Pakaian yang saat ini banyak diminati dengan penjualannya tinggi adalah pakaian rumahan baju santai, kaos, baju anak, baju remaja dan berbagai macam baju yang dibutuhkan untuk situasi pandemi. Tren dan perubahan minat konsumen terhadap pakaian tergantung pada kondisi yang terjadi. Tidak ada kata terlambat dan tidak akan ada matinya Usaha konveksi apabila paham dengan kebutuhan konsumen serta bisa mengikuti perkembangan jaman. Berikut adalah cara memulai bisnis konveksi.
1.Merancang Konveksi apa yang ingin dibuat dan pasarkan
Sebelum memulai usaha konveksi harus mempunyai rancangan usaha konveksi kita mau membuat produk apa, saat ini konsumen lagi membutuhkan apa, dan target market nya. Produk yang bagus adalah produk yang menjadi solusi, dan pakaian yang akan laris adalah pakaian yang saat ini diperlukan oleh konsumen saat ini. Untuk mengetahuinya bisa mulai melihat – lihat di marketplace dan info – info berita bisnis ter update. Dengan merancangnya matang – matang akan meminimalkan resiko kegagalan dan kerugian.
2. Membuat model dan rancangan produk yang akan dibuat
Bisnis Konveksi dulu dan sekarang sangat berbeda, sekarang pemasaran sebagian besar dilakukan secara Online, jadi kita sudah bisa mengupload semua foto rancangan dan sample produk kita sebelum kita memproduksi dalam jumlah banyak. Dari produk sampel yang sudah kita buat kita akan bisa mengetahui produk – produk yang diminati oleh konsumen. Model yang di buat bisa pakaian untuk pria atau wanita, remaja, dewasa, atau anak-anak, jenis bahan kemeja atau kaos. Dalam menentukan model juga harus memperhatikan keperluan dari produk yang akan di jual. Apakah untuk keperluan formal, casual, perayaan, atau seragam.
Baca juga: 4 Cara Customer Service Kredit Pintar Bantu Nasabah
3. Menyiapkan Modal Usaha
Setiap usaha konveksi pasti butuh modal, namun modal juga bisa didapat dengan dua cara yang pertama membuat produk dulu baru menjualnya, atau membuat pre Order baru di buat apabila ada pesanan. Sekarang juga akses pembiayaan sangat banyak sehingga modal usaha tidak banyak dibutuhkan untuk Stock barang, modal untuk peralatan dan juga bahan.
4.Menetapkan Supplier
Supplier terdiri dari bahan konveksi, penjahit, percetakan, kemasan, dan juga label pakaian. Supplier sebaiknya dicari yang dekat dengan lokasi bisnis, untuk mengefisienkan biaya transport, ongkos kirim dll. Selain itu bisa mencari supplier yang memiliki produk pendukung yang mempunyai banyak pilihan dan harga yang bisa di negosiasi seperti bahan kain, bahan kancing, bahan lain yang dibutuhkan. Atau bisa juga supplier yang bisa menjahit sekaligus menyediakan bahan dan juga sablon. Dengan mempunyai relasi supplier yang memiliki reputasi yang baik dan bisa diajak kerjasama maka akan mendukung usaha jangka panjang. Bisnis konveksi yang baik dikerjakan dari awal sampai akhir sehingga kualitas produk dapat terjaga, karena kelemahan banyak konveksi adalah proses pembuatan tidak satu tempat dan dikerjakan banyak bagian atau banyak vendor sehingga hasilnya kadang tidak sesuai. Selain itu ada lagi cara memulai bisnis konveksi yang tidak kalah menarik
5.Membangun Kepercayaan dan Branding Produk
Setelah membuat produk dalam bentuk sampel hal yang sangat penting adalah membuat logo produk yang menarik, unik dan mudah untuk diingat, lalu menginfokan kepada banyak orang sehingga logo tersebut akan menjadi branding yang dikenal oleh konsumen. Untuk produk yang tidak ingin ditiru oleh pihak lan, branding bisa di daftarkan di HAKI sehingga brand tersebut sudah tidak bisa di miliki orang lain. Membangun Branding saat ini sudah sangat mudah dan bisa memanfaatkan platform gratis seperti FB, IG, dan medsos lainnya sehingga semakin dikenal oleh masyarakat luas bahkan ke pasar internasional.
6.Menyiapkan Marketing Tools dan Strategy
Strategi pemasaran bisa dilakukan dengan cara Business to Consumer (B2C) yaitu kepada masyarakat umum atau bisnis penjualannya Business to business (B2B) penjualan produknya kepada Institusi atau perusahaan seperti seragam, kaos olahraga, dll. Untuk bisnis ini sebaiknya mempunyai website yang bisa dijadikan sebagai etalase online untuk membantu memasarkan produk secara luas. Sebuah produk atau usaha akan dipercaya apabila mempunyai website sendiri.
7. Mengamati Tren Pasar yang sedang In
Pakaian adalah salah satu bisnis yang sangat diminati oleh wanita dan ibu – ibu, biasanya wanita akan menggunakan pakaian yang sama hanya untuk beberapa kali acara atau even saja setelahnya mereka akan mencari pakaian baru lagi. Tren seperti ini harus dipahami oleh pebisnis konvensi, sense of mode sangat penting sehingga pakaian yang dijual itu unik dan nyaman serta harga terjangkau. Karena setiap orang biasanya tidak menyukai pakaian yang dipakainya sama dengan Orang lain.
8. Manajemen Keuangan
Apabila ingin sukses dalam bisnis apapun termasuk juga usaha konveksi maka harus mempunyai kemampuan untuk mengatur keuangan pribadi dan usaha, supaya tidak menjadi satu dengan keuangan pribadi. Sehingga semua modal usaha dan untungnya bisa diketahui. Apabila tidak maka laporan keuangannya akan kacau. Saat ini sudah banyak software yang membantu memberikan kemudahan dalam pencatatan keuangan sampai ke laporan kas, neraca dan laba rugi secara digital.
Baca juga: 3 Alasan Kredit Pintar Jadi Fintech P2P Lending Aman
Kredit Pintar juga menyediakan pinjaman modal usaha bagi pengusaha yang mempunyai rencana bisnis yang matang dan mempunyai catatan keuangan yang baik. Dengan pinjaman modal usaha dari Kredit Pintar diharapkan bisa menerapkan cara memulai bisnis konveksi dan menjadi berkembang lebih besar dan pesat. Proses pinjaman Kredit Pintar sangat cepat dan angsurannya bisa disesuaikan dengan jatuh tempo yang diperlukan. Proses pinjaman cepat dan mudah dengan KTP & tanpa agunan.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.