Berikut adalah macam macam media pembelajaran sebagai fasilitas penunjang. Kegiatan pembelajaran yang efektif didukung pula oleh metode pembelajaran yang tepat sasaran. Di era digital saat ini, media pembelajaran terus mengalami perkembangan yang disajikan secara interaktif. Kira-kira media pembelajaran seperti apa saja yang akhir-akhir ini banyak diterapkan? Beruntunglah Anda, dengan menemukan artikel ini maka Anda akan lebih memahami mengenai macam-macam media pembelajaran.
Fungsi Media Pembelajaran
Sebelum mengetahui fungsi dari media pembelajaran, perlu dipahami bahwa media pembelajaran adalah suatu fasilitas penunjang yang membantu proses pembelajaran. Layaknya sebuah alat bantu, media pembelajaran berfungsi untuk mempermudah pemahaman siswa serta komunikasi siswa dengan guru. Saat ini penggunaan media pembelajaran sering melibatkan unsur psikologis untuk memahami karakteristik manusia dalam memahi materi. Sehingga penggunaan media pembelajaran yang didasari nilai psikologis akan memudahkan siswa dalam menemukan cara belajar yang tepat. Tentunya wajar saja apabila terdapat siswa yang lebih tertarik membuat coretan peta konsep atau bahkan mendengarkan audio pembelajaran.
Baca Juga : Bagaimana Cara Membuat Peta Konsep dengan Benar? Begini Caranya
Macam Macam Media Pembelajaran
Setelah mengetahui fungsi dari sebuah media pembelajaran, Anda akan lebih mudah memahami media mana yang cocok untuk digunakan. Macam macam media pembelajaran yang sering digunakan di era saat ini di antaranya sebagai berikut.
1. Media Visual
Media pembelajaran visual adalah media yang tampak nyata dalam 2 dimensi. Beberapa contoh media visual adalah grafik, tabel, majalah, poster, atau bahkan papan tulis. Keberadaan media ini cukup populer dan berlanjut hingga saat ini. Media visual sendiri dalam pembelajaran termasuk salah satu media yang mudah di dapat. Guru bahkan dapat membuatnya sendiri sesuai dengan kreativitas. Contohnya ketika kegiatan pembelajaran mengenai organ pencernaan, guru akan membawa suatu grafik ilustrasi untuk mempermudah pemahaman siswa.
2. Media Audio
Penggunaan media audio seperti musik atau tape recorder banyak dimanfaatkan untuk pembelajaran bahasa khususnya listening. Penggunaan tape recorder ini sangat membantu siswa untuk memperbaiki pelafalan, identifikasi intonasi, ataupun memutar lagu.
3. Media Audio-Visual
Pada media pembelajaran audio visual menggunakan media audio-visual seperti film memunculkan efek yang lebih nyata kepada siswa. Penggunaan media berbentuk film dalam proses pembelajaran ternyata dapat memberikan stimulus kepada siswa dalam mengembangkan imajinasi. Meskipun terbilang sangat menarik, film yang digunakan haruslah melewati tahap seleksi, tujuannya agar eksploitasi nilai yang diinginkan sesuai dengan harapan.
4. Media Tactile
Untuk media tactile sendiri adalah media pembelajaran yang menghadirkan sebuah objek yang nyata. Umumnya dikenal dengan penggunaan suatu realia atau authentic material. Realia merupakan benda nyata yang digunakan sebagai media pembelajaran di dalam kelas. Fungsi realia adalah membantu siswa masuk dalam karakter tatkala berperan dalam sebuah dialog ataupun role-play.
Sedangkan authentic material ini sering bersanding dengan buku teks maupun lepas dari batasan format buku teks. Media ini juga sekaligus memberikan jembatan antara keterampilan siswa dan pengalaman nyata siswa. Media tactile terbilang cukup mahal untuk dihadirkan dalam pembelajaran, namun Kredit Pintar dapat membantu meringankan beban tersebut melalui pinjaman pendidikan yang aman.
5. Media Virtual
Terakhir adalah media virtual, pilihan media yang baru namun sangat marak di era digital saat ini. Banyak sekali developer yang memunculkan aplikasi atau website yang menunjang pembelajaran baik sebagai alternatif buku, aplikasi quiz online, bahkan kelas online. Dengan media virtual menjadikan kegiatan ajar mengajar terkesan lebih fleksibel dan praktis.
Baca Juga : Sedang Mencari Aplikasi Belajar untuk Temani Anak Belajar Mandiri di Rumah? Intip Rekomendasinya
Strategi Pembelajaran
Apabila Anda sudah menemukan media pembelajaran yang tepat untuk karakter atau bahkan materi tertentu, maka Anda perlu memahami strategi pembelajaran. Dalam proses pembelajaran tentunya ditetapkan beberapa tujuan atau output, dimana untuk mencapai suatu tujuan tersebut dibutuhkan strategi. Maka definisi sebuah strategi pembelajaran adalah serangkaian rencana kegiatan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditargetkan. Sehingga apabila dihubungkan antara media pembelajaran dan strategi pembelajaran, kedua komponen ini saling melengkapi. Artinya untuk melakukan strategi pembelajaran maka diperlukan suatu alat untuk mempermudan yaitu menggunakan media pembelajaran.
Dalam strategi pembelajaran, terdapat macam macam strategi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru kepada siswa di dalam kelas. Berikut beberapa di antaranya dan contoh penggunaan strategi tersebut.
1. Strategi Ekspositori
Jenis strategi pembelajaran ini termasuk ke dalam strategi lawas, di mana guru menjadi agen yang aktif dan terus memberikan materi sedangkan siswa sebagai penampung dan pengikut apa yang dikatakan oleh guru. Umumnya media yang digunakan adalah buku teks, grafik, ataupun pengalaman pribadi seorang guru. Contohnya ketika materi kerajinan kriya, guru mendemonstrasikan pembuatan kriya di depan siswa. Secara tidak langsung, strategi ini menyebabkan siswa menjadi kurang aktif.
2. Strategi Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri pada dasarnya diartikan sebagai cara belajar siswa dengan cara menemukan sendiri makna materi tersebut. Penggunaan metode ini menyebabkan siswa bekerja lebih aktif karena tidak hanya menerima apa yang disampaikan oleh pengajar. Dalam kegiatan di kelas, penerapan strategi inkuiri contohnya adalah guru memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan studi limbah organik, non organik, dan B3 secara langung.
3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Melalui strategi pembelajaran berbasis masalah diharapkan materi yang diberikan tidak hanya diingat namun juga dipahami dengan baik. Permasalahan yang diangkat sebagai materi pembelajaran dapat berupa masalah buku text ataupun kejadian lingkungan sekitar. Melalui strategi ini siswa diajak untuk mengembangkan kemampuan dalam menganalisis suatu kondisi dan menemukan solusi terbaik berdasarkan fakta.
4. Strategi Kooperatif
Sedangkan pada strategi kooperatif menjadi suatu strategi pembelajaran untuk melatih jiwa kerja sama pada setiap siswa. Sebab strategi ini dilakukan dengan membentuk kelompok kecil dan setiap kelompok diembankan suatu tugas.
5. Strategi kontekstual
Sering disebuat sebagai contextual teaching and learning, strategi pembelajaran ini memfokuskan kepada kemampuan siswa untuk terlibat dalam memahami materi dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata. Contohnya siswa diberikan suatu permasalahan kemudian siswa akan mencari solusi melalui eksperimen, sumber buku, jurnal, atau media online lain.
6. Strategi afektif
Strategi kontekstual merupakan strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada kemampuan siswa untuk menyikapi permasalahan berdasarkan nilai positif yang mereka yakini. Strategi ini memberikan banyak nilai karakter seperti tanggung jawab, bekerja sama, berkata jujur, menghargai pendapat, dan pengendalian diri.
7. Strategi Peningkatan Kemampuan Berpikir
Strategi terakhir ini menekankan pada kemampuan siswa untuk dapat berpikir kritis dan menganalisis fakta dalam memecahkan masalah. Penerapan strategi pembelajaran ini akan melatih siswa dalam memecahkan permasalahan di kehidupan sehari-hari. Demikian penjelasan mengenai macam macam media pembelajaran dan macam macam strategi pembelajaran yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan kreativitas siswa.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.