Investasi Hijau, istilah yang satu ini mungkin memang masih asing bagimu. Ketika mendengar atau membacanya, mungkin ada rasa penasaran yang bergelayut dalam benak. Kurang lebih seperti pertanyaan-pertanyaan yang ada di atas.
Kata ‘hijau’ memang seringkali berkaitan dengan alam (nature). Sehingga ketika mata atau telinga Sobat Pintar menangkap istilah yang satu ini, mungkin serta merta akan merasa bingung. Dari sekian macam investasi yang ada saat ini, ternyata masih terdapat jenis yang baru.
Investasi yang umumnya diketahui masyarakat adalah segala hal yang terkait dengan pengembangan aset. Jika menggunakan istilah zaman now, investasi adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan cuan. Lantas, mengapa ada kata ‘hijau’ yang tersemat?
Walaupun ada kata ‘hijau’, bukan berarti Sobat Pintar diajak untuk mengembangkan atau meningkatkan produksi tumbuh-tumbuhan, ya! Bukan pula untuk menyimpan beragam jenis flora di tempat tinggal masing-masing. Agar tidak makin penasaran, yuk simak artikel ini hingga tuntas!
Baca juga: “Ingin Memulai Investasi? Yuk Belajar Investasi di Platform Berikut”
Pengertian Investasi Hijau
Dilansir dari laman resmi Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati), jenis investasi yang satu ini memiliki pengertian yang luar biasa. Pada umumnya, produk-produk investasi yang sudah jamak diketahui oleh masyarakat berkisar seputar pengembangan aset pribadi atau menghimpun dana dari masyarakat untuk pengembangan usaha.
Penerima dananya pun mulai dari UMKM, swasta, hingga pemerintah. Namun yang satu ini memiliki genre yang berbeda.
Pada hakikatnya, investasi hijau adalah sebuah bentuk investasi yang berkelanjutan, selaras dengan tata kelola lingkungan, dan membawa dampak positif bagi alam. Wah…… sungguh menarik, ya! Dengan adanya investasi ini, para investor memiliki opsi tambahan untuk menanamkan dana.
Dengan kekayaan alam yang melimpah, Indonesia tentunya memerlukan tata kelola yang tepat berikut dana pendukungnya. Oleh karena itu, keberadaan investasi yang satu ini tentunya sangat mendukung dalam menjaga serta mengelola keanekaragaman hayati.
Potensi Investasi
Indonesia memiliki banyak peluang yang dapat dijadikan sebagai ajang penanaman modal. Dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, ada 2 sektor yang dapat dijadikan sasaran, yakni energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon.
Suatu hari nanti, akan tiba saatnya manusia kehabisan batu bara dan minyak. Oleh karena itu, diperlukan kejelian dalam menghasilkan berbagai sumber energi yang baru. Dengan keanekaragaman hayati dan banyaknya tenaga profesional di Indonesia, tentunya ada beragam aspek yang dapat dikembangkan menjadi energi terbarukan.
Selain energi, pengurangan emisi karbon juga menjadi peluang investasi yang dimiliki oleh Indonesia. Emisi yang telah dikeluarkan dapat ditukar dengan berbagai program pengurangan emisi. Dana yang diinvestasikan nantinya dapat digunakan untuk reboisasi dan pencegahan deforestasi (penebangan hutan).
Pilihan Investasi
Salah satu hal yang paling menarik dari investasi ini adalah adanya peluang bagi masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga ekosistem alam. Investor dapat menanamkan dananya pada berbagai instrumen yang tersedia. Pada dasarnya, jenis instrumennya tetap sama seperti yang sudah tersedia pada pasar uang dan pasar modal, hanya saja peruntukannya yang berbeda.
Sejak tahun 2009, telah ada upaya yang dilakukan oleh beberapa pihak untuk ‘menghijaukan’ pertumbuhan dana. Hingga tahun 2022, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Yayasan Kehati telah meluncurkan 4 indeks yang berbasis ESG (Environment, Social, Governance).
Dengan adanya peluncuran tersebut, maka dapat dilihat bahwa ada antusiasme tinggi dari rakyat Indonesia dalam menyukseskan program investasi yang berkelanjutan dan membawa dampak positif bagi lingkungan. Upaya yang dilakukan oleh BEI dan Yayasan Kehati tentunya memberi kemudahan bagi masyarakat, yakni dengan menyediakan kemudahan akses untuk penanaman modal.
Jika Sobat Pintar sudah mulai tertarik untuk ikut serta menanamkan modal, maka tidak perlu khawatir, ya! Ada beragam jenis instrumen yang tersedia dan dapat dipilih sesuai preferensi masing-masing.
1. Saham
Saat ini, yang paling mudah ditemukan adalah produk-produk yang telah diluncurkan oleh Yayasan Kehati. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, ada berbagai indeks saham yang sudah terdaftar dalam bursa, yaitu:
- ESG Quality 45 IDX KEHATI
- ESG Sector Leaders IDX KEHATI
- SRI-KEHATI
- IDX ESG Leaders
2. Reksa Dana
JIka Sobat Pintar kurang tertarik dengan saham, maka reksa dana hadir sebagai pilihan selanjutnya. Adapun reksa dana yang tersedia juga diluncurkan oleh Yayasan Kehati dan berbasis SRI-KEHATI.
Peran Pemerintah Indonesia
Dilansir dari laman resmi Badan Pembangunan Nasional (Bappenas), investasi hijau adalah salah satu aspek yang memperoleh perhatian khusus. Tidak tanggung-tanggung, Bappenas telah mencanangkan Program Pertumbuhan Ekonomi Hijau sebagai upaya untuk mendukung kelancaran iklim investasi.
Pada dasarnya, investor hanya akan tertarik pada instrumen yang memiliki prospek bagus dalam jangka panjang. Dengan demikian, program ini dimaksudkan oleh Bappenas sebagai upaya untuk menarik investor agar menanamkan modal pada ‘kawasan hijau’.
Saat ini, ada 3 sektor yang menjadi perhatian utama. Modal yang berhasil dihimpun dari investor nantinya akan diprioritaskan untuk Energi Berkelanjutan, Lanskap Berkelanjutan, dan Infrastruktur Berkelanjutan.
Baca juga: “6 Jenis Investasi yang Cocok Untuk Anak Muda!”
Tujuan Investasi Hijau
Kehadiran investasi hijau tentunya tidak sekedar ada dan meramaikan iklim penanaman modal. Ada berbagai tujuan yang menjadi muara dari jenis investasi yang satu ini.
1. Mengatasi Isu Iklim dan Lingkungan
Berbagai isu terkait iklim dan lingkungan tak henti-hentinya muncul di setiap tahun. Oleh karena itu, tentunya diperlukan persiapan mumpuni agar Indonesia mampu mengatasi segala isu yang muncul.
Mengatasi permasalahan tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dengan demikian, keberadaan investasi ini dapat menghimpun modal yang kemudian digunakan untuk mengatasi berbagai isu yang sedang terjadi berikut tindakan preventifnya.
2. Menjaga dan Mengelola Ekosistem Alam
Kekayaan alam yang terbentang di sepanjang zamrud khatulistiwa memang patut dijaga untuk kelangsungan hidup masyarakat. Dengan demikian, investasi hijau adalah salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk memastikan kelangsungan ekosistem alam. Suntikan modal yang diperoleh dapat direalisasikan menjadi langkah-langkah jitu untuk menjaga dan mengelola lingkungan.
3. Mendongkrak Perekonomian
Sobat Pintar, coba bayangkan skenario berikut ini. Jika banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modal, tentunya akan selalu terbuka peluang bagi hadirnya peluang kerja yang baru. Dengan demikian, tidak hanya alam saja yang tetap hijau, perekonomian masyarakat pun juga akan terdongkrak menjadi makin ‘hijau’ dengan kehadiran ladang rezeki yang baru.
Baca juga: Ingin Tanam Modal? Pelajari Dulu 6 Tujuan Investasi!
Bagaimana Sobat Pintar, apakah tertarik untuk menanamkan modal pada investasi hijau? Pertimbangkanlah segala kemudahan akses dan manfaat yang akan diperoleh. Tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, namun juga bermanfaat bagi kelangsungan ekosistem alam, loh!
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.