Jika di bangku SMA kita menerima rapor sebagai laporan hasil belajar, di bangku perkuliahan mahasiswa akan menerima Kartu Hasil Studi (KHS) yang berisi nilai IPK. Nilai IPK yang didapatkan oleh setiap mahasiswa ditentukan oleh beberapa faktor dan ada rumus hitungnya sendiri. Namun, ada banyak mahasiswa yang belum tahu rumus ataupun cara hitung IPK.
Sebenarnya, cara hitung IPK itu tidaklah rumit dan menghitung IPK juga bisa membuat kamu lebih paham dengan progress belajar yang kamu lalui. Jadi, langsung saja untuk mengetahui cara hitung IPK yang benar, kamu bisa menyimak seluruh penjelasan di bawah ini.
Baca juga: Sahabatmu Wisuda? Coba Ide Hadiah Wisuda ini!
Mengenal Apa itu IP?
Untuk mempermudah pemahaman mengenai cara hitung IPK, tentunya kamu perlu mengenal dulu apa itu sebenarnya IPK? Nah, selain IPK, ada juga istilah lain yang dikenal dengan IP. Kedua istilah ini sering tertukar atau dianggap sama. Namun, pada dasarnya memiliki perbedaan.
IP atau Indeks Prestasi adalah suatu sistem penilaian yang diperoleh dari jumlah seluruh nilai mata kuliah dalam 1 semester. Selain menggunakan istilah IP, beberapa kampus ada juga yang menggunakan istilah IPS atau Indeks Prestasi Semester.
Setiap kampus juga memiliki besaran nilai yang berbeda. Namun, secara umum, penilaiannya menggunakan nilai A, B, C, dan D. Bobot nilai untuk A biasanya sama dengan 4, nilai B sama dengan 3, C sama dengan 2, dan D sama dengan 1. Nilai yang didapat oleh setiap mahasiswa dalam setiap mata kuliah akan menentukan jumlah IP yang didapat.
Jumlah IP ini diambil dari jumlah total nilai sepanjang satu semester dan dibagi dengan jumlah SKS yang diambil oleh mahasiswa. Nah, jumlah IP yang kamu dapatkan tersebut biasanya turut menentukan jumlah SKS yang bisa diambil di semester selanjutnya. Semakin banyak IP yang didapat, semakin banyak pula SKS yang bisa diambil. Begitu pula berlaku sebaliknya.
Mengenal Apa itu IPK?
Setelah mengetahui penjelasan mengenai IP, kamu juga perlu mengetahui penjelasan terkait IPK. Dengan mengetahui apa itu IPK, pastinya jadi lebih mudah lagi untuk memahami cara hitung IPK nantinya. IPK atau singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif adalah nilai keberhasilan studi mahasiswa dari semester awal hingga semester akhir.
Dalam kata lain, IPK adalah akumulasi keseluruhan dari IP yang sudah didapat. IPK inilah yang akan ditulis di transkrip nilai. Oleh karenanya, perolehan IPK akan jadi gambaran keberhasilan mahasiswa selama menempuh perkuliahan. IPK juga kerap dijadikan sebagai patokan untuk proses rekrutmen beasiswa hingga rekrutmen pekerjaan.
Jadi, secara tidak langsung IPK begitu penting bagi mahasiswa. Hal ini karena IPK menjadi penentu dan dijadikan penilaian oleh orang lain terhadap keberhasilan perkuliahan yang kamu tempuh. Lalu, apa bedanya IP dan IPK? Pada dasarnya, IP hanya menggambarkan indeks prestasi dalam satu semester saja.
Baca juga: SPAN PTKIN 2022 Syarat dan Proses Pendaftaran
Sedangkan, IPK menunjukkan IP yang sudah diakumulasi. IP dan IPK ini akan ditampilkan dalam Kartu Hasil Studi atau KHS milik kamu. Bisa dikatakan jika KHS mirip dengan rapor yang didapatkan oleh siswa saat sekolah. Dalam KHS juga tersedia rincian berbagai mata kuliah yang sudah kamu ikuti dan berapa nilai yang didapat dari setiap mata kuliah.
Mengenal Apa itu SKS?
SKS atau Satuan Kredit Semester masih ada kaitannya dengan IP dan IPK. Cara hitung IPK pun nantinya akan melibatkan SKS. Setiap mata kuliah memiliki jumlah SKS yang berbeda, contohnya 2, 3, dan 4 SKS. Biasanya, semakin berat suatu mata kuliah, maka semakin banyak jumlah SKSnya. Contohnya saja, skripsi memiliki bobot senilai 6 SKS.
Jumlah SKS juga turut mempengaruhi lama waktu kegiatan perkuliahan. Setiap kampus memiliki peraturan tersendiri terkait lama perkuliahan untuk per SKSnya. Lalu, untuk bisa lulus dari universitas, setiap kampus juga memberlakukan peraturan minimal jumlah SKS yang harus ditempuh. Misal, dalam 4 tahun, setidaknya mahasiswa harus menyelesaikan 144 SKS untuk bisa lulus atau mendaftar wisuda.
Rumus dan Cara Hitung IP
Nah, untuk melengkapi pengetahuan mengenai cara hitung IPK, pada bagian ini akan ada penjelasan terlebih dulu mengenai cara hitung IP. Berbeda dengan nilai yang ada di rapor, nilai IP akan menggunakan satuan 1 hingga 4. Lalu, untuk nilai yang didapat di setiap mata kuliah akan berupa huruf. Selengkapnya seperti berikut.
- A = 4
- B = 3
- C = 2
- D = 1
- E / F = 0
Jadi, maksimal nilai IP yang didapat oleh mahasiswa pada setiap semesternya adalah 4,00. Untuk nilai D, E, dan F menunjukkan jika kamu tidak lulus dari mata kuliah tersebut. Dalam kata lain, kamu diharuskan untuk mengulang mata kuliah itu di semester berikutnya.
Baca juga: SNMPTN 2022 dan 9 Tips Lolos Seleksi
IP didapat dengan cara menghitung rata-rata keseluruhan nilai mata kuliah yang kamu ambil. Contohnya, dalam satu semester kamu mengambil 7 mata kuliah. Perhitungannya adalah sebagai berikut.
- Mata kuliah 1: 3 SKS x 3 (nilai B) = 9
- Mata kuliah 2: 2 SKS x 3 (nilai B) = 6
- Mata kuliah 3: 3 SKS x 2 (nilai C) = 6
- Mata kuliah 4: 2 SKS x 4 (nilai A) = 8
- Mata kuliah 5: 4 SKS x 3 (nilai B) = 12
- Mata kuliah 6: 2 SKS x 4 (nilai A) = 8
- Mata kuliah 7: 3 SKS x 2 (nilai C) = 6
Dari nilai yang didapatkan, total nilai seluruhnya adalah 55 dengan total SKS sebanyak 21 SKS. Dengan begitu, nilai IP yang kamu dapatkan adalah 55 : 21 = 2.62.
Rumus dan Cara Hitung IPK
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, IPK adalah hasil akumulasi dari keseluruhan nilai perkuliahan dari awal semester hingga semester terakhir. Cara hitung IPK memiliki rumus yang tidak jauh beda dari perhitungan nilai IP yang mana menggunakan rumus berikut.
IPK = Jumlah kumulatif SKS : nilai mata kuliah
Untuk menghitung IPK, kamu juga bisa menjumlahkan semua nilai IP mulai dari semester awal hingga semester terakhir. Lalu, bagi jumlah nilai IP dengan jumlah semester kuliah yang sudah kamu lampaui. Ambil saja contoh, jika kamu mendapatkan IP sebesar 3,20 di semester 1 dan IP 3,40 di semester 2, maka cara hitung IPK tersebut adalah: 3,20 + 3,40 : 2 (semester) = 3.30.
Berarti jumlah IPK yang kamu dapatkan selama 2 semester tersebut adalah 3.30. Umumnya, IP 3 ke atas sudah tergolong sebagai nilai yang baik. Sehingga, nilai tersebut sudah cukup memuaskan. Apalagi jika mahasiswa tersebut bisa mendapatkan IPK sejumlah 3,50 ke atas, maka bisa dikatakan lulus dengan gelar Cum Laude. Hal ini tentu menjadi impian bagi banyak mahasiswa.
Baca juga: Ingin Kuliah? Ini Biaya Universitas Gunadarma
Jadi, begitulah rumus cara hitung IPK mahasiswa yang bisa dikatakan sangat mudah. Dengan mengetahui cara menghitung IPK tersebut, pastinya kamu tidak lagi penasaran ‘kan bagaimana nilai tersebut bisa didapat? Semoga penjelasan di atas cukup membantu. Semangat untuk mendapatkan IPK yang memuaskan!
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.