Cara Belajar Saham dari Nol Termudah dan Terupdate

23 Oct 2024 by Laruan, Last edit: 23 Oct 2024

Ingin mulai investasi saham tapi tidak tahu harus mulai dari mana? Jangan khawatir, kamu tidak sendirian. Banyak orang merasa bingung saat pertama kali terjun ke dunia saham. Namun, dengan panduan yang tepat, kamu bisa memahami dasar-dasar saham dan mulai berinvestasi dengan percaya diri. 

Artikel ini akan membahas cara belajar saham dari nol yang paling mudah dan terupdate, sehingga kamu dapat memulai langkah pertama dalam perjalanan investasi dengan lebih pasti dan aman.

Baca juga: Investor Saham, Simak 5 Kelebihan Aplikasi Data Saham Indonesia

Cara Belajar Saham dari Nol

1. Pahami Apa Itu Saham

a. Definisi Saham

Saham adalah instrumen keuangan yang mewakili kepemilikan sebagian dari sebuah perusahaan. Dengan memiliki saham, kamu memiliki bagian dari aset dan keuntungan perusahaan tersebut.

b. Fungsi Saham

Saham adalah salah satu cara perusahaan mendapatkan modal. Sebagai imbalannya, pemegang saham berhak atas dividen (jika perusahaan membagikannya) dan keuntungan modal (capital gain) jika harga saham naik.

c. Jenis Saham

Saham Biasa (Common Stock): Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) dan menerima dividen yang bervariasi.

Saham Preferen (Preferred Stock): Pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki hak suara tetapi mendapatkan dividen tetap dan prioritas atas aset perusahaan jika terjadi likuidasi.

Baca juga: 10 Harga Saham Termahal di Indonesia Terbaru 2023

2. Pelajari Cara Kerja Pasar Saham

a. Mekanisme Perdagangan Saham

Pasar saham adalah tempat di mana saham dibeli dan dijual. Di Indonesia, saham diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada dua pasar utama:

Pasar Primer: Saham diterbitkan pertama kali melalui IPO (Initial Public Offering).

Pasar Sekunder: Saham yang sudah beredar diperdagangkan oleh investor di bursa.

b. Jam Perdagangan di BEI

BEI memiliki jam perdagangan reguler:

Sesi 1: 09:00 – 11:30

Sesi 2: 13:30 – 15:50

c. Indeks Saham

Indeks saham adalah indikator yang mengukur kinerja sekumpulan saham. Di Indonesia, indeks yang sering dipantau adalah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Ada juga indeks lain seperti LQ45, IDX30, dan KOMPAS100.

3. Pahami Risiko dan Keuntungan Investasi Saham

a. Keuntungan Investasi Saham

Capital Gain: Keuntungan yang didapat dari selisih harga beli dan harga jual saham.

Dividen: Pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham.

b. Risiko Investasi Saham

Capital Loss: Kerugian yang terjadi ketika harga jual saham lebih rendah dari harga beli.

Delisting: Saham perusahaan dapat dikeluarkan dari bursa jika perusahaan bangkrut atau tidak memenuhi kriteria bursa.

Risiko Pasar: Harga saham bisa turun akibat kondisi pasar yang tidak menentu, seperti krisis ekonomi.

4. Membangun Dasar Analisis Saham

Ada dua pendekatan utama dalam menganalisis saham:

a. Analisis Fundamental

Analisis fundamental berfokus pada menilai nilai intrinsik perusahaan berdasarkan laporan keuangan dan kondisi bisnis. Hal-hal yang diperhatikan:

Laporan Keuangan: Perhatikan laporan laba rugi, neraca, dan arus kas perusahaan.

Rasio Keuangan: Beberapa rasio penting adalah:

Price-to-Earnings (P/E): Membandingkan harga saham dengan laba bersih per saham.

Price-to-Book (P/B): Rasio yang membandingkan harga saham dengan nilai buku perusahaan.

Debt-to-Equity (D/E): Mengukur proporsi utang terhadap ekuitas.

Return on Equity (ROE): Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari modal pemegang saham.

Prospek Bisnis: Pelajari industri dan sektor perusahaan beroperasi, serta potensi pertumbuhannya di masa depan.

b. Analisis Teknikal

Analisis teknikal menggunakan data historis harga saham dan volume perdagangan untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa depan. Beberapa alat analisis teknikal yang umum digunakan:

Moving Average (MA): Indikator yang memperhalus pergerakan harga saham dengan rata-rata harga dalam periode tertentu.

Relative Strength Index (RSI): Mengukur kekuatan tren saham.

Bollinger Bands: Mengukur volatilitas pasar dan digunakan untuk memprediksi apakah saham overbought atau oversold.

5. Membuka Rekening Saham dan Memilih Broker

Untuk memulai perdagangan saham, kamu perlu membuka rekening efek di sekuritas atau broker. Beberapa hal yang harus diperhatikan:

Regulasi: Pilih broker yang terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Biaya Transaksi: Pertimbangkan biaya beli dan jual saham, yang bervariasi antara broker.

Aplikasi Trading: Gunakan aplikasi yang mudah diakses dan memiliki fitur lengkap untuk trading saham.

Broker Saham Terpercaya di Indonesia:

Indo Premier Sekuritas

Mirae Asset Sekuritas

Mandiri Sekuritas

BCA Sekuritas

Phillip Sekuritas Indonesia

6. Strategi Investasi Saham (Lanjutan)

Strategi investasi saham sangat penting karena membantu investor membuat keputusan yang lebih terinformasi dan konsisten dalam mencapai tujuan finansial mereka. Mari kita bahas lebih dalam mengenai strategi-strategi investasi saham yang bisa kamu pilih dan sesuaikan dengan profil risikomu.

a. Value Investing (Investasi Berdasarkan Nilai)

Apa itu Value Investing? Value investing adalah strategi membeli saham-saham yang menurut analisis berada di bawah nilai intrinsik atau “nilai sebenarnya.” Pendekatan ini dikembangkan oleh Benjamin Graham dan sangat dipopulerkan oleh Warren Buffett. Ide dasar value investing adalah bahwa pasar sering kali menilai suatu perusahaan secara keliru dalam jangka pendek, sehingga harga sahamnya lebih rendah dari nilai sebenarnya.

Langkah-langkah Praktis Value Investing:

Cari Saham yang Underpriced: Gunakan rasio seperti Price-to-Earnings (P/E), Price-to-Book (P/B), atau analisis laporan keuangan untuk menemukan saham yang dijual lebih murah dibandingkan nilai fundamentalnya.

Pelajari Laporan Keuangan: Fokus pada perusahaan dengan fundamental yang kuat seperti laba bersih yang stabil, arus kas positif, dan sedikit utang.

Tetapkan Margin of Safety: Sebagai investor value, kamu hanya akan membeli saham jika harga saat ini jauh di bawah nilai intrinsiknya. Margin of safety adalah penyangga untuk menghindari kerugian jika analisismu ternyata meleset.

Berpikir Jangka Panjang: Value investing sering kali memerlukan waktu bertahun-tahun untuk memberikan hasil. Sabar adalah kunci karena strategi ini tidak mengejar keuntungan cepat.

Keuntungan: Potensi mendapatkan saham perusahaan bagus dengan harga diskon dan meraup keuntungan besar saat pasar akhirnya menilai perusahaan tersebut dengan benar.

Risiko: Terkadang saham yang tampak undervalued tetap undervalued dalam jangka waktu yang lama atau mungkin ada alasan fundamental yang belum kamu ketahui mengapa harga sahamnya rendah.

b. Growth Investing (Investasi Berdasarkan Pertumbuhan)

Apa itu Growth Investing? Growth investing adalah strategi berfokus pada perusahaan yang diperkirakan akan tumbuh lebih cepat dari rata-rata industri atau pasar. Perusahaan-perusahaan ini biasanya tidak membayar dividen besar (atau bahkan tidak membayar sama sekali) karena mereka reinvestasi laba untuk mempercepat pertumbuhan.

Langkah-langkah Praktis Growth Investing:

Identifikasi Perusahaan dengan Pertumbuhan Tinggi: Fokus pada perusahaan dengan pendapatan dan laba yang meningkat secara konsisten dan memiliki model bisnis yang kuat. Industri seperti teknologi, e-commerce, dan kesehatan sering kali memiliki banyak peluang growth investing.

Analisis Rasio Pertumbuhan: Gunakan rasio seperti PEG (Price/Earnings to Growth) yang menggabungkan P/E dan tingkat pertumbuhan perusahaan. Rasio PEG di bawah 1 sering dianggap sebagai indikator bahwa saham growth undervalued.

Perhatikan Inovasi dan Tren Industri: Carilah perusahaan yang berada di garis depan inovasi atau tren industri besar seperti teknologi AI, energi terbarukan, atau digitalisasi.

Periksa Manajemen Perusahaan: Dalam growth investing, kepemimpinan perusahaan sangat penting. Manajemen yang kompeten dan inovatif akan lebih mampu mempertahankan pertumbuhan.

Keuntungan: Potensi kenaikan harga saham yang sangat cepat seiring pertumbuhan bisnis.

Risiko: Saham pertumbuhan cenderung lebih volatil dan harga saham bisa turun drastis jika perusahaan tidak memenuhi ekspektasi pertumbuhan.

Baca juga: 10 Aplikasi Investasi Saham Modal Kecil

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
23 Oct 2024
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download