Teknik hidroponik NFT telah menjadi satu sistem perkebunan yang tidak pernah Anda terpikir sebelumnya. Hidroponik menjadi satu cara yang secara konstan mengalirkan cairan ke tanaman sehingga pertumbuhan juga konsisten. Tetapi, teknik ini masih ada kurangnya.
Bagi yang suka berkebun, kami ingin tahu cara yang paling sering Anda gunakan. Apakah sejauh ini sukses dan Anda mendapatkan hasil yang memuaskan? Atau malah tumbuhan yang sedang ditanam kurus dan sulit untuk berkembang menjadi terlihat segar dan subur?
Dari semua cara yang bisa digunakan, tidak boleh kesampingkan teknik NFT atau hidroponik. Sesuai dengan namanya, ada kata hydro yang berarti air. Dengan cara ini, tanaman akan dialirkan air terus menerus dengan sistem yang telah terpasang hingga tumbuh bagus.
Kami sangat menyarankan untuk orang yang suka berkebun untuk mulai menggunakan cara ini. NFT lebih asyik dan mudah dipraktekkan dengan menghasilkan tanaman yang tumbuh lebih cepat daripada teknik biasa. Tetapi tetap saja masih ada kekurangan yang bisa dia
Baca juga: Begini Cara Menanam Hidroponik Botol Bekas
Apa itu Teknik Hidroponik NFT dan Bagaimana Sistem Ini Bekerja?
Teknik NFT pada dasarnya merupakan sebuah metode kultivasi tanpa tanah di mana akar dari tumbuhan digantung di atas wadah yang secara terus menerus menerima suplai dari air. Air itu juga tidak sembarang, air yang biasa dialirkan dalam teknik NFT mengandung oksigen.
Aliran oksigen dalam air ini yang memberikan akselerasi hingga pertumbuhan dapat diraih dengan usaha yang lebih sedikit. Supply oksigen yang memadai nantinya akan memberikan kesempatan untuk tumbuhan melakukan fotosintesis, termasuk penyerapan nutrisi.
Jika akar menyentuh air yang kandungan nutrisi dan nitrogennya tinggi, maka situasi akan dioksida. Artinya semua bagian dalam tanaman dapat dipastikan memiliki serapan yang sama. Ini adalah situasi paling ideal untuk tumbuhan dapat tumbuh dengan lebih cepat lagi.
Dari penjelasan soal hidroponik NFT di atas, pasti sudah ada gambaran tentang bagaimana cara kerjanya. Dengan teknik ini, selalu manfaatkan tabung yang dibolongi, tetapi sudah ada peran dari air yang mengalir di dalamnya. Ibaratnya seperti pipa biasa yang terdapat air.
Tanaman ditaruh di dalam lubang hingga akar menyentuh airnya. Akar yang menyentuh air ini yang akan menjadi pengatur air untuk naik dan terpompa ke seluruh bagian tumbuhan. Teknik ini diyakini akan membuat Anda membantu melestarikan air dan juga nutrisi.
Baca juga: 5 Cara Menanam Sawi yang Baik dan Benar
Alasan Harus Memilih Hidroponik NFT
Cara kerja akan langsung berhasil jika Anda mempraktekkannya dengan tepat. Jika tepat, NFT akan memberikan beberapa manfaat dan ini juga yang menjadi alasan Anda harus memilih cara ini. Yang pertama adalah karena teknik NFT mudah dibangun dan juga dijaga.
Sistem pipa ini hanya dialiri air sehingga tidak membutuhkan banyak perawatan, terlebih jika air yang mengalir dipastikan bersih. Perlengkapan mudah ini juga tergolong murah dan tidak lagi perlu membangun media khusus untuk menjaga semua tanaman, penutup misalnya.
Cukup dibiarkan dan tumbuhan akan tumbuh sebagaimana mestinya, tidak perlu tempat yang spesifik juga, semua lingkup bisa menjadi area pertumbuhan, yang paling penting adalah masih terkena sinar matahari. Dari sini, tumbuhan akan melakukan sirkulasi konstan.
Dari kelebihan yang dimiliki ini, paling utama adalah soal kecepatan tumbuhan ini tumbuh. Tidak perlu waktu lama untuk mendapati tumbuhan yang dipilih untuk budidaya sudah segar. Coba bandingkan saja sendiri waktunya dengan teknik tanam biasa.
Sebagian besar petani menggunakan sistem NFT ini untuk menanam tanaman berdaun yang tidak masalah mendapati aliran air konstan. Yang paling cocok dan dijamin subur jika tidak ada masalah pada air adalah selada, bayam, sayur bok choy, hingga kangkung.
Kekurangan dari Teknik Hidroponik NFT
Tetapi seperti banyak teknik kebanyakan, NFT memiliki beberapa kekurangan yang juga membuatnya menjadi pertimbangan untuk diaplikasikan. Jika sebelumnya kelebihan itu lebih menekan ke efisiensi dan kecepatan, soal kekurangan yang dimiliki teknik ini lebih teknis.
Satu kelemahan utama ada di ketergantungannya kepada elektis. Teknik ini membutuhkan pompa yang harus beroperasi setiap hari, karena tanpa pompa, air di dalam pipa akan kering dan membuat tidak adanya serapan dari akar, NFT sangat rentan terhadap perubahan.
Ubahan sebentar saja sudah bisa membuat akar kering dan beberapa tumbuhan menjadi tidak dapat tumbuh dengan baik lagi. Sistem akar substansial ini sangat rentan kepada tanaman seperti selada, daun hijau, tanaman herbal, dan yang khas budidaya hidroponik NFT.
Belum lagi masalah ada di kandungan airnya. Karena harus mengandung nutrisi, maka ini juga tidak jauh-jauh dari yang namanya pH atau keasaman. pH disini memiliki fungsi untuk sirkulasi. Jadi, harus pastikan dulu kalau air yang akan dialirkan memiliki jumlah 5.8.
Kebutuhan memang tidak banyak, yang paling penting adalah rajin mengecek. Coba cari di channel yang banyak membahas soal hidroponik agar bisa tahu solusinya. Pompa menjadi yang paling sentral disini, sulit untuk menggantikan pompa air dengan metode lain.
Baca juga: Cara Menanam Bunga Telang di Rumah, Ikuti 12 Langkah Ini!
Cara Budidaya Sayuran dengan Teknik Hidroponik NFT
Kini tiba di saat kami membahas soal bagaimana cara yang paling mudah untuk budidaya sayur ini. Tetapi sebelumnya, cara ini akan terbagi menjadi dua, yaitu pada bagian pembuatan kerangka atau tempat penanaman, dan saat penanaman dan cara-cara itu adalah:
- Siapkan Semua Bahan yang Diperlukan
Langkah pertama sebelum menyelesaikan semuanya ada di persiapan bahannya dulu. Soal bahan, talang air dan penutupnya memiliki peran sentral sehingga harus disiapkan lebih dulu. Setelah itu, untuk aliran air akan butuh kran dan selang.
Hidroponik NFT juga butuh peran dari Selang dan KneeT, tidak lupa butuh pompa air, biasanya menggunakan model aquarium. Agar tanaman tidak terkena terlalu banyak air hujan di musim hujan nanti, siapkan saja sejenis atap plastik kecil.
- Pembuatan Kerangka Hidroponik
Yang pertama harus disiapkan dulu sebelum memulai penanaman adalah buat medianya dulu. Biasanya NFT akan menggunakan kerangka konstruksi dari bahan aluminium atau kayu. Bahan lain yang akan dibutuhkan adalah talang air dan pipa.
Siapkan talang air dan potong sepanjang 2 meter, serta jangan lupa juga untuk siapkan penutup talang hidroponik NFT. Talang air di bagian bawah akan berbentuk huruf U dan pada bagian atas cukup rata dengan dibolongi setiap beberapa 10 cm.
Jadi, akan ada 20 lubang tanam dalam satu media talang air itu. Di salah satu lubang talang air, buat itu menjadi lubang masuknya air sehingga alih-alih membuat talang air terpasang lurus, turunkan beberapa cm pada bagian ujung satu lagi.
- Penanaman
Talang air bebas ditaruh di mana saja, di atas meja saja juga tidak masalah. Jika sudah dialirkan air, ujung satu lagi ditutup di bagian atas, tetapi buat bolongan sekitar 2 cm di bagian bawah untuk membuang air. Jika air sudah konstan, taruh sayurnya.
Media tanam menggunakan rockwool dengan ukuran 2.5 cm berbentuk kubus dan masukkan bibit satu per satu sampai 20 lubang itu terisi penuh. Bibit kemudian diletakkan saja dan tunggu sampai beberapa waktu, sayuran akan tumbuh bagus.
Daripada menggunakan metode konvensional, Anda bisa mencoba teknik NFT. NFT atau Nutrients Film Technique merupakan cara menanam yang diklaim lebih cepat dengan bantuan nutrisi oksigen dan pH. Jadi, apakah Anda tertarik juga mencoba teknik hidroponik NFT?
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.