Bagi kamu yang menyukai film dengan genre sci-fiction, film luar angkasa mungkin merupakan opsi tontonan yang sangat seru dan menyenangkan. Jenis film ini memang sering menuai pro dan kontra antara para penikmatnya dan golongan orang-orang yang kurang menyukai genre tersebut.
Baca juga: Review Layangan Putus dan Rekomendasi Website
Sebagian orang menganggap bahwa film luar angkasa adalah rangkaian cerita tidak masuk akal yang susah untuk diterima oleh logika dan dipikir dengan akal sehat. Bahkan terkadang, film seperti ini dinilai terlalu banyak berisi imajinasi dan khayalan yang berlebihan.
Padahal, jika kamu mau melihat lebih dalam, tidak semua film luar angkasa hanya menyajikan imajinasi hiperbolis. Beberapa film dibuat berdasarkan kisah nyata yang benar-benar pernah terjadi dalam kehidupan, sebagian lagi dibuat dengan berlandaskan pada ilmu pengetahuan yang bisa dibuktikan secara ilmiah.
Sebagai buktinya, ada beberapa film luar angkasa yang mendapat tanggapan baik karena dinilai sangat realistis dan jauh dari kata imajinasi yang berlebihan. Film apa saja? Simak selengkapnya di sini.
5 film luar angkasa yang akan dibahas berikut ini mendapat rating bagus di beberapa platform penilaian film. Mereka juga mendapat respon positif dari para pengamat film dan masyarakat pada umumnya.
Alasan utamanya adalah karena beberapa unsur dalam film-film ini dianggap cukup realistis untuk bisa dilogika dan cukup masuk akal. Bukan hanya khayalan dan imajinasi semu yang berlebihan.
1. Interstellar (2014)
Interstellar menceritakan tentang proses pencarian rumah alternatif bagi umat manusia. Tema cerita seperti ini memang sudah menjadi dasar dari banyak cerita fiksi ilmiah, namun hanya sedikit yang menggugah seperti melodrama kuantum Christopher Nolan, Interstellar.
Di film ini, Matthew McConaughey berperan sebagai Joe Cooper, mantan astronaut melankolis yang mencari nafkah sebagai petani di bumi, yang akan berubah menjadi gersang. Cooper diceritakan direkrut untuk sebuah misi luar angkasa yaitu menemukan planet baru yang bisa menjadi tempat tinggal umat manusia setelah bumi hancur.
Dia harus melewati lubang cacing untuk mencapai planet tersebut karena jaraknya yang sangat, sangat jauh dari Bumi. Nolan berusaha sekuat tenaga agar film ini digarap berdasarkan pada teori ilmiah yang nyata. Sekalipun harus terlihat “sangat teoretis”.
Pembuatan visual yang menceritakan tentang perjalanan melewati lubang cacing, misalnya, Nolan mengacu kepada Kip Thorne, seorang fisikawan yang menjadi pemenang hadiah Nobel. Contoh lainnya tentang cara manusia melewati kecepatan cahaya.
Walaupun kita sendiri tidak tahu dengan pasti, apakah efek itu bekerja dengan akurat, akan tetapi dengan menjadikan astrofisika mutakhir sebagai dasarnya, Nolan sudah berhasil berada di depan alam sains.
Interstellar juga mengambil basis cerita drama manusia. Dalam satu adegan yang sangat memilukan, Cooper menangis menonton puluhan tahun pesan video yang disimpan oleh anaknya. Ini adalah ilustrasi yang kuat serta mengharukan mengenai pengorbanan yang harus diberikan oleh manusia untuk melakukan perjalanan luar angkasa.
2. Deep Impact (1998)
Seringnya, jenis film yang mengusung cerita berdasarkan bencana jarang memasukkan detail akurasi ilmiah. Deep Impact mengubah pemikiran itu dengan memberikan penggambaran yang jauh lebih sadar dan realistis tentang seperti apa peristiwa tingkat kepunahan yang sebenarnya akan terlihat.
Kisahnya, seorang astronom amatir remaja bernama Elijah Wood mendeteksi sebuah komet yang menyimpang di jalur tabrakan dengan bumi. Morgan Freeman yang berperan sebagai Presiden AS kemudian melakukan perundingan bersama para ahli untuk mengetahui apa saja yang bisa dilakukan.
Ternyata jawaban yang dia dapatkan tidak banyak.Upaya penghancuran komet Deep Impact sendiri gagal dan film ini lebih banyak menceritakan tentang bagaimana manusia mengatasi bencana daripada mencegahnya.
Satu hal yang menarik adalah bahwa penggambaran mengenai ilmu tentang komet cukup solid di film ini. Tidak melebih-lebihkan ancaman yang ada untuk mendapatkan adegan aksi, meskipun masih ada visual yang menunjukan dampak dari tabrakan yang terjadi di atmosfer planet, lautan, dan kota.
3. The Martian (2015)
The Martian dinyatakan sebagai film luar angkasa paling realistis yang pernah diproduksi. Film arahan Ridley Scott ini berhasil menggabungkan pertimbangan yang lebih luas tentang perjalanan ruang angkasa.
Film ini dibuat berdasarkan kisah dari novel Andy Weir dan berlatar 2035, dibintangi oleh Matt Damon sebagai Mark Watney, seorang ahli botani yang terdampar di Mars setelah kecelakaan selama misi penelitian berawak ke planet merah.
The Martian menyoroti bagaimana penyelamatan Watney, bagaimana Watney makan, bernapas, dan hidup ditemukan dalam sains.
Baca juga: Rekomendasi Film Disney yang Seru untuk Ditonton
Pada dasarnya film ini merupakan serangkaian eksperimen yang diolah agar lebih dramatis. DItambahkan dengan disiplin ilmu kimia, biologi, inti fisika, dan keseimbangan dalam kehidupan satu orang manusia.
Hasil yang didapatkan adalah film yang mendebarkan sekaligus menghibur penontonnya. Sekaligus memanfaatkan sains untuk memajukan plot serta menceritakan kisah di mana sains berfungsi sebagai plotnya.
4. Apollo 13 (1995)
Apollo 13 garapan sutradara Ron Howard tidak didominasi oleh teori fisika luar angkasa seperti tiga film sebelumnya. Howard justru mengambil kisah dari sebuah misi naas NASA yang dilaksanakan pada tahun 1970 silam.
Sebuah tangki oksigen gagal mendarat di bulan dan semua perhatian beralih ke astronaut Jim Lovell, Jack Swigert, dan Fred Haise yang pulang dengan selamat, saat sistem pendukung kehidupan mereka dimatikan.
Film ini terasa sangat ketat, sesak, dan membawa fokus ilmiahnya ke tingkat yang terperinci. Inti filmnya sendiri lebih ke masalah rekayasa yang rumit dan diselesaikan dengan “coba-coba” pada tenggat waktu hidup atau mati.
Satu hal yang paling mengesankan adalah bagaimana film ini berusaha keras menggambarkan kepolosan penerbangan luar angkasa di masa itu. Howard memberi penonton penggambaran paling murni dari ilmu terapan dalam sejarah sinema.
5. Contact (1997)
Contact adalah film luar angkasa yang dengan berani menggunakan landasan ilmu pengetahuan untuk membangun drama emosional dan spiritual, yaitu program SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) atau Pencarian Intelijen Extra-Terrestrial).
Film ini diadaptasi dari novel karya Carl Sagan. Sagan menceritakan sebuah kisah tentang seorang astronom Dr Ellie Arroway (diperankan Jodie Foster) yang berkomunikasi dengan kehidupan asing di luar bumi pada 1979.
Diceritakan, tempat penelitian Ellie di Puerto Rico akhirnya ditutup karena dianggap tidak membawa hasil oleh David Drumlin. Dia bahkan terpaksa meninggalkan laki-laki yang menarik perhatiannya, Palmer Joss (Matthew McConaughey), seorang penulis buku.
Ellie memutuskan untuk tidak menyerah dan meminta bantuan dana dari S.R. Hadden yang merupakan seorang pengusaha. Hadden mengabulkannya dengan membangun antena penangkap radio super besar.
Setelah empat tahun terlewati tanpa hasil apa pun, dana penelitian akan dicabut akhirnya ada sebuah sinyal yang berasal dari Vega tertangkap oleh Ellie. Saat dilakukan pengecekan ke stasiun radio astronomi lainya, akhirnya terkonfirmasi kalau benar: sinyal itu berasal dari Vega.
Setelah itu, cerita yang pada awalnya hanya berskala personal ini kemudian mulai bergerak sesuai dengan efek dari penemuan sinyal itu. Berbagai reaksi muncul utamanya dari berbagai pihak yang percaya pada Tuhan.
Baca juga: 9 Alternatif Dunia21 Terbaik untuk Penikmat Film
Yang membuat film ini menjadi lebih menarik juga terletak pada cara SETI digambarkan di dalamnya. Sagan mendapatkan hasil emosionalnya tanpa melepaskan kenyataan. Itu tadi 5 film luar angkasa yang dianggap cukup realistis di antara film-film lainnya yang pernah dibuat.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.