Bagaimana sih cara mengelola keuangan usaha dagang kecil? Bagaimana juga mengelola uang hasil jualan dagangan supaya bisnis cepat sukses? Saat ini, banyak orang yang tertarik menekuni bisnis kecil guna mendapat penghasilan tambahan. Akan tetapi, masih banyak pula pelaku bisnis kurang aware pentingnya cara mengelola keuangan usaha yang benar.
Berbagai kesalahan fatal masih sering dilakukan yang akhirnya membuat bisnis sulit berkembang. Padahal, cara mengelola keuangan usaha menjadi faktor penting yang harus diperhatikan setiap pelaku bisnis jika tidak ingin berakhir ke jurang kebangkrutan.
Mengapa Mengelola Keuangan Usaha Penting?
Uang adalah sumber kehidupan bisnis. Anda membutuhkan uang tunai untuk membiayai semua kebutuhan bisnis. Tanpa uang tunai, bisnis Anda akan mengalami masalah besar.
Kas dipantau melalui laporan keuangan dan ini semua terkait dengan manajemen kas. Banyak pemilik bisnis merasa stres dengan keuangan mereka. Tetapi ketika Anda tahu bagaimana cara mengelola keuangan usaha dan melihat seberapa menguntungkan bisnis Anda, semua jerih payah Anda akan terbayarkan.
Baca juga: Apa Itu OJK dan Apa Tugasnya?
10 Cara Mengelola Keuangan Usaha Dagang Kecil
Berikut ini merupakan 10 cara mengelola keuangan bisnis dagang kecil, yaitu:
1. Membuat Anggaran Secara Rutin
Langkah pertama mengelola keuangan usaha adalah membuat anggaran. Jika tidak memiliki anggaran, Anda tidak dapat merencanakan strategi bisnis lainnya. Anggaran akan memudahkan Anda dalam melakukan penilaian kinerja bisnis guna mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.
Selain itu, anggaran juga dapat membantu Anda memperkirakan pendapatan bisnis secara akurat dan bahkan mengidentifikasi pengeluaran yang tidak perlu. Idealnya, Anda harus terlebih dahulu membuat jumlah anggaran operasional yang menunjukkan pendapatan yang diproyeksikan untuk tahun keuangan. Termasuk semua detail penting tentang biaya awal bisnis, biaya variabel, dan biaya operasional.
2. Melakukan Perencanaan dan Peramalan Keuangan
Cara mengelola keuangan usaha selanjutnya adalah melakukan perencanaan dan peramalan keuangan. Sangat penting untuk mengembangkan rencana keuangan dan model bisnis agar Anda bisa terus melacak keuangan yang masuk ke perusahaan.
Misalnya, satu model untuk bisnis Anda mungkin membelanjakan:
- 50 persen dari pendapatan untuk pengeluaran (seperti gaji atau persediaan)
- 30 persen dari pendapatan untuk membangun bisnis (seperti perluasan toko)
- 20 persen pendapatan untuk mengembangkan produk dan layanan baru
3. Memantau Arus Kas
Ketika menjalankan bisnis atau saat Anda mengatur keuangan dagangan, Anda harus memantau bagaimana posisi arus kas bisnis secara berkala. Memang, kegiatan mengatur arus kas menjadi hal yang sangat sulit dilakukan. Sebab, pelacakan ini memerlukan fokus dan tingkat ketelitian yang cukup tinggi.
Apabila Anda kesulitan mengontrol kinerja arus kas bisnis, ada baiknya Anda menggunakan jasa akuntan atau administrator yang bertugas mengawasi arus kas dan menjalankan sistem akuntansi yang baik.
Cara lainnya, Anda juga bisa menggunakan software akuntansi. Saat ini, banyak layanan software akuntansi online yang bisa Anda gunakan secara gratis untuk memudahkan proses pengelolaan keuangan bisnis.
4. Hati-Hati Memilih Mitra Bisnis
Sebagai bisnis kecil, ada kalanya Anda sangat tergoda untuk menerima setiap kesepakatan lain yang ditawarkan. Namun, berbisnis dengan orang-orang yang memiliki riwayat kredit buruk terbukti sangat berbahaya untuk masa depan bisnis Anda.
Jadi, pastikan untuk memeriksa riwayat kredit perusahaan dan individu yang menawarkan diri untuk bermitra dengan bisnis Anda. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko yang bisa merugikan bisnis Anda.
5. Memisahkan Uang Pribadi dan Bisnis
Salah satu kesalahan yang selalu dilakukan oleh pengusaha baru adalah tidak mengetahui bagaimana mengelola keuangan pribadi dan bisnis mereka dalam anggaran yang terpisah.
Memang benar bahwa pemisahan pos keuangan tampak menyulitkan sehingga banyak orang yang enggan melakukannya. Tapi, hal itu justru mengundang kekacauan dalam bisnis dan keuangan pribadi Anda.
Bila Anda tidak memisahkan keduanya, kemungkinan besar Anda akan mengalami situasi krisis keuangan bisnis. Sebab, bisa saja Anda menggunakan uang bisnis untuk kepentingan pribadi. Begitu juga sebaliknya.
Jadi, pastikan bahwa uang pribadi Anda tidak ada hubungannya dengan uang bisnis Anda. Agar mudah, bukalah rekening bank yang terpisah untuk bisnis Anda dan lacak pendapatan dan pengeluaran yang terkait dengan bisnis.
Pemisahan pos keuangan ini juga akan membantu membangun hubungan yang baik dengan bank atau lembaga kredit. Ini akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi usaha kecil yang mencari keuangan tambahan atau pinjaman untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka.
6. Membuat Dana Darurat
Keadaan yang tidak terduga dapat terjadi kapan saja. Anda tidak akan pernah tahu kapan situasi tersebut akan terjadi Untuk menghindari masalah, Anda harus selalu menyimpan sejumlah dana darurat yang bisa digunakan dalam keadaan terburuk.
7. Meningkatkan Analisis Persediaan
Mengelola persediaan bisnis adalah hal yang sangat fundamental bagi usaha dagang. Daftar periksa yang terorganisir akan menempatkan seluruh rantai pasokan di jalur yang benar.
Persediaan yang tidak terorganisir akan menyebabkan masalah seperti salah pengiriman, kehabisan stok, dan kelebihan stok yang pada akhirnya menyebabkan pemborosan keuangan.
8. Jangan Takut Mengambil Pinjaman
Banyak yang baru memulai bisnis takut bahwa mengambil pinjaman akan menempatkan mereka dalam perangkap hutang. Tapi, sebenarnya hutang memiliki banyak manfaat bagi bisnis. Tak terkecuali usaha dagang.
Meminjam uang akan membantu bisnis mengatasi pengeluaran tak terduga. Dengan syarat, pinjaman tersebut memiliki tujuan yang jelas untuk mengembangkan bisnis Anda.
9. Memiliki Strategi Penagihan yang Baik
Penawaran pembelian secara kredit sering dijadikan oleh pelaku bisnis sebagai cara untuk menarik minat beli para pelanggan. Namun, situasi ini bukannya tanpa risiko. Tak jarang, banyak pelanggan yang terlambat melakukan pembayaran bahkan gagal melunasi hutangnya.
Mengelola keuangan usaha dagang kecil mengharuskan Anda cermat dalam mengelola arus kas. Ini bertujuan untuk memastikan kelancaran operasional bisnis Anda.
Jika Anda kesulitan menagih dari pelanggan atau klien tertentu, mungkin inilah saatnya untuk berkreasi dengan cara Anda menagih mereka. Misalnya, dengan memberikan potongan pembayaran dan menghapus bunga utang.
10. Terus Mengembangkan Usaha
Sebenarnya, perbedaan antara pengusaha sukses dan pengusaha gagal hanya terletak pada bagaimana cara mengelola keuangan usaha yang dilakukan. Memang, Anda diperbolehkan menggunakan laba bisnis sebagai imbalan atas kerja keras yang telah Anda lakukan.
Namun, lebih baik lagi jika Anda tidak bijak dalam menggunakan uang bisnis. Menggunakan uang dari laba bisnis untuk pengembangan usaha menjadi pilihan terbaik. Langkah ini, akan membawa usaha dagang Anda ke level yang lebih besar lagi.
Lakukan investasi yang menguntungkan seperti menambah jumlah stok barang dagangan atau membuka cabang toko baru. Dengan melakukan pengembangan bisnis, semakin besar peluang Anda menjadi pengusaha yang sukses.
Baca juga: Panduan Lengkap Produk dan Jasa Finansial di Indonesia
Demikian 10 cara mengelola keuangan usaha kecil yang perlu Anda pelajari. Intinya, semua tips di atas harus disertai dengan komitmen yang kuat dan dedikasi kerja keras yang tinggi. Dengan begitu, mengelola keuangan usaha kecil tidak lagi menjadi persoalan yang sulit.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.