Akhir-akhir ini, banyak orang berpendapat bahwa investasi adalah salah satu cara yang tepat untuk memperoleh kebebasan finansial.
Alasannya karena investasi bisa menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda dalam waktu cepat tentunya jika Anda memilih instrumen investasi yang tepat.
Baca juga: 6 Cara Investasi Saham Online untuk Pemula
Namun sebelum memilih instrumen mana yang tepat, Anda wajib tahu dulu apa itu instrumen investasi, barulah nanti mengenal jenis instrumen mana yang bisa Anda andalkan. Yuk simak pembahasannya di bawah ini.
Apa Itu Instrumen Investasi?
Berdasarkan literatur, pengertian instrumen investasi adalah suatu aset penanaman modal yang dapat mengoptimalkan kekayaan seseorang dalam kurun waktu tertentu.
Sebagaimana diketahui, semua orang berharap mencapai kebebasan finansial di masa depan dan untuk itulah tiap investor bisa memilih instrumen mana yang sesuai dengan tujuan finansial, profil risiko serta jangka waktu penanaman modal yang mereka inginkan.
Sebagai informasi, tiap aset penanaman modal mempunyai risiko dan keuntungan yang berbeda-beda. Dan karena itulah dalam hal ini, investor wajib mengenali produk penanaman modal terbaik yang sesuai dengan tujuan investasi mereka baik itu yang jangka pendek maupun jangka panjang.
Lalu, apa saja jenis-jenis instrumen investasi yang bisa dipilih oleh investor? Simak daftarnya di bawah ini.
Jenis-jenis Instrumen Investasi
Berdasarkan berbagai literatur, umumnya ada sepuluh jenis instrumen investasi yang bisa Anda pilih, yaitu sebagai berikut.
1. Saham
Saham adalah salah satu jenis instrumen investasi yang paling banyak dipilih oleh para investor. Aset saham merupakan penyertaan modal kepada suatu emiten atau perusahaan yang memungkinkan Anda sebagai investor dapat mengklaim kepemilikan suatu perusahaan terbuka.
Salah satu alasan mengapa Anda harus memilih saham adalah apabila Anda ingin melakukan penanaman modal dalam kurun waktu yang panjang dengan jumlah laba atau keuntungan yang cukup tinggi.
Bentuk saham adalah berupa surat berharga yang menjadi tanda kepemilikan suatu perusahaan atau emiten. Jadi, apabila Anda mempunyai saham dari suatu perusahaan, maka bisa dikatakan bahwa Anda juga menjadi pemilik perusahaan tersebut
Untuk mendapatkan keuntungan dari instrumen saham, maka ada dua cara yang bisa dilakukan yakni melalui dividen dan capital gain.
Dividen biasanya akan dibagi dengan rutin oleh perusahaan selama ada kesepakatan juga keuntungan. Sementara itu, capital gain bisa Anda peroleh ketika aset perusahaan atau emiten meningkat secara signifikan.
Namun meski potensi keuntungan saham cukup besar, hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum memilih instrumen ini adalah risikonya yang tinggi.
Karena itulah, sebelum mengalokasikan dana investasi Anda ke dalam instrumen saham, pastikan bahwa Anda memilih perusahaan-perusahaan yang punya sekuritas legal serta berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Reksa Dana
Apabila ada instrumen investasi yang tidak butuh keahlian khusus dari sang investor untuk menyusun strategi penanaman modal mereka maka itu adalah reksa dana.
Selain mudah dipelajari, instrumen ini juga bisa Anda temukan dengan mudah di berbagai platform online yang dapat diunduh secara langsung lewat smartphone Anda.
Lalu bagaimana cara membelinya?
Anda bisa membeli sejumlah unit instrumen ini lewat yang namanya manajer investasi. Manajer investasi (MI) itulah nantinya yang akan mengelola portofolio efek Anda sekaligus juga milik para investor reksa dana yang lain.
Tugas Anda hanya mengalokasikan uang secara rutin kepada mereka supaya bisa memperoleh imbalan dengan hasil yang optimal sesuai dengan tujuan finansial Anda selama ini.
Lantas, reksa dana mana yang bisa dipilih?
Well, ada banyak jenis reksa dana dan Anda bisa memilih salah satunya sesuai dengan tujuan, waktu, serta profil risiko investasi Anda. Sebagai informasi, umumnya risiko paling rendah adalah reksa dana pasar uang yang tingkat return-nya sekitar 4,8 hingga 7,4 persen.
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, jika Anda adalah seorang pemula dengan modal yang belum terlalu besar, maka bisa coba investasi reksa dana lewat berbagai platform secara online sebagaimana yang dilakukan banyak orang sekarang ini.
Di beberapa aplikasi misalnya, bahkan Anda bisa melakukan transaksi jual beli reksa dana baik itu yang konvensional maupun syariah hanya dengan minimal modal 10 ribu rupiah lho!
Keuntungan lain menggunakan reksa dana adalah bahwa instrumen ini tidak dikenakan pajak penghasilan sama sekali. Anda hanya perlu menyetor dana awal minimal 20 ribu rupiah dan rekening Anda itu bahkan bisa dicairkan minimal dalam tujuh hari kerja.
3. Deposito
jIka Anda instrumen investasi yang paling sering diandalkan oleh para investor maka itu adalah deposito.
Sebagai informasi, instrumen ini dikeluarkan oleh perbankan maka prinsipnya sama dengan menabung di bank, yakni menyimpan uang Anda hingga batas waktu yang telah Anda tentukan sendiri. Jangka waktunya bisa beberapa bulan bahkan juga bertahun-tahun sesuai kesepakatan Anda dengan pihak bank.
Nah, selama menabung inilah Anda akan mendapat return seperti yang Anda harapkan selama ini. Return disini artinya adalah keuntungan berupa suku bunga.
Jumlahnya cenderung lebih tinggi nilainya dibanding tabungan biasa sehingga wajar jika banyak investor pemula memilih instrumen ini untuk mengoptimalkan penghasilan jangka pendek mereka.
Namun ingat, berbeda dengan menabung, dalam deposito Anda tidak diperbolehkan mengambilnya hingga tanggal jatuh tempo yang sudah Anda tentukan sebelumnya. Apabila diambil, maka Anda harus menanggung denda atau biaya pinalti.
4. Emas
Emas adalah salah satu instrumen investasi yang mudah dipelajari karena Anda tak perlu harus melakukan analisis yang rumit untuk melakukannya. Selain itu, emas merupakan instrumen paling konvensional yang sudah dipakai sejak lama.
Sama dengan orang zaman dahulu yang rata-rata menggunakan emas jika ingin berinvestasi, maka sekarang pun Anda bisa melakukan hal yang sama.
Baca juga: 4 Broker Forex Terbaik di Indonesia
Bagi para investor pemula seperti Anda, instrumen ini adalah salah satu pilihan paling tepat untuk mulai berinvestasi. Anda bisa membelinya, lalu menyimpannya. Pada saat harganya tinggi barulah dijual supaya mendapatkan keuntungan.
Tentu saja tempat membelinya haruslah tempat yang terpercaya, kredibel dan dikenal memang menjual emas asli. Alasannya karena hanya emas asli yang dapat dijadikan sebagai instrumen investasi.
Hal paling penting yang harus Anda perhatikan bila memilih instrumen ini bahwa harganya yang fluktuatif alias tidak tetap. Jadi Anda harus benar-benar jeli melihat peluang dan rajin-rajin mencari informasi tentang harganya.
Selain itu, hal lain yang patut juga dipertimbangkan adalah faktor risiko keamanannya terutama jika Anda menyimpannya di rumah sendiri.
Jadi, bila ingin mengandalkan logam mulia ini sebagai instrumen investasi, maka Anda harus memikirkan dan mempertimbangkan beberapa faktor tersebut dulu dengan matang.
5. Tabungan
Instrumen yang satu ini mungkin adalah yang paling banyak digunakan serta dipraktikkan oleh banyak orang sekarang ini. Anda dapat mengatur keuangan dengan lebih mudah dan lebih baik dengan instrumen ini.
Cara ini juga akan sangat membantu Anda ketika membutuhkan dana segar suatu saat nanti di masa depan dengan cepat. Hal yang Anda lakukan hanyalah berusaha untuk konsisten dan rutin menabung. Dan tentu saja tempat yang paling tepat untuk menabung adalah di bank.
6. Obligasi
Biasa disebut sebagai surat utang, prinsip obligasi adalah bahwa Anda memberikan utang kepada negara atau perusahaan dan nantinya mereka pun akan membayar utangnya kepada Anda sekaligus juga bunga yang akan menjadi laba atau keuntungan Anda. Umumnya, instrumen ini memiliki jangka waktu pada kisaran 3 hingga 10 tahun.
Jika Anda ingin memilih obligasi yang paling aman, maka itu adalah obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Alasannya karena pemerintah selalu mempunyai dana cadangan untuk membayar utang-utangnya.
Nah, salah satu contoh aset obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah kepada masyarakat adalah surat berharga negara (SBN). Selama periode tertentu, Anda sebagai investor akan memperoleh imbal hasil yang nilainya cenderung lebih tinggi dibandingkan deposito.
Selain dari pemerintah, Anda juga dapat memilih obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan, namun tentu saja ini berisiko apalagi bila suatu saat nanti mereka tidak mampu membayar Anda. Karena itu, pilihlah perusahaan yang punya fundamental dan keadaan keuangan yang baik.
7. Cryptocurrency
Dikenal juga sebagai mata uang digital, saat ini cryptocurrency sudah dapat diinvestasikan di Indonesia. Potensi keuntungannya sangatlah menggiurkan apalagi mata uang ini dapat dikonversikan menjadi mata uang konvensional.
Meskipun begitu, hal penting yang harus Anda ingat bila memilih instrumen yang satu ini adalah bahwa Anda harus memilih platform investasi yang dapat dipercaya sekaligus jenis mata uang digital yang tepat.
Selain itu, Anda harus terus memantau mata uang digital ini supaya tidak ketinggalan informasi tentangnya. Alasannya karena perubahan mata uang digital ini sangatlah cepat sehingga sangat riskan ketika Anda ketinggalan berita tentang perubahan nilainya yang naik turun.
8. Properti
DIantara semua jenis instrumen investasi, mungkin properti-lah yang paling membutuhkan banyak modal. Meskipun begitu, instrumen ini adalah yang paling difavoritkan banyak orang. Alasannya karena kenaikan harganya yang sangat menjanjikan setiap tahun.
Hal tersebut sejalan dengan makin bertambahnya kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal. Dan pastinya ini akan sangat menguntungkan terutama jika properti Anda terletak di kawasan-kawasan strategis di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Sebagai aset penanaman modal konvensional paling populer dari waktu ke waktu, property sangatlah menjanjikan. Anda bisa menyewakan properti yang Anda miliki sehingga bisa memperoleh passive income dalam kurun waktu tertentu.
Risikonya? Selain perlu modal besar mulai dari jutaan hingga miliaran rupiah, Anda pun harus mengeluarkan biaya untuk proses perawatannya hingga bisa menghasilkan.
Dan yang pasti, Anda harus bersabar menunggu hingga laku dibeli. Jadi, bila butuh dana cepat, maka properti tak cocok Anda jadikan sebagai investasi.
9. Valuta Asing
Instrumen lain yang bisa diandalkan adalah berinvestasi dengan valuasi asing melalui cara trading forex. Yakni dengan melakukan transaksi menggunakan mata uang asing seperti Poundsterling (GBP), Dolar Amerika (USD), Euro (EUR), dan berbagai mata uang asing lainnya.
Caranya adalah beli-lah mata uang asing yang Anda inginkan saat harganya berada pada level yang rendah. Dan jual-lah saat nilainya berada pada level yang tinggi. Nah, apabila dirupiahkan pastinya nanti nilainya menjadi angka yang lumayan tinggi.
Namun meski nilainya tinggi, risikonya juga cukup tinggi. Hal itu disebabkan oleh nilai mata uang asing yang selalu berubah-ubah setiap saat. Jadi Anda harus sering-sering memantaunya dengan baik ketika akan berinvestasi.
10. Peer to Peer (P2P) Lending
Peer to peer lending (P2P Lending) merupakan sebuah layanan pinjam meminjam sejumlah dana tanpa perantara bank atau lembaga lain secara online.
Dalam P2P ini, akan ada seorang borrower atau peminjam serta lender atau pemilik dana. Anda sebagai investor bertindak sebagai lender.
Baca juga: 10 Aplikasi Investasi Saham Terbaik, Terdaftar OJK
Nah, sebagai lender Anda bisa membantu para pelaku UMKM yang umumnya bertindak sebagai peminjam dana untuk mengembangkan bisnis mereka. Selain membantu mereka yang sedang kesusahan mencari dana, keuntungan yang Anda dapatkan pun cukup tinggi.
Melalui instrumen ini, Anda bisa berinvestasi dengan aman. Namun tentu saja, pastikan dulu bahwa Anda memilih layanan P2P Lending yang sudah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Demikianlah penjelasan lengkap jenis-jenis instrumen investasi yang bisa Anda pilih sebagai investor.
Kesimpulannya, instrumen investasi merupakan aset penanaman modal yang mampu mengoptimalkan keuntungan serta imbal hasil kekayaan Anda dalam kurun waktu tertentu.
Sebagai investor, Anda bisa memilih aset penanaman modal mana yang paling cocok dan sesuai dengan tujuan finansial Anda baik itu untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.