Setelah memiliki pekerjaan dan memiliki penghasilan konsisten maka mungkin Sobat Pintar akan berpikir untuk melakukan investasi. Mengkonversi uang yang ada dalam bentuk produk investasi sejatinya adalah pilihan yang tepat agar Sobat Pintar memiliki tabungan masa depan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Berbicara produk investasi ada beragam pilihan mulai dari deposito, emas, properti, reksadana, saham dan lain-lain.
Saham adalah salah satu dari produk investasi yang sangat banyak dibahas oleh berbagai media keuangan maupun oleh masyarakat. Saham sangat memungkinkan untuk memberikan timbal balik keuntungan besar dan cepat namun juga memiliki risiko yang besar, kondisi in disebut dengan high risk high return.
Meski demikian, Sobat Pintar bisa meminimalisir risiko kerugian yang mungkin terjadi jika Sobat Pintar terjun di pasar saham dengan mempelajari berbagai strategi. Salah satu strategi yang bisa Sobat Pintar tempuh adalah dengan menerapkan metode value investing.
Apa itu value investing? Berdasarkan definisinya value investing adalah aktivitas pembelian saham suatu perusahaan saat harga saham perusahaan tersebut sedang turun dari nilai intrinsiknya. Meski terdengar sederhana aktivitas membeli saham dengan metode tersebut butuh analisis dari Sobat Pintar.
Berikut beberapa hal penting yang perlu Sobat Pintar analisis dalam menerapkan metode pembelian saham saat harganya turun.
- Ketahui kondisi fundamental perusahaan
Sangat penting untuk mengetahui kondisi fundamental sebuah perusahaan sebelum membeli saham. Harga sebuah saham bisa dinilai apakah sedang dalam keadaan turun atau undervalue dengan cara mengetahui kondisi fundamentalnya.
Kondisi fundamental dapat Sobat Pintar nilai dari sisi laporan keuangan perusahaan. Pada laporan keuangan tersebut Sobat Pintar perlu mencermati mengenai aset lancar dan tidak lancar, laba/rugi, hingga rasio keuangan seperti EPS, PER, PBV. Sebagai investor Sobat Pintar dapat menemukan data-data tersebut melalui aplikasi online trading.
Sobat Pintar juga perlu memperhatikan isu-isu dan kebijakan pemerintah yang berkembang yang kemungkinan mempengaruhi dari pergerakan saham perusahaan yang Sobat Pintar incar. Sudah tidak menjadi rahasia lagi bahwa harga saham sangat sensitif dengan berbagai isu dan juga kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Semakin banyak data historis yang Sobat Pintar cermati maka semakin baik. Data historis dalam konteks data fundamental tersebut menjadi petunjuk bagi Sobat Pintar dalam mengambil keputusan. Perlu Sobat Pintar garis bawahi bahwa harga saham bukan satu-satunya aspek yang menjadi perhatian Sobat Pintar dalam pengambilan keputusan apakah sebuah saham dibeli atau tidak.
Harga saham yang sedang turun bisa jadi memang nilai intrinsik dari perusahaan tersebut juga turut turun. Perusahaan dengan saham murah atau turun harga namun memiliki kualitas nilai kinerja yang bagus adalah sasaran investasi saham pada metode pembelian saham saat harganya turun.
- Buat daftar saham incaran
Sobat Pintar perlu melakukan riset mengenai aspek fundamental dari sebuah saham perusahaan sebagaimana dijelaskan pada penjelasan sebelumnya. Sebaiknya Sobat Pintar melakukan riset untuk beberapa perusahaan.Berikutnya Sobat Pintar dapat melakukan inventarisasi data saham yang masuk pada daftar incaran Sobat Pintar.
Membuat daftar saham ini akan mempercepat Sobat Pintar untuk mengambil keputusan dalam membeli saham ketika waktu yang tepat membeli saham telah tiba. Lantas kapan waktu yang tepat untuk membeli saham dengan metode pembelian saham saat harganya turun?
- Ketahui waktu yang tepat membeli saham
Dalam metode pembelian saham saat harganya turun, pembelian saham dilakukan saat harga turun atau undervalue. Harga turun atau murah bukan masalah harga. Bisa saja sebuah saham turun karena memang performance dari perusahaan tersebut yang kualitasnya menurun. Bukan saham yang demikian yang harus diambil, melainkan saham yang nilainya turun namun performance dari perusahaan dari saham tersebut berada dalam kondisi prima.
Maka akan muncul pertanyaan, lantas apakah mungkin sebuah harga saham bisa turun padahal kondisi perusahaannya begitu baik? Nah, kondisi ini bisa terjadi pada saat salah harga saham di pasar saham dan menjadi semakin mungkin ketika memang ada momentum diskon dari saham dengan kriteria tersebut.
Selalu update terhadap perkembangan harga saham dan ketahui kapan saja saham perusahaan turun karena memberikan diskon. Momen-momen tersebut adalah waktu yang sangat tepat untuk membeli saham. Kamu bisa mencari tahu kapan perusahaan tertentu memberikan diskon berdasarkan historis tahun-tahun sebelumnya.
- Ketahui waktu yang tepat untuk menjual saham
Aktivitas perdagangan tidak lepas dari kegiatan membeli dan menjual. Hal yang sama juga terjadi pada perdagangan saham. Saham-saham yang Sobat Pintar beli suatu saat akan Sobat Pintar jual. Setiap penjual pasti menginginkan keuntungan atas barang dagangannya. Sobat Pintar sebagai seseorang yang hendak menjual saham sah-sah saja berpikir demikian. Sebagai pemilik saham Sobat Pintar perlu mengetahui waktu yang tepat untuk menjual saham.
Sederhananya agar mendapat untung maka waktu yang tepat untuk menjual saham adalah saat harga saham saat hendak dijual lebih tinggi dari pada harga saham saat dibeli. Namun ada kalanya Sobat Pintar harus segera menjual saham meski harga saham dalam keadaan turun. Menjual saham sebuah perusahaan yang memiliki track record data historis aspek fundamental yang cenderung turun sebaiknya dijual dengan tujuan mengurangi risiko kerugian atau cut loss yang lebih besar sebab jika semakin turun maka kerugian yang Sobat Pintar terima akan semakin besar.
Tetap saja ada kemungkinan kondisi saham turun pada perusahaan yang Sobat Pintar nilai baik dari sisi aspek fundamentalis. Dengan metode pembelian saham saat harganya turun setidaknya kemungkinan ini lebih terminimalisir. Oleh karena itu analisis mendalam pada aspek fundamentalis sebuah perusahaan sangat penting dalam penerapan metode pembelian saham saat harganya turun.
Simpulan Value Investing
Value investing adalah metode membeli saham saat harga saham lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Pada metode tersebut diperlukan riset mendalam terkait aspek fundamental dari perusahaan tempat saham diinvestasikan. Sebuah saham yang harganya turun belum tentu memenuhi kriteria metode tersebut, sebab bisa saja saham sebuah perusahaan turun dikarenakan nilai intrinsik dari perusahaan tersebut sedang turun alias kualitas performance dari perusahaan tersebut sedang dalam keadaan tidak baik.
Menilai layak atau tidak saham perusahaan dibeli harus memperhatikan aspek fundamental bukan hanya melihat harga saham saja. Penerapan metode pembelian saham saat harganya turun meminimalisir kemungkinan kerugian atau cut loss yang bisa terjadi. Jika menerapkan metode pembelian saham saat harganya turun, berpikirlah sebagai investor bukan trader. Menjadi investor artinya saham yang Sobat Pintar tanam adalah tabungan untuk waktu yang cukup panjang. Sedangkan trader lebih memilih membeli saham untuk dijual dengan mengharapkan profit dalam waktu yang singkat.
Berbicara mengenai saham, tidak ada habisnya dan akan selalu berkembang. Untuk itu menjadi seorang investor saham Sobat Pintar sangat perlu sekali untuk selalu update dan mengikuti perkembangan pasar. Berbagai isu dalam negeri maupun luar negeri dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Kemudian kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah juga dapat mempengaruhi pergerakan harga saham.