mengenalkan barangnya ke khalayak umum.
Contoh product life cycle dalam tahap pengenalan adalah saat kamu pertama kali mengenalkan produk sepatu lukis. Pada awal pengenalan, tentu saja tidak akan banyak orang yang mengenal produk kamu. Oleh karenanya, butuh pemasaran yang lebih gencar supaya produk tersebut dapat dikenal lebih luas.
Pertumbuhan (Growth)
Tahapan berikutnya adalah pertumbuhan atau growth. Dalam tahapan ini, produsen dan perusahaan akan melihat apakah produk yang dipasarkan bisa berkembang atau malah tidak dapat diterima oleh masyarakat. Jika suatu produk nampaknya tidak diterima dengan baik oleh masyarakat, maka kamu bisa mulai melakukan evaluasi dan menerapkan strategi yang lebih baik.
Namun, saat pertumbuhan produk menunjukkan hal yang positif, maka akan semakin banyak konsumen yang mendatangi produk tersebut. Hal ini pastinya akan berimbas secara langsung pada produksi dan pemasukan perusahaan.
Jika diambil dari contoh produk sepatu lukis tadi, jika pemasaran kamu berhasil, maka produk sepatu lukis tersebut pastinya akan mendapatkan orderan secara terus menerus. Atau setidaknya, produk kamu mulai dikenal oleh lebih banyak masyarakat.
Kedewasaan (Maturity)
Tahapan ketiga adalah kedewasaan atau maturity. Tahapan ini setelah pertumbuhan. Dalam artian, tahapan ini biasanya menunjukkan produk kamu mengalami kenaikan penjualan yang stabil. Meskipun terjadi penurunan, penurunan tersebut tidak terlalu banyak.
Hanya saja, jika dalam tahapan ini kamu tidak menggunakan inovasi baru, bisa saja produk kamu akan mengalami penurunan drastis. Hal tersebut bisa membawa pada anjloknya bisnis kamu ke tahapan selanjutnya.
Dari contoh produk sepatu lukis yang telah disebutkan tadi, maka tahapan kedewasaan ini menunjukkan ketika produk yang kamu miliki sudah memiliki permintaan order yang stabil. Akan tetapi, perlu juga inovasi pemasaran dan produk supaya permintaan tidak sampai menurun.
Penurunan (Decline)
Inilah tahapan terakhir, dalam tahapan ini produk akan mengalami penurunan penjualan. Ada beberapa penyebab yang bisa membuat penurunan dalam product life cycle ini. Misalnya, produk sepatu lukis yang semula memiliki tingkat penjualan yang stabil, pada akhirnya mengalami penurunan karena masyarakat sudah jenuh dengan produk tersebut.
Di sisi lain, tahapan ini bisa juga terjadi saat adanya faktor-faktor yang disebutkan di atas. Baik itu karena pergeseran tren, kestabilan ekonomi, maupun adanya kompetitor yang lebih baik. Untuk itu, penting memang untuk melakukan inovasi supaya produk tidak sampai ke tahapan ini.
Baca juga: Promo Cashback Rp25rb dari Kredit Pintar dan OVO
Jadi, sekian seluruh penjelasan mengenai product life cycle yang nampaknya jadi pengetahuan penting seorang produsen. Tanpa mengetahui hal ini, tentu saja produsen akan kesulitan dalam mengatur strategi pemasarannya. Pastikan kamu terus melakukan inovasi supaya produk kamu tidak sampai tersingkirkan dari pasaran.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.