Dunia modern saat ini memfasilitasi setiap orang dan bahkan negara untuk melakukan perdagangan internasional. Dalam setiap perdagangan pun terdapat berbagai macam alat pembayaran internasional yang dapat digunakan.

Perdagangan internasional sendiri merupakan kegiatan jual-bel barang atau jasa antara satu negara dengan negara lainnya. Kegiatan ini dilakukan guna mendapatkan keuntungan yang mungkin saja tidak bisa didapatkan oleh negara tersebut.

Kegiatan perdagangan internasional dapat terjadi dengan adanya sistem ekspor dan impor dengan menggunakan alat pembayaran internasional. Menurut laman Kompas, ekspor merupakan kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri sedangkan impor merupakan pembelian barang atau jasa dari luar negeri.

Perdagangan di dunia internasional tentunya berbeda dengan perdagangan yang biasanya terjadi di pasar atau minimarket. Salah satu hal yang membedakannya adalah alat pembayaran internasional.

Lantas alat pembayaran internasional seperti apa yang digunakan dalam perdagangan internasional?

10 Alat Pembayaran Internasional

Terdapat beberapa alat pembayaran yang digunakan dalam bertransaksi dengan negara lain. Berikut adalah beberapa alat pembayaran internasional tersebut:

**1. Kontan / Tunai (*Full Bodied Money***)

Alat pembayaran internasional yang pertama adalah pembayaran kontan. Pembayaran kontan dalam hal ini merupakan pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang fisik secara langsung.

Menurut laman Kompas, pembayar dalam hal ini menyerahkan uangnya saat terjadi pembelian barang. Bisa dengan rupiah, maupun dengan berbagai mata uang lain.

Ketika seseorang memberikan uang secara langsung kepada penjual, kegiatan ini akan tetap dinamakan sebagai tunai atau kontan. Orang-orang (internasional) yang biasanya menggunakan alat pembayaran internasional dengan pembayaran kontan adalah turis, para jemaah haji, serta tenaga kerja yang bekerja di luar negeri, dan lain sebagainya.

2. Pembayaran Kemudian

Pembayaran kemudian adalah pembayaran yang dapat dilakukan ketika eksportir dan importir sudah saling mengenal satu sama lain. Pembayaran kemudian bagi beberapa importir menjadi favorit lantaran yang menanggung risiko pengiriman adalah eksportir.

Dapat dikatakan bahwa pembayaran kemudian adalah metode pembayaran yang dilakukan ketika barang telah sampai dan diterima oleh importir.

3. Telegrafik Transfer (Cable Order)

Alat pembayaran internasional selanjutnya adalah telegrafik transfer. Telegrafik transfer merupakan sistem pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan cek yang diteruskan oleh mesin telegram.

Telegrafik transfer tidak digunakan oleh semua orang. Biasanya yang menggunakan cara ini adalah pihak bank di dalam negeri kepada pelanggan di luar negeri. Guna dapat melakukan pembayaran dengan metode ini, sumber dana yang digunakan oleh bank merupakan sumber dana dari rekening si pembayar.

4. Letter of Credit (L/C)

Bagi kamu yang belum tahu, dalam pasar internasional seorang importir dapat mengajukan pinjaman kepada bank. Bila pihak bank setuju dengan permohonan dari si importir maka bank akan mengeluarkan Letter of Credit (L/C).

Dengan begitu, Letter of Credit (L/C) dapat dikatakan sebagai alat pengganti kredit serta jaminan pembayaran bagi si eksportir. Terdapat beberapa proses yang terjadi ketika melakukan pembayaran internasional menggunakan L/C, yaitu:

Seorang importir dapat mengajukan permohonan L/C (opener/applicant);
Pihak bank (issuer) mengeluarkan L/C;
Eksportir nantinya dapat menerima L/C (beneficiary/accredited);
Pihak bank akan meneruskan L/C kepada pihak eksportir (advising bank);
Terakhir, pihak bank yang akan menjamin pembayaran L/C atas permintaan issuer (confirming bank).

Terdapat berbagai macam jenis L/C, contohnya revocable letter of credit, irrevocable letter of credit, transferable letter of credit, red clause letter of credit, back to back letter of credit, green ink cause letter of credit, confirmed irrevocable letter of credit, serta stand by letter of credit.

**5. Cek (*Cheque***)

Alat pembayaran internasional lainnya adalah cek. Dalam hal ini, pembayaran dilakukan dengan cara importir akan mengirimkan cek kepada pihak eksportir melalui bank yang ditunjuk di negara eksportir.

Pihak bank yang ditunjuk biasanya merupakan bank yang mempunyai cabang di negara importir agar eksportir dapat dengan mudah mencairkan cek tersebut.

6. Konsinyasi

Konsinyasi bekerja dengan cara produsen akan menitipkan barang dagangan serta mendapatkan bayaran yang sesuai dengan banyaknya barang yang laku terjual. Akan tetapi, dalam perdagangan internasional, konsinyasi juga dapat dipilih sebagai alat pembayaran internasional.

Dalam penerapannya di perdagangan internasional, konsinyasi dapat berupa barang ekspor yang dititipkan kepada importir dalam negeri; dan akan memberikan bayaran (berupa uang) yang sesuai dengan barang-barang ekspor laku terjual. Dalam sistem konsinyasi, eksportir tetap mempunyai hak atas barang-barang dagangan yang mereka titipkan.

7. Emas

Alat pembayaran internasional lainnya adalah emas. Pembayaran menggunakan emas dilakukan dengan menentukan berapa nilai suatu barang terhadap emas, lalu dapat dibayar sesuai dengan harga emas dari barang tersebut.

Sistem pembayaran dengan emas digunakan agar nilai dari harga suatu barang tetap terjaga dan tidak terpengaruh oleh inflasi. Sistem pembayaran dengan menggunakan emas biasanya dilakukan untuk membayar barang berharga yang harganya cukup tinggi.

8. Wesel

Metode pembayaran dengan menggunakan wesel sebenarnya sudah lama dilakukan oleh banyak orang. Penggunaan wesel dapat diartikan ketika seseorang dapat melakukan pembayaran di dalam atau luar negeri secara mudah; serta ketika sudah memilih wesel sebagai alat pembayaran maka penerima uang atau pengirim uang tidak perlu menggunakan rekening bank.

Bila ingin melakukan pembayaran internasional menggunakan wesel maka kamu perlu mengirimkan formulir pengiriman uang kepada penyedia jasa wesel. Di Indonesia sendiri, jasa penyedia wesel adalah Pos Indonesia atau di bank konvensional.

9. Kompensasi Pribadi

Kompensasi pribadi dilakukan dengan cara memberikan kemudahan antara eksportir dengan importir dalam satu negara. Sebut saja, Budi, orang Indonesia, ingin mengekspor barang senilai $ 1.000 atau setara dengan Rp 13.000.000 kepada Joseph di Amerika.

Teman Budi, Eko, menjual barangnya kepada Timmy, orang Amerika, senilai Rp 13.000.000 atau setara dengan $ 1.000. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara Budi ketika membayar kepada Eko senilai Rp 13.000.000 dan Timmy membayar kepada Joseph senilai $ 1.000.

10. Paypal

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat secara khusus dalam hal “transfer online” menghadirkan rekening virtual yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional yang dikenal dengan sebutan “Paypal”.

Keuntungan dari penggunaan “Paypal” adalah seseorang dapat melakukan transaksi beda negara secara daring. Sampai saat ini, “Paypal” merupakan salah satu alat pembayaran internasional dalam bentuk rekening virtual yang paling banyak digunakan oleh banyak orang.

Penggunaan “Paypal” sendiri dapat dikatakan aman lantaran tingkat keamanannya yang cukup baik serta jaringan yang terdapat di “Paypal” telah tersebar di berbagai negara.

Itu dia beberapa alat pembayaran internasional yang biasa digunakan dalam transaksi jual-beli di pasar internasional. Pastinya terdapat beberapa keuntungan maupun kekurangan dari setiap alat pembayaran di atas.

Bagi kamu yang sudah pernah menggunakan salah satunya akan lebih mudah untuk membandingkan dengan alat pembayaran internasional lainnya. Menurut kamu, alat pembayaran internasional mana yang lebih mudah untuk digunakan?

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk

Alat Pembayaran Internasional Lengkap