Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen

23 Oct 2024 by Laruan, Last edit: 23 Oct 2024

Saham biasa dan saham preferen memiliki sejumlah perbedaan mendasar yang berpengaruh pada hak pemegang saham, tingkat risiko, dan potensi keuntungan yang bisa didapatkan.

Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen

Memahami perbedaan ini sangat penting bagi para investor dalam memilih jenis saham yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi mereka. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai perbedaan antara saham biasa dan saham preferen.

Baca juga: Investor Saham, Simak 5 Kelebihan Aplikasi Data Saham Indonesia

Hak Dividen

Salah satu perbedaan utama antara saham biasa dan saham preferen terletak pada hak atas dividen. Pemegang saham biasa hanya akan mendapatkan dividen jika perusahaan berhasil mencatatkan laba dan manajemen memutuskan untuk membagikannya. 

Besaran dividen yang diterima bisa berfluktuasi, tergantung pada kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Sebaliknya, pemegang saham preferen memiliki prioritas dalam hal pembayaran dividen.

Jumlah dividen yang diterima biasanya sudah ditetapkan sebelumnya dan bersifat tetap, memberikan stabilitas pendapatan bagi pemegang saham preferen. 

Jika terjadi penundaan pembayaran dividen, saham preferen juga mendapatkan hak untuk menerima pembayaran terlebih dahulu sebelum dividen dibagikan kepada pemegang saham biasa.

Hak Suara

Perbedaan berikutnya adalah hak suara dalam pengambilan keputusan perusahaan. Pemegang saham biasa memiliki hak suara penuh dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), termasuk dalam pemilihan dewan direksi dan keputusan strategis perusahaan. Dengan demikian, pemegang saham biasa memiliki peran aktif dalam mengarahkan kebijakan perusahaan. 

Di sisi lain, pemegang saham preferen umumnya tidak memiliki hak suara, atau jika ada, hak suaranya sangat terbatas. Pemegang saham preferen lebih fokus pada keuntungan finansial dari dividen tetap dan stabilitas, dibandingkan keterlibatan dalam manajemen perusahaan.

Risiko dan Potensi Keuntungan

Dari segi risiko dan potensi keuntungan, saham biasa dan saham preferen menawarkan keuntungan yang berbeda. Saham biasa memiliki potensi keuntungan yang lebih besar, terutama jika harga saham naik seiring pertumbuhan perusahaan. Namun, risiko yang dihadapi juga lebih tinggi, terutama jika perusahaan mengalami kebangkrutan, karena pemegang saham biasa berada di urutan terakhir dalam klaim atas aset perusahaan. 

Di sisi lain, saham preferen lebih aman dan stabil karena memiliki prioritas dalam pembayaran dividen dan klaim aset. Namun, potensi kenaikan harga saham preferen biasanya lebih terbatas dibandingkan dengan saham biasa.

Baca juga: 10 Harga Saham Termahal di Indonesia Terbaru 2023

Konversi Saham

Saham biasa dan saham preferen juga berbeda dalam hal fleksibilitas konversi. Saham biasa tidak dapat dikonversi menjadi saham jenis lain, sehingga pemegang saham biasa tidak memiliki opsi ini. 

Sebaliknya, beberapa jenis saham preferen menawarkan fleksibilitas untuk dikonversi menjadi saham biasa, tergantung pada ketentuan yang telah disepakati dengan perusahaan. Hal ini memberi keuntungan tambahan bagi pemegang saham preferen yang ingin mendapatkan manfaat dari potensi kenaikan harga saham biasa di masa depan.

Posisi dalam Likuidasi

Jika perusahaan mengalami likuidasi atau kebangkrutan, posisi pemegang saham biasa dan preferen juga berbeda dalam hal klaim atas aset perusahaan. Pemegang saham biasa berada di urutan terakhir setelah kreditor dan pemegang saham preferen. 

Dengan kata lain, jika aset perusahaan tidak cukup untuk melunasi semua kewajiban, pemegang saham biasa mungkin tidak mendapatkan bagian apa pun. Sebaliknya, pemegang saham preferen memiliki prioritas klaim aset sebelum pemegang saham biasa, sehingga risiko kerugian finansial mereka lebih kecil dalam skenario likuidasi.

Selain perbedaan utama antara saham biasa dan saham preferen, ada beberapa aspek penting yang perlu dipahami terkait kedua jenis saham ini. Aspek-aspek ini mencakup berbagai jenis saham preferen, volatilitas harga, penggunaan dalam struktur keuangan perusahaan, kewajiban pembayaran dividen, serta risiko pasar dan potensi pertumbuhan. 

Pemahaman menyeluruh mengenai aspek-aspek ini dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih cerdas dalam memilih jenis saham yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Jenis-jenis Saham Preferen

Saham preferen hadir dalam beberapa subtipe, masing-masing menawarkan hak dan keunggulan tambahan bagi pemegangnya. Salah satu tipe utama adalah Saham Preferen Kumulatif, di mana pemegang saham berhak menerima dividen yang belum dibayarkan dari tahun-tahun sebelumnya sebelum perusahaan dapat membagikan dividen kepada pemegang saham biasa. 

Selain itu, ada Saham Preferen Partisipasi, yang memungkinkan pemegangnya menerima dividen tambahan jika pemegang saham biasa menerima dividen melebihi jumlah tertentu. Saham Preferen Konvertibel juga merupakan subtipe yang menarik karena memberikan pemegangnya opsi untuk mengonversi saham preferen menjadi saham biasa pada harga atau waktu yang telah ditentukan. Ketiga jenis ini memberikan fleksibilitas tambahan bagi investor, tergantung pada kebutuhan mereka terkait pendapatan tetap atau potensi pertumbuhan dari saham biasa.

Volatilitas Harga

Dari segi volatilitas, saham biasa cenderung lebih fluktuatif karena harganya sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar dan kinerja perusahaan. Jika perusahaan berkinerja baik, harga saham biasa dapat meningkat pesat, tetapi jika kinerjanya memburuk, harga saham juga bisa turun tajam. 

Sebaliknya, saham preferen lebih stabil, karena nilai dividen yang tetap dan prioritas dalam pembagian dividen. Namun, stabilitas ini juga berarti potensi kenaikan harga saham preferen lebih terbatas dibandingkan saham biasa. Bagi investor yang mencari kestabilan dan pendapatan tetap, saham preferen mungkin menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan saham biasa yang lebih berisiko.

Penggunaan dalam Struktur Keuangan Perusahaan

Saham preferen sering digunakan oleh perusahaan dalam struktur keuangan untuk menggabungkan keunggulan utang dan ekuitas. Saham preferen mirip dengan utang karena memiliki pembayaran dividen yang tetap, namun berbeda dengan utang karena tidak ada kewajiban untuk mengembalikan modal kepada pemegang saham. 

Hal ini memberikan fleksibilitas tambahan bagi perusahaan untuk mengumpulkan modal tanpa harus meningkatkan jumlah utang. Ini seringkali menjadi strategi yang berguna bagi perusahaan yang ingin menjaga stabilitas keuangan sambil tetap mengakses sumber dana baru melalui pasar modal.

Kewajiban Pembayaran Dividen

Dividen pada saham biasa bersifat variabel, artinya perusahaan hanya akan membagikan dividen jika mencatatkan laba dan manajemen memutuskan untuk membagikannya. Jumlah dividen ini tidak tetap dan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi keuangan perusahaan. 

Di sisi lain, dividen pada saham preferen biasanya tetap, dan pemegang saham preferen mendapatkan prioritas dalam pembayaran dividen sebelum dividen dibagikan kepada pemegang saham biasa. Ini membuat saham preferen lebih menarik bagi investor yang mencari pendapatan yang lebih konsisten dan pasti, terutama di saat kinerja perusahaan mungkin tidak terlalu kuat.

Risiko Pasar dan Potensi Pertumbuhan

Ketika berbicara tentang risiko pasar dan potensi pertumbuhan, pemegang saham biasa berada dalam posisi yang lebih berisiko, namun dengan potensi keuntungan yang lebih besar. Harga saham biasa dapat naik tajam seiring pertumbuhan perusahaan, namun demikian, pemegang saham biasa juga harus siap menghadapi volatilitas pasar dan risiko kebangkrutan perusahaan, di mana mereka akan menjadi yang terakhir dalam klaim aset. 

Sebaliknya, saham preferen menawarkan stabilitas yang lebih besar, dengan risiko yang lebih rendah dalam hal pembagian aset atau likuidasi. Meski potensi kenaikan harga saham preferen lebih terbatas, keamanan dan prioritas pembayaran yang diberikan membuatnya lebih cocok untuk investor yang lebih mengutamakan stabilitas dan pendapatan tetap.

Baca juga: Cara Mulai Investasi Saham Agar Bisa Untung di Masa Depan

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
23 Oct 2024
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download