Pernah mendengar Warren Buffett? Jika ya, mungkin saat ini Sobat Pintar mulai tertarik dengan investasi. Tapi, jika kamu masih pemula dan belum tahu cara kerja investasi bagaimana, kalian wajib baca artikel ini sampai habis.
Baca juga: Syarat & Fungsi Pinjaman BCA Tanpa Agunan
Apa Itu Investasi?
Berdasarkan laman Investopedia, Investasi adalah aset atau barang yang diperoleh dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan. Pendapatan ini mengacu pada peningkatan nilai aset dari waktu ke waktu.
Saat seseorang membeli barang sebagai investasi, tujuan utamanya bukan untuk mengkonsumsi barang tersebut tapi diperuntukkan untuk masa depan demi menghasilkan pendapatan yang lebih.
Investasi selalu dikenal sebagai pengeluaran beberapa sumber hari ini, seperti waktu, usaha, uang, atau aset, dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar di masa depan.
Kenapa Harus Berinvestasi?
Setelah memahami apa itu investasi, sekarang Kredit Pintar akan menjelaskan alasan kenapa Sobat Pintar harus berinvestasi.
1. Menyimpan Uang atau Aset
Tujuan pertama dari berinvestasi adalah untuk menyimpan uang atau aset. Sebenarnya Sobat Pintar bisa menyimpan uang tersebut di celengan atau bank. Tapi kalian pasti akan tergiur menggunakan uang tersebut suatu saat.
Maka dari itu, menyisihkan uang atau menyimpan aset dalam bentuk investasi adalah untuk menghindari penggunaan tidak berguna itu.
2. Mencari Keuntungan
Alasan kedua kenapa Sobat Pintar harus berinvestasi adalah untuk mencari keuntungan. Kenapa? Investasi ini tidak hanya diam di satu tempat saja, tetapi uang atau aset tersebut bisa diputar dan menghasilkan profit.
3. Passive Income
Selain kedua alasan di atas, investasi juga membuatmu mendapatkan passive income. Dengan begitu, kalian bisa memutarkan uang untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar yang bisa kalian gunakan di masa depan.
Jenis-Jenis Investasi
Setelah memahami apa itu investasi dan alasan kenapa Sobat Pintar harus berinvestasi. Sekarang, waktunya kalian mengetahui jenis-jenis investasi yang ada sekarang ini.
1. Investasi Riil
Jenis investasi yang pertama adalah investasi riil yang merupakan investasi dalam bentuk fisik, seperti properti, logam mulia, emas, dan lain sebagainya.
2. Investasi Finansial
Jenis yang kedua adalah investasi finansial yang berbentuk uang. Biasanya, cara kerja investasi ini adalah menanamkan modal ke sebuah perusahaan, seperti saham.
Baca juga: Briguna Karya, Pinjaman Tanpa Agunan BRI | Kredit Pintar
Cara Kerja Investasi
Sebelum Sobat Pintar memutuskan untuk berinvestasi, sekarang Kredit Pintar akan menjelaskan bagaimana cara kerja investasi untuk Sobat Pintar semua.
1. Ketahui Apa Tujuan Investasi Kamu
Sebelum berinvestasi, ada baiknya Sobat Pintar mengetahui apa yang menjadi tujuan kalian berinvestasi, jangka waktu berinvestasi, dan besaran profit yang ingin kalian capai.
Biasanya, dalam berinvestasi memiliki beberapa jangka waktu yang berbeda:
- 3 tahun untuk jangka pendek.
- 3 sampai 5 tahun untuk jangka menengah.
- Lebih dari 5 tahun adalah jangka panjang.
2. Ketahui Risiko Investasi
Setelah itu, Sobat Pintar haru tahu juga apa saja risiko investasi yang akan kalian pilih. Poin ini bertujuan supaya Sobat Pintar tahu jenis investasi mana yang tepat untuk dipilih sesuai dengan karakter kalian.
- Konservatif
Profil investor yang satu ini cenderung senang “bermain aman” dan hanya mencari keuntungan rendah dengan risiko yang rendah juga.
Jika Sobat Pintar merasa tipe investasinya seperti ini, kalian bisa coba berinvestasi di Reksadana Pasar Uang, Emas, atau Deposito.
- Moderat
Tipe profil selanjutnya adalah moderat. Biasanya, profil investor ini sudah memiliki pengalaman berinvestasi sebelumnya, tapi tidak berambisi mencari profit tinggi.
Dengan kata lain, keuntungan yang dia dapatkan cukup tinggi dan risiko investasi yang tidak terlalu besar. Contoh instrumen investasi yang cocok dengan profil ini adalah obligasi.
- Agresif
Tipe selanjutnya adalah agresif yang lebih memikirkan keuntungan besar tapi dengan risiko yang juga tinggi. Mereka yg masuk dalam kategori ini lebih biasanya sering berinvestasi di saham atau P2P lending.
3. Pilih Instrumen Investasi
Setelah mengetahui apa tujuan investasi dan profil, sekarang saatnya Sobat Pintar menentukan instrumen investasi berdasarkan time horizon profil kalian.
Time horizon memiliki peran penting yang dapat mempengaruhi penilaian risiko investasi yang kalian pilih.
Misalnya, Sobat Pintar sedang menyiapkan dana untuk modal usaha 3 tahun lagi dengan uang sebesar Rp 100 juta rupiah. Maka, instrumen investasi yang tepat untuk kalian adalah investasi yang memiliki risiko rendah-menengah seperti pasar uang dan reksadana.
4. Buka Akun atau Rekening Investasi
Setelah Sobat Pintar sudah memiliki rencana dan tujuan keuangan yang jelas dan memilih instrumen investasi, sekarang saatnya untuk memulai rencana investasi tersebut.
Perlu Sobat Pintar ketahui, untuk memulai investasi di pasar modal, kalian harus memiliki rekening investasi. Cara membuka rekening investasi sangat mudah, yakni Sobat Pintar hanya perlu membuat rekening di perusahaan sekuritas terpercaya atau perusahaan manajer investasi, jika Sobat Pintar ingin berinvestasi secara online.
Umumnya, untuk membuat rekening investasi baru, Sobat Pintar harus menyiapkan kartu identitas pribadi seperti KTP (Kartu Tanda Penduduk), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), nomor rekening bank, mengisi formulir, dan syarat-syarat umum lainnya.
Menariknya, sekarang investasi bisa dilakukan dengan mudah berkat hadirnya perusahaan fintech atau financial technology yang memungkinkan Sobat Pintar untuk berinvestasi secara online melalui gadget tanpa harus datang ke kantor perusahaan terkait.
Sedangkan untuk modal investasi juga terbilang cukup terjangkau. Sobat Pintar bisa memulai investasi dengan modal minimal di awal sebesar Rp 100 ribu rupiah saja. Tapi jika Sobat Pintar tertarik untuk membeli saham, Sobat Pintar juga bisa membeli 1 lot (100 lembar) saham dengan harga yang juga terjangkau.
5. Eksekusi Cara Kerja Investasi Secara Konsisten
Terakhir, saat Sobat Pintar berinvestasi, kalian harus memiliki strategi yang efektif dan tepat yang sesuai dengan profil kalian masing-masing. Hal ini penting kalian lakukan untuk mengoptimalkan modal investasi yang Sobat Pintar miliki untuk mencapai target yang kalian inginkan.
Sebagai contoh, saat berinvestasi reksa dana saham, Sobat Pintar dapat memilih strategi dollar cost averaging (DCA) atau investasi berkala dengan menyetor uang setiap bulan, karena Sobat Pintar tidak memiliki waktu khusus untuk monitor pergerakan saham setiap harinya.
Atau, Sobat Pintar bisa juga menggunakan strategi value investing dalam saham atau strategi investasi lainnya yang nyaman untuk kalian dan sesuai dengan tujuan keuntungan yang kalian ingin capai.
Setelah itu, Sobat Pintar jangan lupa untuk mengevaluasi kinerja investasi secara berkala. Minimal setiap semester atau tiap bulan. Dengan begitu, Sobat Pintar dapat mengetahui kinerja performa dari hasil investasi yang kalian lakukan selama ini.
Baca juga: Emas UBS: Pengertian, Harga, Perbedaan, Cara Beli Lengkap | Kredit Pintar
Sudah Paham Bagaimana Cara Kerja Investasi?
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai cara kerja investasi yang perlu Sobat Pintar ketahui. Jika Sobat Pintar senang dengan artikel informatif seperti ini, jangan lupa untuk cek blog lainnya dari Kredit Pintar ya.Jangan lupa juga untuk mengunduh aplikasi Kredit Pintar di Google Play Store untuk mendapat pinjaman online secara cepat!