Dalam ilmu akuntansi dan dunia bisnis, ada beberapa laporan keuangan yang harus dibuat oleh tiap perusahaan, di mana ada tiga jenis laporan keuangan utama yaitu laporan laba rugi, laporan neraca, dan laporan arus kas, selain itu ada juga laporan perubahan modal.
ini biasa juga dikenal dan disebut dengan istilah laporan keuangan mini atau laporan perubahan ekuitas, di mana dalam siklus akuntansi sebuah perusahaan pasti ada suatu perubahan yang terjadi, bisa berkurang atau bisa menjadi sumber daya yang baru.
Apa itu Laporan Perubahan Modal?
Menurut Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, laporan yang menyatakan perubahan modal adalah laporan yang berkenaan dengan perubahan modal di suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu.
Jadi, laporan ini adalah laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjelaskan adanya peningkatan atau penurunan aktiva bersih dan kekayaan selama periode yang ditentukan oleh perusahaan, bisa berupa laporan bulanan atau tahunan.
Isi dari laporan ini adalah tentang modal yang dimiliki oleh perusahaan serta informasi seperti apa saja penyebab dari berubahnya modal secara detail, baik itu bertambah atau berkurang sampai akhir periode akuntansinya.
Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi paling terkini soal perubahan modal yang terjadi di dalam perusahaan dan bersifat sangat penting, karena lewat laporan inilah perusahaan bisa tahu perubahan modal yang terjadi.
Laporan yang menyatakan perubahan modal dalam pembuatannya dipengaruhi oleh laporan-laporan keuangan jenis lain, terutama jenis laporan laba – rugi.
Oleh karena itu, dalam pembuatan contoh laporan yang menyatakan perubahan modal pasti akan membuat laporan laba- ruginya terlebih dahulu karena dalam laporan yang menyatakan perubahan modal laba bersih dalam satu periode harus dilampirkan.
Adapun alasan penyusunan laporan ini adalah untuk diketahuinya modal dan keuntungan yang dihasilkan selama satu periode, juga sebagai informasi mengenai naik dan turunnya perubahan modal, dan adanya perubahan modal ini bisa menjadi gambaran kedepannya saat mengambil keputusan.
Komponen di dalam Laporan Perubahan Modal
Lalu, dalam menyusun dan membuat laporan ini suatu perusahaan, ada beberapa hal yang harus ada di dalam laporan tersebut yang disebut sebagai komponen penting, yaitu:
1. Modal Awal
Modal awal merupakan keseluruhan dana yang ada di awal periode keuangan atau laporan komparatif yang terdapat dalam laporan posisi keuangan dari periode sebelumnya sebelum terjadi penambahan modal dan diperoleh dari hasil investasi pemilik yang biasanya digunakan untuk kegiatan operasional usaha atau untuk mengembangkan perusahaan. Atau lebih tepatnya adalah modal di awal tahun.
2. Saldo Perolehan Laba – Rugi
Yaitu hasil laba bersih atau rugi bersih milik perusahaan dari satu periode akuntansi. Ini biasanya merupakan jumlah yang ada dalam laporan laba – rugi atau lajur bagian laba rugi di dalam kolom neraca.
Unsur dari saldo laba – rugi ini juga meliputi laba ditahan (laba tersebut dibagikan sebagai dividen atau laba dijadikan kembali sebagai modal atau sebagai tambahan untuk modal perusahaan) atau yang tidak dibagi, dan untuk memutuskan akan membagi laba atau tidak, ditentukan dalam rapat umum pemegang saham. Kemudian ada juga laba bersih yang merupakan jumlah total dari selisih penghasilan dan beban juga pajak.
3. Pengaruh Perubahan Kebijakan Akuntansi
Diperlukan adanya penyesuaian pada cadangan pemegang saham di periode awal pelaporan karena ada perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan secara retrospektif agar bisa menyajikan modal awal ke jumlah yang telah ditentukan oleh kebijakan akuntansi terbaru.
4. Dividen
Pembayaran dividen yang dilakukan kepada pemegang saham saat periode pelaporan dengan cara mengurangi modal yang dimiliki oleh setiap pemegang saham karena dividen adalah pendistribusian kekayaan yang kemudian bisa diatribusikan kepada para pemegang saham.
5. Prive/Data Prive (Pengambilan Modal untuk Kepentingan Pribadi)
Prive adalah pengambilan dana pribadi yang dapat dicatat di dalam laporan yang menyatakan perubahan modal. Biasanya merupakan penarikan sejumlah dana berupa modal yang dilakukan oleh direktur atau bisa juga pihak penanam modal lain di mana dana tersebut akan dipakai untuk keperluan lain di luar dari kegiatan usaha inti perusahaan selama satu periode akuntansi.
6. Pengaruh Koreksi Kesalahan yang Ada Pada Periode Sebelumnya
Pengaruh atau efek dari koreksi kesalahan yang ada pada periode sebelumnya harus ditampilkan secara terpisah dalam laporan sebagai salah satu bentuk penyesuaian.
Efek ini tidak ditaruh pada saldo awal modal dan jumlah yang ditampilkan ada pada laporan untuk periode yang sedang berjalan sehingga nantinya bisa diselidiki dengan mudah dengan melihat dari laporan keuangan di periode sebelumnya.
7. Perubahan Cadangan dalam Revaluasi
Keuntungan dan kerugian revaluasi yang terjadi dan diakui selama periode yang berlangsung harus dikemukakan di dalam laporan yang menyatakan perubahan ini.
Karena penurunan nilai pada periode sebelumnya tidak ditampilkan secara terpisah pada laporan ini disebabkan sebelumnya sudah dimasukkan pada laba rugi untuk periode yang berkaitan.
8. Saldo yang Ditampilkan Kembali
Modal yang bisa diberikan pada pemegang saham di awal periode setelah melakukan penyesuaian yang berkaitan dengan adanya perubahan pada kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan di periode sebelumnya.
9. Saldo/ Modal/ Hasil Akhir
Merupakan saldo cadangan modal yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau pemegang saham di akhir periode pelaporan yang bisa dilihat di laporan posisi keuangan atau neraca dan pada contoh laporan yang menyatakan perubahan modal biasanya ada di bagian paling bawah tabel.
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencari nilai modal akhir ini. Jika perusahaan sedang berada dalam posisi untung, maka rumusnya adalah “modal awal + selisih laba bersih dengan prive”. Jika kebalikannya, yaitu saldo ternyata bernilai rugi, maka rumus untuk menghitungnya adalah selisih rugi bersih ditambah dengan prive.
Contoh dari Laporan Perubahan Modal
Setelah mengetahui hal-hal apa saja yang ada di dalam laporan yang menyatakan perubahan modal, berikutnya akan disajikan simulasi laporan yang menyatakan perubahan modal yang dikumpulkan dari berbagi sumber.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perlu dibuat laporan laba – rugi terlebih dahulu.
NeoCity Printing Laporan Laba Rugi pada Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2019
Penjualan Bersih | ||
Harga Pokok Penjualan | Rp 93.000.000,- | |
Laba Kotor | Rp 64.000.000,- | |
Rp 29.500.000,- | ||
Beban Usaha:Beban Penjualan | Rp 9.000.000,- | |
Beban Admin & Umum | Rp 2.450.000,- | Rp 11.450.000,- |
Laba Usaha | Rp 18.050.000,- | |
Pendapatan di luar usaha:Pendapatan Bunga | Rp 600.000,- | |
Laba Bersih Sebelum Pajak | Rp 18.650.400,- | |
Pajak Penghasilan | Rp 4.500.000,- | |
Laba Bersih Setelah Pajak | Rp 14.150.000,- |
Dari laporan laba – rugi di atas, maka laporan yang menyatakan perubahan modalnya adalah:
Modal | Rp 240.000.000,- |
Laba Bersih Setelah Pajak | Rp 14.150.000,- |
Rp 254.150.000,- | |
Prive | Rp 20.000.000,- |
Modal Akhir | Rp 234.150.000,- |
Itu dia penjelasan mengenai laporan yang menyatakan perubahan modal beserta simulasinya yang sederhana. Semoga bermanfaat ya!
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.