Biaya bayi tabung menjadi permasalahan keluarga yang ingin mempunyai anak tetapi belum bisa. Kenyataan semua usaha sudah dilakukan, mulai meminum obat penyubur dan lain lain. Akan tetapi ada beberapa keluarga yang masih belum bisa mendapatkan buah hati.
Solusi dari permasalahan ini salah satunya adalah program bayi tabung. Prosedur bayi tabung harus dipertimbangkan secara matang. jika memang impianmu mempunyai momongan, usahakan dulu. Sebelum memasuki pertimbangan mengenai biayan, ada baiknya mengetahui dulu pertimbanga-pertimbangan yang lain.
Misal dari kesiapan pasangan, pendapat keluarga dan kesehatan kedua pasangan. Pada artikel ini sobat pintar akan mengetahui tentang pertimbangan sebelum memutuskan mengikuti program bayi tabung.
Apa Itu Bayi Tabung
Singkatnya bayi tabung adalah sebuah usaha mendapatkan kehamilan dengan menggabungkan sel sperma dan sel telur di luar tubuh, ketika sudah berhasil menjadi embrio, maka akan diletakkan kembali ke dalam rahim. Tentunya dokter akan memberikan opsi lain sebelum melakukan program ini, karena biaya bayi tabung yang mahal.
Indikasi Program Bayi Tabung
Tidak sembarangan wanita bisa melakukan prosedur bayi tabung. Hanya beberapa wanita dengan gangguan sebagai berikut:
- Disarankan untuk wanita yang usianya diatas usia 40 tahun
- adanya sumbatan atau kerusakan pada indung telur atau tuba falopi
- Pernah mempunyai Riwayat operasi pengangkatan atau sterilisasi tuba falopi atau tuba ligasi
- Mengalami gangguan ovulasi yang mengakibatkan kurangnya produksi sel telur wanita
- Endometriosis, yaitu kondisi ketika jaringan dinding rahim wanita mengalami pertumbuhan di luar rahim
- Tumor jinak atau miom yang mengganggu penempelan embrio pada dinding rahim wanita
- Adanya kelainan bentuk atau jumlah yang ada di sperma, seperti kelainan bentuk sperma dan ukuran sperma (teratozoospermia), pergerakan sel sperma yang lemah (asthenospermia), atau kurangnya produksi sperma oleh testis (oligospermia)
- Beberapa alasan ketidak suburan yang lain dan tidak diketahui
Biasanya dokter akan melakukan serangkaian tes untuk mengecek subur tidaknya wanita dan pria.
Tes Untuk Melakukan Program Bayi Tabung
- Ovarian reserve testing
Tes ini bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah dan kualitas sel telur dengan cara mengukur banyaknya follicle-stimulating hormone (FSH), anti-mullerian hormone (AMH), dan hormon estrogen saat awal siklus menstruasi. Jika dibutuhkan, dokter juga akan menjalankan USG bagian panggul.
- Pemeriksaan penyakit infeksi menular
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan atau skrining terhadap pasien dan pasangan apabila terdapat penyakit infeksi menular, misalnya HIV/AIDS.
- Pemeriksaan Bagian dinding rahim
Tes dengan memasukkan sebuah cairan ke rahim melalui leher rahim, dilanjut dengan USG untuk memperoleh gambaran rongga rahim (sonohisterografi). Pemeriksaan ini juga bisa dilakukan dengan memasukkan selang lentur yang ada kameranya ke rahim melalui vagina (histeroskopi).
- Percobaan Untuk Memindahkan Embrio Tiruan
Hal ini dilakukan untuk mencari teknik yang paling tepat saat pengerjaan program bayi tabung.
- Tes Sel Sperma
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kuantitas atau banyaknya dan kualitas sperma yang dimiliki pasangan.
Beberapa Pertimbangan Sebelum Melakukan Program Bayi Tabung
Sebelum memasuki biaya bayi tabung, ada baiknya sobat pintar melihat pertimbangan yang seharusnya dipikirkan sebelum melakukan program bayi tabung.
Dikutip dari National Institutes of Health, program bayi tabung melibatkan banyak energi, mulai dari fisik dan emosional, waktu, dan uang. Jangan sampai stress menghantui dan mengakibatkan semua rencana menjadi buyar.
Dibawah ini adalah beberapa risiko menggunakan program bayi tabung menurut NIH dan sumber-sumber lainnya:
- Sindrom Hiperstimulasi Ovarium
Program bayi tabung dapat memicu sebuah sindrom hiperstimulasi ovarium (ovarian hyperstimulation syndrome/OHSS). Keadaan ini mengakibatkan penumpukan cairan di perut dan di dada.
Gejalanya mulai dari sakit perut, kembung, berat badan meningkat dengan cepat (contohnya 4,5 kilogram dalam 3 sampai 5 hari), berkurangnya buang air kecil meskipun minum banyak cairan, mual, muntah, dan sesak napas.
- Keguguran
Salah satu resiko menggunakan bayi tabung adalah keguguran. Potensinya juga lumayan tinggi yaitu sampai 20 persen.
- Kehamilan Di Luar Rahim
Sekitar 2-5 persen wanita yang mengikuti program bayi tabung, dapat mengalami kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim), ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Tentunya Sel telur yang telah dibuahi tidak dapat bertahan hidup di luar rahim, dan tidak ada cara untuk untuk melanjutkan kehamilan.
- Cacat Lahir
Walaupun normal atau tidak, faktor usia memang sangat mempengaruhi terjadinya cacat pada bayi sejak lahir.
Akan tetapi sekarang masih dilakukan penelitian apakah cacat lahir berasal dari proses bayi tabung ataukah bukan. Jika iya ini adalah sebuah resiko.
- Kanker
Ada beberapa studi pendahuluan yang menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara obat-obatan tertentu yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan sel telur (digunakan selama IVF) dan perkembangan jenis tumor ovarium tertentu.
Namun, penelitian terbaru tidak mendukung temuan ini. Setelah menerima IVF, risiko kanker payudara, kanker endometrium, kanker serviks, atau kanker ovarium tampaknya tidak meningkat secara signifikan.
- Berbagai Tekanan Mental Dan Fisik
Program IVF dapat melelahkan secara finansial, fisik, dan emosional. Oleh karena itu, ketika ibu dan pasangannya menjalani program bayi tabung, mereka membutuhkan dukungan dari konsultan, anggota keluarga dan teman dekat.
- Risiko lainnya
Menurut NIH, ada risiko lain dari IVF yang perlu mendapat perhatian, yaitu: risiko pengambilan sel telur, termasuk reaksi anestesi, perdarahan, infeksi, dan kerusakan struktur di sekitar ovarium (seperti usus dan kandung kemih).
- Uang
Biaya bayi tabung yang tinggi menjadi pertimbangan yang sebenarnya jangan terlalu kamu hiraukan. Apabila dana yang kamu punya kurang, bisa menggunakan pinjaman online melalui kredit pintar. Karena proses mudah dan tanpa agunan.
- Keluarga
Bicarakan terlebih dahulu dengan keluarga masalah yang sobat pintar hadapi. Apakah dari biaya bayi tabung, kesehatan atau dari yang lain. Jika memang semua sudah setuju dan keadaan kamu sedang tidak mengalami sakit yang menular, program bayi tabung bisa dijalankan.
Estimasi Biaya Bayi Tabung
Untuk estimasi biaya bayi tabung sebenarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari profesionalnya dokter, kualitas rumah sakit, dan pelayanan yang didapat. Beberapa rumah sakit memasang biaya bayi tabung jauh lebih murah dibanding yang lain, akan tetapi pelayanan dan keamanannya masih diragukan.
Kalau dilihat dari estimasi biaya bayi tabung, tentunya di Indonesia berbeda-beda. Mulai dari 70 hingga 120 juta. Obat obatan yang dikonsumsi juga masuk kedalamnya.
Perasaan memang sangat menginginkan kehadiran buah hati, tetapi uang yang tidak cukup menjadi kendala. Oleh karena itu, Kredit Pintar menawarkan pinjaman online yang mudah proses dan pencairannya, juga tanpa agunan.
Demikianlah artikel tentang biaya bayi tabung, resiko dan pertimbangan yang harus dipikirkan.