Perlu Tahu! Begini Cara Mencabut Gigi Anak di Rumah

Banyak orang tua memilih untuk menghindari kunjungan ke dokter gigi karena situasi pandemi saat ini. Sehingga mencabut gigi sendiri pada anak di rumah dirasa lebih aman dan terhindar dari kemungkinan terpapar virus Corona. Lalu, bagaimana cara mencabut gigi anak tanpa harus ke dokter gigi?

Fase pertumbuhan gigi anak umumnya dimulai sejak usia 6 bulan. Ditandai dengan tumbuhnya gigi seri rahang bawah. 

Setelah gigi seri rahang atas tumbuh diikuti dengan gigi geraham pertama, gigi taring kemudian diakhiri dengan gigi geraham kedua.

Menginjak usia 3 tahun, anak akan mulai memiliki gigi susu lengkap yakni berjumlah 20 gigi. Di usia 6 tahun, gigi permanen akan mulai tumbuh menggantikan gigi susu. Ditandai dengan gigi susu yang goyang karena akarnya mulai mengalami resorpsi (berkurang).

Pada dasarnya, gigi susu pada anak bisa lepas dengan sendirinya. Namun terkadang si kecil merasa terganggu karena gigi yang goyang tak kunjung lepas juga. Orang tua pun mau tak mau memutar otak dan mencari cara untuk mencabut gigi anak.

Goyangan gigi susu akan bertambah seiring dengan kemunculan gigi permanen bertekstur keras dan berwarna putih. Biasanya terletak di belakang gigi susu. Inilah rekomendasi cara mencabut gigi anak tanpa harus ke dokter gigi. 

Baca juga: Cara Mengetahui Lokasi Vaksin Covid-19 Terdekat

Cara mencabut gigi anak di rumah

Tak ada salahnya jika ingin mencabut gigi susu anak di rumah. Namun, langkah yang dilakukan harus tepat. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan jika Anda ingin mencabut gigi susu anak di rumah.

1. Cari momen yang tepat

Sebelum memutuskan untuk mencabut gigi anak, pastikan bahwa Anda sudah memahami urutan pertumbuhan dan lepasnya gigi. Gigi susu pada anak biasanya lepas sendiri di usia 6 tahun.

Jika Anda mencabut gigi anak lebih awal dari waktu yang seharusnya berisiko membuat gigi permanen tumbuh miring atau berantakan. Tentu Anda tidak mau hal itu terjadi kan.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, tunggu hingga usia anak sudah menginjak 6 tahun. Anda juga bisa mencabut gigi susu anak jika gigi permanennya sudah terlihat tumbuh. 

2. Goyangkan gigi anak secara perlahan

Cara alami untuk mencabut gigi pada anak di rumah adalah dengan menggoyangkan giginya secara perlahan. Anda bisa memberitahu anak untuk mendorong-dorong gigi yang sudah goyang dengan menggunakan lidah atau kain kasa bersih.

Namun jangan menggoyangkannya terlalu kencang atau memaksa untuk mencabut gigi susu anak ya. Hal ini dapat melukai anak dan munculnya risiko infeksi pada gigi. Lakukan secara perlahan agar gigi bisa lepas.

3. Manfaatkan momen menyikat gigi

Agar anak merasa nyaman, Anda bisa memanfaatkan momen saat menyikat gigi. Lakukan Gerakan naik turun pada posisi gigi yang goyang agar gigi terlepas dengan sendirinya. Jika anak tidak bisa melakukannya atau merasa takut, Anda bisa membantu menyikatnya secara perlahan.

Pastikan juga tangan dalam keadaan bersih. Bila perlu, Anda bisa mencuci tangan terlebih dahulu. Goyangkan gigi susu ke depan dan ke belakang secara perlahan. Jika gigi dirasa sudah cukup longgar, pelintir sedikit agar gigi tercabut.

Jangan lupa selalu tanyakan kondisi gigi pada anak, apakah dia merasa kesakitan atau tidak. Jika dirasa masih terlalu sakit, goyangkan lagi secara perlahan. 

Apabila terdapat pendarahan kecil, berikan tekanan pada area yang mengalami pendarahan dengan kain kasa. Tidak perlu cemas karena pendarahan umumnya akan berhenti dalam hitungan menit. Gigi yang sudah siap dicabut juga tidak akan mengeluarkan banyak darah.

4. Gunakan es batu

Agar gigi bisa lepas secara alami bisa menggunakan es batu. Es batu dapat membantu gusi jadi kebas sehingga rasa sakit yang dirasakan anak saat gigi tercabut akan berkurang. 

Caranya, oleskan es batu ke gusi. Pastikan es batu sudah dalam keadaan basah agar tidak menempel ke gusi. 

Baca juga: Cara Mengecek Kepesertaan BPJS Kesehatan 2022

5. Kunyah makanan bertekstur keras

Buah apel, pir dan wortel merupakan makanan dengan tekstur keras. Mintalah si kecil untuk mengunyah makanan tersebut agar gigi cepat lepas dari gusi. Pastikan pula agar anak mengunyah di bagian gigi yang goyang.

Gigi yang goyang bisa lepas tanpa rasa sakit saat anak mengunyah makanan. Jangan lupa untuk perhatikan gigi yang lepas agar tidak ikut tertelan bersama makanan. 

Faktor penentu keberhasilan mencabut gigi anak di rumah

Ada hal yang tak kalah penting untuk disiapkan saat mencabut gigi anak di rumah, yaitu kesiapan mental anak. Saat gigi sudah mulai goyang, beri pengertian pada anak mengenai proses pergantian gigi, cara mencabut gigi hingga dampaknya. Anak harus betul-betul memahaminya agar tidak terjadi trauma di kemudian hari.

Jika mental anak sudah siap, tanyakan pada diri Anda sendiri. Apakah mental orang tua juga sudah siap? Jika Anda belum siap, pencabutan gigi bisa saja gagal di tengah jalan dan ini bisa menimbulkan trauma pada anak karena proses yang lama, sakit dan sulit.

Kapan harus pergi ke dokter?

Ada beberapa kondisi yang membuat Anda tidak bisa mencabut gigi anak di rumah. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut kondisi yang mengharuskan anak untuk datang ke dokter gigi. 

Jika gigi permanen anak sudah mulai tumbuh sedangkan gigi susunya belum menunjukkan tanda-tanda akan lepas, maka Anda harus membawanya ke dokter gigi. Apabila dibiarkan akan menyebabkan penumpukan gigi dan memicu gangguan seperti nyeri, sakit hingga rasa tidak nyaman saat mengunyah makanan.

Selain itu, jika anak mengeluh sakit di bagian gigi susunya itu jadi pertanda Anda harus memeriksakannya ke dokter. Sakit di bagian gigi susu bisa saja terjadi dikarenakan adanya peradangan pada gusi. Anak pun akan kesulitan tidur dan berdampak pada nafsu makan yang berkurang.

Langkah-langkah untuk mencabut gigi anak di rumah memang terlihat sederhana. Namun semuanya harus dipersiapkan dengan baik. Jangan sampai menimbulkan masalah baru seperti trauma psikologis pada anak.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Insomnia

Perawatan setelah mencabut gigi anak

Cara mencabut gigi anak di rumah memang terlihat mudah namun harus dilakukan dengan hati-hati.

Apabila anak merasa takut saat melihat darah, tenangkan mereka. Yakinkan anak bahwa kehilangan gigi adalah sesuatu yang normal dan bukan hal yang menakutkan. Kehilangan gigi merupakan bagian dari pertumbuhan.

Perkuat kebiasaan merawat gigi dengan baik. Seperti halnya orang dewasa, gigi anak perlu disikat dua kali sehari. 

Perlu diingat bahwa gigi anak di bawah usia 10 tahun masih tergolong sensitif. Penting untuk menggunakan sikat gigi berbahan lembut dan menyikat gigi secara perlahan. 

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.