Dewasa ini semakin banyak orang yang paham akan dunia investasi. Memiliki dana yang dikonversi dalam bentuk investasi dinilai memberikan keuntungan lebih baik jika benar-benar dikelola dengan serius. Produk-produk investasi kini sangat beragam. Saham, deposito, emas, properti, reksadana, obligasi dan lain-lain.
Tidak semua masyarakat Indonesia dengan mudah tergiur terhadap investasi. Banyak masyarakat mempertimbangkan aspek syariah atau berkaitan dengan halal dan haram. Masyarakat muslim tentunya khawatir jika suatu urusan dikerjakan bertentangan dengan syariat Islam.
Menjawab kekhawatiran tersebut, sekarang ini banyak muncul jenis-jenis investasi syariah. Sobat Pintar sebagai muslim dapat memanfaatkan jenis-jenis investasi syariah sebagai pilihan untuk berinvestasi.
Investasi syariah mengamalkan prinsip Islam dalam aktifitas niaganya. Mengambil untung dari margin akad jual beli dan melakukan perdagangan hanya untuk produk-produk yang halal atau tidak dilarang dalam ajaran Islam.
Berikut ini 6 macam investasi syariah yang bisa Sobat Pintar pertimbangkan untuk berinvestasi.
- Saham syariah
Saat ini terdapat pilihan berbagai saham syariah di bursa efek Indonesia. Saham syariah pada bursa efek Indonesia adalah saham yang nilai-nilai prinsipnya tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Saham sendiri sudah diteliti MUI dan berpendapat bahwa transaksi jual beli saham adalah halal. Namun yang menjadi perhatian tidak cukup pada aktivitas transaksi jual beli yang telah memenuhi syariah saja melainkan juga harus memperhatikan produk yang dijual belikan, misalnya saja perusahaan dengan produk minuman keras tentu saja tidak masuk pada kategori saham syariah.
Saham-saham perusahaan yang masuk pada kategori saham syariah pada bursa efek Indonesia tentunya sudah mengikuti sejumlah persyaratan kriteria saham syariah. Saham-saham syariah ini dapat Sobat Pintar lihat pada daftar saham syariah bursa efek Indonesia.
Sekuritas-sekuritas syariah juga semakin banyak bermunculan sehingga Sobat Pintar banyak pilihan untuk bertransaksi jual beli saham syariah. Pada dasarnya proses jual beli saham konvensional dan syariah tidak ada bedanya namun pilihan saham untuk syariah tidak bisa sembarangan, hanya saham perusahaan yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islami saja yang masuk masuk daftar saham syariah.
- Reksadana Syariah
Tidak jauh berbeda dengan saham, reksadana adalah produk investasi dimana Sobat Pintar menginvestasikan dana Sobat Pintar yang dikelola oleh manajer investasi guna mendapat profit. Pada reksadana syariah manajer investasi hanya akan menginvestasikan dana Sobat Pintar pada saham-saham syariah atau instrumen keuangan syariah lainnya.
Reksadana merupakan pilihan investasi yang cocok untuk para pemula dalam berinvestasi sebab Sobat Pintar dibantu oleh manajer investasi untuk mengelola dana investasi Sobat Pintar. Reksadana juga memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibanding saham.
- Emas
Dari zaman dahulu masyarakat Indonesia telah banyak menggunakan emas sebagai bentuk simpanan atau investasi untuk jangka panjang. Emas merupakan komoditas yang nilainya selalu naik setiap tahun. Berdasarkan historis pergerakan harganya, grafik pergerakan harga emas selalu saja menaik dari tahun ke tahun.
Kita bisa melihat keuntungan investasi emas dari jumlah emas yang dibutuhkan untuk ongkos naik haji (ONH). Misalnya saja pada tahun 2005 harga emas saat itu adalah Rp138,973 per gram ONH per orang dibebankan sebesar 26 jutaan atau sebesar 191 gram emas, kemudian pada tahun 2019 harga emas Rp700,000 per gram dan ONH per orang dibebankan sebesar 35 jutaan atau sebesar 50 gram emas. Jika Sobat Pintar memiliki tabungan emas sebanyak 191 gram emas pada tahun 2005 maka pada saat tahun 2019 Sobat Pintar bisa memberangkatan tiga orang untuk naik haji. Dari contoh ini terlihat ONH kalau dilihat dari sisi rupiah biayanya meningkat namun kalau menggunakan koin emas maka terlihat biayanya menurun.
Dapat disimpulkan bahwa emas memiliki kenaikan harga dari tahun ke tahun. Investasi emas menjadi pilihan yang cocok untuk investasi jangka panjang bagi Sobat Pintar. Sobat Pintar dapat membeli emas dalam bentuk batangan atau emas dalam bentuk perhiasan. Koin emas dalam ukuran dinar juga sudah banyak ditawarkan di pasaran. Investasi dengan fisik emas juga termasuk mudah untuk dilikuidasi, Sobat Pintar dapat menjual kembali emas yang Sobat Pintar miliki di tempat dimana Sobat Pintar biasa membeli emas.
- Investasi properti syariah
Sama seperti emas, properti juga produk investasi yang nilainya setiap tahun selalu naik. Misal kenaikan harga rumah di wilayah jabodetabek. Kenaikan harga rumah bisa 10% hingga 20% per tahun bahkan lebih.
Maka tidak heran jika iklan-iklan properti seperti apartemen atau hunian lainnya menjual properti nya dengan alasan investasi. Investasi properti tidak bertentangan dengan prinsip Islam. Namun Sobat Pintar perlu memperhatikan akad yang Sobat Pintar gunakan dalam membeli properti agar sesuai dengan hukum islam. Jika Sobat Pintar membeli secara tunai maka jelas hal tersebut telah sesuai dengan prinsip Islam, namun jika Sobat Pintar membeli secara kredit seperti KPR maka Sobat Pintar perlu meninjau apakah mekanisme pembayaran menggunakan KPR syariah.
Investasi properti umumnya untuk investasi jangka panjang, sebab likuidasinya tidak secepat instrumen investasi lainnya.
- Deposito Syariah
Salah satu produk investasi yang ditawarkan oleh perbankan syariah adalah deposito syariah. Banyak orang khawatir dengan produk perbankan karena khawatir bersentuhan dengan riba.
Pada deposito syariah dana yang Sobat Pintar simpan akan dikelola oleh bank dengan memperhatikan aspek syariah. Kemudian keuntungan yang Sobat Pintar peroleh adalah berdasarkan akad bagi hasil bukan sistem bunga layaknya yang dikenal pada deposito bank konvensional.
Risiko kerugian pada jenis investasi deposito syariah termasuk rendah. Sehingga sangat cocok bagi Sobat Pintar yang memulai untuk berinvestasi.
- Obligasi syariah
Obligasi atau dikenal juga dengan surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan tertentu dengan jangka waktu yang yang telah ditetapkan. Memiliki obligasi artinya Sobat Pintar berperan sebagai pemberi utang kepada perusahaan.
Pada sistem konvensional, pemberi utang akan mendapatkan keuntungan berupa bunga pada waktu yang ditentukan. Kemudian pada obligasi syariah Sobat Pintar lebih tepat disebut sebagai pemberi modal. Kemudian Sobat Pintar akan mendapatkan bagi hasil atas kepemilikan modal Sobat Pintar pada entitas yang menerbitkan obligasi.
Terdengar mirip dengan saham namun sebenarnya berbeda. Pada saham Sobat Pintar berperan sebagai pemilik perusahaan sebesar nilai saham yang Sobat Pintar beli, sedangkan pada obligasi Sobat Pintar tidak berperan sebagai pemilik perusahaan melakukan sebagian pemberi utang.
Sebagai contoh sebuah perusahaan mengeluarkan obligasi syariah untuk mengembangkan bisnis yang dikelolanya. Kemudian hasil dari pengembangan usaha tersebut berdampak kepada peningkatan pendapatan perusahaan. Sobat Pintar sebagai pemberi utang mendapatkan bagi hasil dari hasil pengembangan bisnis tersebut.
Kesimpulan Jenis Investasi Syariah
Investasi syariah adalah investasi yang dijalankan mengikuti prinsip atau hukum-hukum Islam. Ada banyak opsi jenis-jenis investasi syariah yang bisa Sobat Pintar ambil. Beberapa dari jenis-jenis investasi syariah antara lain saham syariah, emas, properti syariah, reksadana syariah, deposito syariah, obligasi syariah dan lain-lain.
Kehadiran produk investasi syariah menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat muslim yang ingin mengkonversi dana yang dimiliki menjadi produk investasi. Kini Sobat Pintar telah mengetahui produk investasi syariah yang bisa Sobat Pintar manfaatkan untuk mengembangkan dana simpanan yang Sobat Pintar miliki secara halal.
Saat hasil investasi belum bisa dicairkan namun Sobat Pintar butuh dana cepat, andalkan Kredit Pintar sebagai solusinya! Kredit Pintar siap sediakan pinjaman instan untuk segala kebutuhan finansial Sobat Pintar di seluruh Indonesia. Pinjaman instan tersebut bisa diakses selama 24 jam secara aman karena telah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Silakan membaca 
