Multitasking sering dijadikan solusi yang dianggap ampuh untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, apakah benar begitu? Ternyata ada beberapa akibat yang ditimbulkan melakukan banyak pekerjaan sekaligus jika dilakukan dengan pola yang salah. Tidak usah khawatir, karena artikel ini akan menjelaskan pula tentang cara melakukan melakukan banyak pekerjaan sekaligus dengan baik.
Entah dalam dunia pendidikan maupun pekerjaan, terkadang ada saja hal yang datang secara bersamaan, namun juga harus selesai dalam waktu yang berdekatan. Kalau sudah begini, Sobat Pintar pasti akan menghadapi rasa cemas, gelisah, dan pusing karena kebingungan.
Tips Multitasking yang Baik
Semuanya terletak pada pola melakukan banyak pekerjaan sekaligus dan juga manajemen waktu serta emosi. Mungkin untuk sebagian orang, hal ini akan terasa sulit karena berbagai distraksi dapat mengalihkan fokus dengan cepat. Terlebih jika tugas yang harus diselesaikan dilakukan di rumah saat pandemi seperti ini. Pasti banyak sekali hal yang mempengaruhi kinerja dan produktivitas saat menyelesaikan tugas. Untuk menghindarinya, perlu diterapkan strategi khusus dengan cara di bawah ini:
1. Tentukan Jadwal Harian
Merupakan cara yang paling mendasar namun juga terpenting dalam menyelesaikan tugas. Dengan menentukan list jadwal harian, Sobat Pintar akan lebih mudah menentukan target yang harus dicapai per harinya. Sehingga, beban tugas yang diberikan tidak lagi terasa berat dan melakukan banyak pekerjaan sekaligus dapat dilakukan dengan porsi yang tepat. Jangan lupa untuk menceklis atau menandai tugas yang sudah selesai, karena hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan rasa bangga akan penyelesaian yang dilakukan.
2. Pisahkan Berdasarkan Subjek
Tips ini dapat membantu Sobat Pintar dalam menentukan skala prioritas. Untuk melatih konsentrasi agar tetap terjaga, kerjakanlah terlebih dahulu tugas dengan subjek yang sama. Sehingga, melakukan banyak pekerjaan sekaligus dapat dilakukan lebih mudah dan terarah. Jangan lupa untuk selesaikan dahulu keseluruhan subjek sebelum mengerjakan yang lainnya agar pekerjaan tidak tercampur dan membuat bingung.
3. Fokus Hingga Tugas Selesai
Selain untuk menghemat waktu, cara ini juga dapat memudahkan Sobat Pintar mencapai target. Karena melakukan banyak pekerjaan sekaligus yang baik takkan berhasil tanpa adanya manajemen waktu yang tepat. Oleh karena itu, cobalah untuk tetap fokus terhadap tugas yang dikerjakan hingga selesai. Dengan berfokus, akan semakin banyak pula keuntungan yang didapat seperti bertambahnya waktu istirahat dan hilangnya beban pikiran.
4. Tentukan Waktu Istirahat
Otak perlu di refresh agar dapat berfungsi secara optimal. Maka, cara yang harus dilakukan adalah menentukan waktu istirahat yang sesuai dengan kapasitas tubuh. Sebagai contoh adalah untuk mengerjakan tugas maksimal sampai 1 jam, lalu beristirahat selama 15-30 menit sebelum melanjutkannya kembali. Hal ini juga diperlukan guna membiasakan tubuh dan pikiran agar tidak merasa cepat bosan.
5. Hindari Segala Distraksi
Disadari ataupun tidak, distraksi kecil seperti bermain ponsel dapat menghambat penyelesaian tugas lebih lama. cara yang harus dilakukan adalah untuk menjauhi segala jenis distraksi di luar tugas yang harus dikerjakan. Sembunyikan dahulu ponsel atau hal lain yang dapat mengganggu fokus. Selanjutnya, Sobat Pintar dapat menyediakan camilan sebagai teman mengerjakan tugas agar merasa rileks.
6. Pilih Tempat Ternyaman
Jika situasi mengharuskan Sobat Pintar untuk menyelesaikan tugas di rumah, pilihlah tempat ternyaman yang dapat meningkatkan semangat bekerja. Apabila terasa bosan, berpindah ke ruangan lain pun tidak apa-apa. Mendekorasi atau merapikan tempat bekerja di rumah juga dapat meningkatkan produktivitas. Untuk membuat suasana semakin nyaman, Sobat Pintar juga dapat menggunakan aroma terapi seperti diffuser. cara ini dapat membuat melakukan banyak pekerjaan sekaligus lebih mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Lakukan Apresiasi Diri
Tips ini jarang disadari banyak orang, padahal apresiasi diri dapat mempercepat proses melakukan banyak pekerjaan sekaligus. Di antaranya Sobat Pintar dapat menentukan jenis apresiasi seperti membuat menu favorit. Kemudian, menu tersebut hanya boleh dikonsumsi setelah menyelesaikan tugas yang diberikan. Sehingga, motivasi pun dapat terbangun untuk mencapai apresiasi tersebut. Pengaruh positif akan muncul dan kebahagiaan dapat dirasakan setelahnya.
Dampak Buruk Multitasking
Menurut beberapa penelitian, sebenarnya otak dapat bekerja dengan maksimal terhadap dua fokus saja. Artinya jika dua pekerjaan dilakukan sekaligus, maka hal tersebut sudah mencapai kapasitas terbesar dari kemampuan otak. Oleh sebab itu, perlahan tapi pasti jika melakukan banyak pekerjaan sekaligus dilakukan dengan pola yang salah, akibat buruk pun akan timbul. Salah satunya adalah pada fungsi kognitif, hal ini tentu saja dapat menurunkan performa dan kualitas pekerjaan. Agar dapat mengantisipasi, simaklah akibatnya sebagai berikut:
1. Bukan Semakin Cepat, Justru Tertunda
Tujuan utama dari melakukan banyak pekerjaan sekaligus adalah untuk mempercepat pengerjaan tugas. Namun, bisa saja yang terjadi justru sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh fokus yang terbagi ke dalam beberapa tugas dalam waktu bersamaan. Alhasil otak perlu mencernanya satu persatu, hal inilah yang membuat penyelesaian tugas dilakukan lebih lama dari biasanya. Oleh karena itu, jeda antara tugas pertama dengan lainnya sangat diperlukan guna menyegarkan kembali kinerja otak dan memaksimalkan pengerjaan.
2. Melupakan Detail dan Lebih Banyak Error
Seperti sedang dikejar waktu, melakukan banyak pekerjaan sekaligus justru membuat Sobat Pintar berpikir untuk sekedar mencapai target. Sehingga detail penting yang seharusnya diperhatikan menjadi terabaikan. Tak jarang pula ditemukannya banyak error seperti salah ketik, deskripsi yang tertukar, hingga kurangnya informasi yang dibutuhkan. Mengecek kembali deskripsi tugas dan memeriksanya ketika sudah selesai dapat menjadi jalan keluar yang efektif. Karena kualitas pengerjaan tugas harus seimbang dengan kuantitas waktunya.
3. Cenderung Menghiraukan Lingkungan
Fokus utama yang seluruhnya teralihkan pada penyelesaian tugas dapat membuat Sobat Pintar lupa akan kehadiran orang di sekitar. Bahkan yang terparah adalah ketika kehidupan hanya bertumpu pada target pekerjaan saja. Tubuh juga perlu beristirahat, pentingnya berkomunikasi dengan keluarga, teman, dan pasangan juga perlu dijaga. Jangan sampai melakukan banyak pekerjaan sekaligus merebut itu dan membuat Sobat Pintar seolah menjadi robot yang tugasnya hanya untuk bekerja.
4. Penurunan Fungsi Kognitif
Dalam beraktivitas, fungsi kognitif yang terhubung langsung dengan memori sangatlah penting. Penelitian telah membuktikan bahwa penurunan IQ serta berkurangnya fungsi long-term memory dapat terjadi akibat melakukan banyak pekerjaan sekaligus dengan pola yang salah. Akibatnya, Sobat Pintar akan mudah lupa, tidak bisa membedakan mana yang harus dikerjakan dan diabaikan, hingga tidak dapat berpikir dengan jernih. Bayangkan saja jika hal ini dijadikan kebiasaan, kinerja otak akan terus menurun dan membuat pekerjaan tidak maksimal.
5. Memicu Stres Berkepanjangan
Hal ini takkan terjadi di awal, namun dapat dirasakan setelahnya dan menimbulkan kerugian dalam waktu yang lama. Tekanan yang timbul dari beban pekerjaan akan tetap dirasakan meski metode Multitasking telah diterapkan. Karena secara tidak sadar, otak membuat asumsi bahwa tugas yang harus diselesaikan adalah sesuatu yang berat, ditambah lagi dengan jumlah yang banyak dan waktu singkat. Ketika seluruh tugas sudah selesai pun stres bisa tetap muncul. Karena dalam jangka waktu dekat, berbagai tugas baru pasti sudah menanti dan seolah terus berdatangan tanpa henti.
6. Timbulnya Kecemasan Sosial
Terlalu lama berfokus pada penyelesaian tugas, membuat diri tak terbiasa menghadapi situasi sosial. Di mana adanya kecemasan dan ketakutan berlebihan akan komentar, kritik, dan pemikiran orang lain terhadap hal yang berkaitan dengan diri. Selain itu, rasa khawatir ketika berinteraksi pun dapat muncul karena kecemasan sosial. Multitasking adalah salah satu alasan terkuat yang melatarbelakanginya. Karena otak terlatih untuk selalu berfokus pada penyelesaian tugas, sehingga kemampuan berkomunikasi secara verbal menjadi kurang terlatih.
7. Sibuk namun Tidak Produktif
Sebagai contoh, kita dapat melihat bagaimana mendiang B.J. Habibie tetap produktif dengan segala kesibukannya semasa hidup. Hal ini menjadi bukti bahwa beliau dapat menerapkan pola yang baik saat melakukan Multitasking. Sebaliknya, pola yang salah akan membuat waktu yang tersedia seolah takkan pernah cukup untuk menyelesaikan tugas yang ada. Akibatnya, tugas menjadi terbengkalai, waktu hanya dapat dihabiskan untuk bekerja, dan tidak dapat menikmati indahnya kehidupan. Hal ini dapat menyebabkan produktivitas menurun dan memicu berbagai dampak negatif lainnya.
Multitasking memang sangat bermanfaat jika dilakukan dengan baik. Hanya saja Sobat Pintar perlu memperhatikan manajemen waktu dengan seimbang. Jika pola yang dilakukan salah, dampak buruk justru akan timbul setelahnya. Oleh karena itu, cobalah untuk menerapkan cara di artikel Kredit Pintar ini agar terhindar dari kemungkinan yang tidak diharapkan. Simak berbagai pembahasan menarik lainnya terkait produktivitas dalam bekerja bersama Kredit Pintar!