Seberapa penting persamaan dasar akuntansi untuk dipelajari? Bisa dikatakan persamaan dasar akuntansi adalah hal dasar yang wajib dipahami oleh semua orang yang bergerak di bidang ini terutama jika kamu nantinya bercita-cita menjadi seorang akuntan.Di dalam artikel ini kamu akan mempelajari beberapa hal terkait persamaan dasar akuntansi seperti konsep, rumus hingga contoh-contohnya.
Baca juga: 3 Alasan Laporan Keuangan Penting Dalam Bisnis
Akuntansi, merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang menjadi sangat populer di kalangan pelajar yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah. Pasalnya, di luar sana ada banyak pekerjaan yang membutuhkan jasa akuntan. Sehingga tidak heran jika jurusan ini begitu diminati.
Jika kamu adalah seorang calon mahasiswa akuntansi, mahasiswa on going di jurusan tersebut atau seorang akuntan profesional yang sedang bekerja di sebuah perusahaan sebaiknya kamu harus memahami apa-apa saja yang menjadi unsur dari ilmu akuntansi tersebut, termasuk mempelajari persamaan dasar akuntansi.
Persamaan dasar akuntansi adalah sebuah persamaan matematis yang menghubungkan antara hutang, harta, dan modal pada sebuah perusahaan, dimana setiap transaksi bisnis yang dilakukan akan mempengaruhi secara langsung minimal dua akun perusahaan.
Perhitungan ini akan membantu kamu dalam melakukan pengukuran, penjabaran hingga pemberian kepastian kepada investor, manajer, otoritas pajak dan pembuat keputusan lainnya terkait informasi yang dibutuhkan untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan atau instansi tersebut.
Pengertian persamaan dasar akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah pondasi atau hal dasar untuk sistem akuntansi secara keseluruhan. Faktanya adalah hampir semua konsep dan kerangka asuransi didasari oleh persamaan ini.
Persamaan dasar akuntansi merupakan sebuah perhitungan matematis yang bertujuan untuk memproyeksikan nilai hutang, harta dan modal yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Dimana setiap perhitungan dalam akuntansi selalu berprinsip bahwa antara pemasukan dan pengeluaran harus ada keseimbangan. Nah, persamaan dasar akuntansi ini berfungsi untuk menyamakan atau menyeimbangkan antara aset perusahaan tersebut dengan kewajiban dan ekuitas perusahaan.
Adapun kedua hal tersebut harus terlebih dahulu dianalisis lebih mendalam dengan menggunakan dasar-dasar persamaan akuntansi seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Hal ini tentunya juga bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan.
Oleh karena itu, berdasarkan prinsip ini, aset yang dimiliki oleh perusahaan harus memiliki nilai yang seimbang dengan liabilitas dan kewajiban perusahaan tersebut.
Adapun aset yang dimaksud dalam hal ini adalah juga termasuk pendanaan yang diperoleh dari utang atau ekuitas. Misalnya, sebuah perusahaan yang baru dibangun, pastinya mereka memperoleh aset pertamanya dari investor (utang). Maka hal ini akan dimasukkan sebagai kewajiban dan ekuitas.
Baca juga: Yuk, Mengenal Lebih Dalam soal Utang Jangka Pendek
Bentuk persamaan dasar akuntansi
Bagi kamu yang belum tahu seperti apa persamaan akuntansi itu, di bagian ini kita akan melihat bagaimana persamaan tersebut jika dituangkan ke dalam bentuk matematis atau ke dalam bentuk formulasi/rumus.
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Atau,
Harta (aktiva) = Hutang + Modal (pasiva)
Dari persamaan diatas bisa dilihat bahwa, nilai aset selalu setara dengan jumlah kewajiban dan ekuitas yang dimiliki perusahaan.
Ini tentu sejalan dengan prinsip bahwa kewajiban dan ekuitas merupakan dua sumber pendanaan yang digunakan oleh perusahaan untuk membeli aset.
Persamaan ini umumnya ditulis dalam bentuk seperti yang dituliskan diatas, dimana kewajiban ditulis lebih dahulu dibandingkan dengan ekuitas. Hal ini karena utang terhadap kreditur adalah sebuah kewajiban yang harus dilunasi terlebih dahulu sebelum investor yang ada di dalam perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Dengan kata lain, kewajiban selalu dianggap lebih likuid daripada ekuitas.
Hal ini pun senantiasa dibuktikan oleh berbagai contoh pelaporan keuangan yang dilakukan oleh banyak akuntan perusahaan, dimana aset lancar (current assets) dan kewajiban lancar (current liabilities) selalu dilaporkan lebih dahulu sebelum aset tetap (fixed assets/PPE) dan juga liabilitas jangka panjang (long term debt).
Persamaan ini dapat digunakan untuk semua jenis aktivitas dan transaksi bisnis di semua perusahaan. Aset akan selalu sebanding dengan kewajiban dan ekuitas perusahaan. Dimana pun itu. Apabila aset perusahaan meningkat, maka baik kewajiban maupun ekuitas perusahaan juga harus meningkat untuk menyeimbangkan persamaan tersebut.
Begitu juga sebaliknya, apabila aset perusahaan menurun maka kewajiban dan ekuitas juga harus menurun mengikuti persamaan.
Komponen dan contoh persamaan dasar akuntansi
Adapun komponen-komponen serta contoh dasar dari persamaan dasar asuransi adalah di bawah ini.
1. Aset
Komponen pertama dari persamaan dasar akuntansi adalah aset. Aset sendiri merupakan sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan untuk diambil manfaat sebesar-besarnya di masa depan.
Itu artinya aset adalah semua hal yang dapat memberikan manfaat untuk perusahaan. Beberapa contohnya seperti gedung, kendaraan, tanah, uang kas dan lain sebagainya.Nilai aset pada persamaan akan bertambah jika aset perusahaan juga bertambah dan sebaliknya.
Aset juga bisa menyusut nilainya dikarenakan masa penggunaan, hal ini terjadi terutama pada aset yang berupa barang. Seperti peralatan mesin dan kendaraan yang dapat mengalami kerusakan seiring dengan berjalannya waktu dan lamanya pemakaian.
Tidak hanya bisa rusak, mesin dan kendaraan juga secara berkala bisa mengalami penurunan nilai atau yang dikenal dengan istilah depresiasi.
Berikut adalah beberapa jenis aset:
- aset lancar: Kas, Biaya yang dibayar di muka, Piutang.
- aset tetap: Bangunan dan kendaraan.
- aset tak berwujud: goodwill, hak cipta dan paten.
2. Kewajiban atau liabilitas
Komponen berikutnya dari persamaan dasar akuntansi adalah kewajiban atau liabilitas, yaitu sejumlah dana yang dipinjam oleh perusahaan dari pihak lain (kreditur) dan harus dilunasi dalam jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.
Bentuk kewajiban ini biasanya adalah utang. Utang sendiri merupakan kebalikan dari piutang yang harus selalu dicatat dalam laporan keuangan.
Apabila suatu perusahaan membeli barang dari perusahaan lainnya melalui sistem kredit, maka perusahaan perlu mencatat utang tersebut untuk menunjukkan bahwa perusahaan akan mencicilnya hingga lunas di kemudian hari.
Contoh utang kewajiban:
- Utang jangka pendek: utang bank, utang dagang, utang pajak dan utang gaji.
- Utang jangka panjang: utang obligasi
3. Ekuitas
Yang terakhir dari komponen persamaan dasar akuntansi adalah ekuitas. Apa itu ekuitas? Yaitu bagian dari aset perusahaan yang miliknya dipegang oleh pemegang saham atau pihak ketiga lainnya. Ekuitas sendiri sangat tertera jelas masuk ke dalam persamaan dasar akuntansi seperti yang telah dituliskan di atas.
Pemegang saham atau pemilik bisa meningkatkan bagian kepemilikan mereka dengan menginvestasikan dana lebih ke dalam perusahaan tersebut dan sebaliknya mereka juga dapat mengurangi ekuitas dengan menarik sejumlah dana dari perusahaan.
Dengan demikian, berarti adanya tambahan pendapatan perusahaan bisa menaikkan nilai ekuitas dan biaya-biaya bisa menurunkan nilai ekuitas.
Contoh akun ekuitas umum:
- Modal Pemilik
- Penarikan Pemilik (prive)
- Laba ditahan
- Saham Biasa
- Modal Disetor
Baca juga: Memahami Pengertian Akuntansi Biaya Dan Fungsi
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.