Perilaku impulsif merupakan keadaan dimana seseorang tidak mampu menahan hasrat yang terjadi begitu saja disertai dengan dorongan yang sangat kuat untuk melakukan sesuatu yang bahkan di luar kendalinya. Tanda perilaku impulsif tindakan yang dilakukannya adalah di luar batas yang normal dilakukan oleh orang sehat, dimana tindakannya itu dapat merugikan orang lain serta menimbulkan masalah yang berkaitan dengan pelanggaran norma-norma serta adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat.
Tanda perilaku impulsif yang paling mudah dikenali yaitu terjadinya sebuah tindakan secara berulang-ulang tanpa memperdulikan akibat yang ditimbulkan dari perilaku tersebut. Biasanya perilaku ini muncul dalam diri seseorang sebagai bentuk pemberontakan, dimana ketegangan dan tekanan telah bertumpuk dalam dirinya. Kemudian muncullah keinginan untuk meluapkan apa yang dirasakan oleh orang tersebut. Biasanya setelah melakukan perilaku impulsifnya, orang tersebut akan merasa perasaannya membaik meski hanya sementara.
Bagaimana tanda perilaku impulsif lainnya?
Orang yang mengalami gangguan kontrol impuls juga memiliki perasaan yang sama dengan kita, sehingga bukan tidak mungkin mereka juga merasakan perasaan bersalah dan malu terhadap tindakan yang telah mereka lakukan.
Namun bedanya, mereka tidak mampu mengontrol berbagai tindakan yang mereka lakukan. Sehingga, tindakan impulsif yang dilakukan secara terus-menerus dapat memiliki hukuman emosional yang lebih dalam terhadap pelakunya. Dan lebih parahnya lagi hukuman ini dapat menyerang psikis orang tersebut dalam jangka waktu yang panjang.
Untuk dapat menghindari terjadinya hal-hal yang dapat membahayakan baik terhadap diri penderita maupun lingkungan di sekitarnya. Ada baiknya kita mengenal beberapa gejala yang menunjukkan tanda prilaku impulsif pada seseorang. Meski terkadang, tanda-tanda ini sulit untuk dikenali karena penderita terlihat seperti orang normal.
Beriku ini adalah tanda yang perlu kita perhatikan:
- Suka memanjakan diri secara berlebihan. Misalnya, makan secara berlebihan dan terlihat rakus. Suka menghambur-hamburkan uang dengan berbelanja atau memuaskan nafsu dengan berjudi.
- Bersifat destruktif terhadap benda-benda di sekitarnya. Terutama ketika marah. Baik itu barang-barang pribadi miliknya, maupun barang-barang orang lain yang ada di sekitarnya.
- Suka membesar-besarkan masalah dan mencari-cari masalah. Mereka biasanya suka membuat suatu yang sebenarnya tidak begitu penting menjadi sesuatu yang harus segera diselesaikan dan genting tanpa memperdulikan kondisi orang lain dan bahkan kondisi dirinya sendiri.
- Emosi meledak-ledak. Orang yang berperilaku impulsif biasanya akan selalu merasa terganggu atau kehilangan ketenangan dalam dirinya, yang dapat menyebabkan emosi yang tidak stabil dan meledak-ledak.
- Suka melakukan hal baru. Biasanya mereka tidak akan betah berlama-lama di suatu lingkungan. Misalnya, mereka suka keluar dari grup whatsapp secara tiba-tiba. Lalu, mencari grup lain dan bergabung. Namun, mereka juga bisa kembali lagi ke dalam grub yang lama.
- Terlalu banyak bicara. Kebiasaan buruk dari orang yang memiliki gangguan kontrol impuls adalah oversharing. Mereka terlalu bersemangat bercerita sampai lupa kalau yang mereka ceritakan itu tidak pantas atau bukan sesuatu yang boleh diceritakan.
- Dapat melakukan kekerasan fisik secara tiba-tiba. Sehingga kita perlu berhati-hati ketika seseorang mulai berusaha menyerang dan melukai kita secara mendadak, padahal masalah yang dihadapi tidak begitu besar. Mungkin saja ia sedang menderita perilaku impulsif. Reaksi dalam tubuh yang begitu meledak-meledak membuatnya tidak terkendali.
- Mampu melukai dirinya sendiri. Tanda perilaku impulsif yang terakhir yaitu berusaha melampiaskan kekesalan, kekecewaan dan kesedihan yang dialaminya terhadap dirinya sendiri. Biasanya mereka akan memukul-mukul badan atau membenturkan kepalanya ke dinding sebagai bentuk luapan emosinya tersebut.
Penyebab terjadinya perilaku impulsif.
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa perilaku impulsif terutama pada orang dewasa sulit untuk dikenali penyebabnya. Sedangkan pada anak-anak perilaku impulsif normal terjadi sebab mereka belum memahami jika apa yang mereka lakukan dapat membahayakan orang lain. Itu semua, karena keterbatasan pengetahuan yang mereka miliki dan belum berkembangnya kemampuan pengendalian dirinya.
Sedangkan pada orang dewasa, mengambil sebuah tindakan melalui proses berpikir merupakan suatu sistem yang kompleks. Hal itulah yang menyebabkan perilaku impulsif sulit terdeteksi.
Adapun penyebab gangguan kontrol impuls ini adalah terganggunya salah satu bagian otak yaitu lobus prefrontal. Dimana bagian otak ini berkaitan dengan kepribadian, konektivitas otak, fungsi otak dan kondisi fisik. Orang-orang yang terkena penyakit lesi otak dan stroke juga berkemungkinan memiliki sifat impulsif.
Lalu bagaimana cara mengatasi tanda perilaku impulsif ini
Apabila tindakan impulsif seseorang telah membawa banyak dampak negatif terhadap lingkungannya dan muncul lebih sering dari biasanya, makai a perlu diperiksakan kepada ahli agar mendapatkan penanganan serius. Karena penyakit ini tergolong kepada gangguan kejiwaan, maka ahli yang harus melakukan evaluasi adalah psikolog atau psikiater.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memahami dan memastikan penyebab terjadinya perilaku tersebut. Apakah akibat adanya gangguan psikologis atau karena penyakit lainnya.
Jika terbukti bahwa perilaku impulsif yang dilakukan merupakan bentuk dari gangguan kejiwaan atau gangguan mental. Maka psikiater atau psikolog dapat melakukan beberapa tindakan sebagai berikut:
- Dengan memberikan obat.
Cara mengatasi pasien gangguan kontrol impuls yang umum dilakukan adalah dengan pemberian beberapa obat-obatan. Adapun penyakit psikologis yang dapat menyebabkan seseorang berperilaku impulsif adalah attention deficit hyperactivity disorder ( ADHD) dan bipolar disorder.
Untuk penyakit ADHD, obat yang sering diresepkan oleh dokter adalah berupa obat penenang seperti amphetamine, dextroamphetamine, atau methylphenidate.
Sedangkan untuk penyakit gangguan bipolar. Biasanya dokter akan memberikan obat antimania. Adapun efek dari pemberian obat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi dan fokus pada pasien. Obat-obatan tersebut juga dapat membantu mengobati gangguan mental yang menyebabkan pasien melakukan tindakan impulsif.
- Psikoterapi.
Cara mengatasi perbuatan impulsif yang disebabkan oleh gangguan mental lainnya yaitu melalui terapi psikoterapi berupa dialectical behavior therapy (DBT) atau dengan terapi perilaku kognitif.
Terapi tersebut dilakukan dengan cara membimbing dan melatih pasien agar mau mengurangi tindakan impulsifnya. Mengajarkan pasien untuk meningkatkan kemampuan dalam berpikir dan mengendalikan diri sebelum melakukan suatu tindakan. Terapi ini akan berusaha merubah pola pikir penderita untuk lebih matang memikirkan dan mempertimbangkan berbagai dampak yang akan muncul dari setiap tindakan yang diperbuatnya.
Perilaku impulsif dapat muncul kepada siapa saja dan kadang hanya datang beberapa kali saja. Namun, dalam kondisi yang sudah parah, perilaku ini dapat terjadi lebih sering serta tanpa kenal waktu dan tempat yang berakibat merugikan orang lain dan lingkungannya. Hal seperti inilah yang perlu diwaspadai dan harus diperiksa kepada ahli dengan segera.
Oleh karena itu, ketika Sobat Pintar sudah merasa kesulitan untuk mengontrol berbagai perilaku impulsif yang muncul dari dalam diri Sobat Pintar jangan ragu untuk mengkonsultasikannya ke dokter.