Saat menjalani aktivitas kerja, tentunya Sobat Pintar akan diiringi oleh perasaan yang melanda di tengah-tengah aktivitas tersebut. Sebut aja Sobat Pintar bisa merasa tertekan, lelah, antusias, maupun bahagia. Pekerjaan memang tidak selalu membawa jenis perasaan yang positif, namun penting bagi Sobat Pintar untuk merasakan perasaan positif tersebut agar menunjang produktivitas serta efektivitas pekerjaan Sobat Pintar. Salah satunya dengan merasa bahagia.
Pengertian Bekerja Dengan Bahagia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahagia merupakan keadaan atau perasaan senang dan tenteram, yang mana dalam kondisi itu Sobat Pintar terbebas dari segala hal yang bersifat menyusahkan. Dalam kondisi bahagia, Sobat Pintar cenderung merasa tenang dan tidak memikirkan hal-hal yang bersifat negatif dan yang dapat mengganggu rasa bahagia Sobat Pintar.
Sedangkan apabila ditinjau dari perspektif psikologi, menurut Robert Biswas-Diener dan Ben Dean dalam bukunya yang berjudul “Positive Psychology Coaching: Putting the Science of Happiness to Work for Your Clients”, kebahagiaan adalah kualitas dari seluruh aspek kehidupan manusia yang membuatnya menjadi baik secara keseluruhan, baik ditinjau dari sisi kesehatan, kreativitas, pendapatan, serta tempat kerja yang baik.
Memiliki rasa bahagia dalam bekerja juga dapat menimbulkan subjective well-being. Subjective well-being adalah kondisi di mana setiap orang mencoba untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. Maka dari itu, ini berhubungan erat dengan rasa bahagia.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh bagi masing-masing individu yang memiliki tingkat subjective well-being yang tinggi. Beberapa di antaranya adalah memiliki tingkat kepuasan hidup yang berkecukupan, tidak diliputi emosi negatif, semangat optimisme dan emosi positif yang memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan diri Sobat Pintar.
Lalu, yang dimaksud dengan “kerja” di sini adalah bukan hanya melakukan pekerjaan, namun apabila Sobat Pintar masih duduk di bangku sekolah pun dapat dikatakan sebagai melakukan aktivitas kerja. Secara umum, bekerja di sini adalah seluruh aktivitas yang Sobat Pintar lakukan dan mengharuskan Sobat Pintar untuk melakukan sebuah usaha di dalamnya untuk mencapai atau menghasilkan sesuatu.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Biswas-Diener dan Dean berkenaan dengan aspek kehidupan manusia yang seluruhnya menjadi baik. Mereka mengatakan bahwa ada faktor kreativitas, pendapatan, serta tempat kerja yang menjadi tolok ukur Sobat Pintar untuk dapat merasa bahagia. Bekerja dalam artian apapun, pada dasarnya memerlukan rasa bahagia agar tidak menjerat Sobat Pintar ke dalam kondisi bosan maupun kondisi tidak mengenakan lainnya.
4 Cara Bekerja Dengan Bahagia
Maka dari itu, terdapat 4 (empat) cara bekerja dengan bahagia yang dapat Sobat Pintar lakukan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Mencari tahu motivasi Sobat Pintar untuk bekerja
Tanpa memiliki tujuan untuk bekerja, biasanya Sobat Pintar akan merasa tidak antusias dalam melaksanakannya. Tujuan dari Sobat Pintar melakukan suatu pekerjaan tersebut bisa disebut dengan motivasi. Motivasi di sini menjadi sebuah kunci agar Sobat Pintar bekerja diiringi dengan rasa bahagia.
Cara ini dapat disebut sebagai kunci dari bahagia karena motivasi bisa datang dari mana pun. Sobat Pintar dapat mengatakan bahwa motivasinya adalah diri Sobat Pintar sendiri atau orang-orang terdekat Sobat Pintar yang ingin Sobat Pintar bahagiakan. Hanya dengan memikirkannya saja, sudah dapat membangkitkan semangat Sobat Pintar untuk bekerja sehingga Sobat Pintar dapat bekerja dengan bahagia.
Rasanya akan sangat bahagia apabila Sobat Pintar dapat memuaskan pihak-pihak yang menjadi motivasi Sobat Pintar dalam bekerja. Cukup hanya memikirkan hal itu, maka diri Sobat Pintar akan dengan sendirinya memproses rasa bahagia itu saat bekerja. Keinginan untuk membuat pihak-pihak tersebut bahagia juga dapat menghasilkan kebahagiaan untuk Sobat Pintar.
2. Ingatkan diri akan mengapa Sobat Pintar melakukan pekerjaan itu sekarang
Berbeda dengan menjalani pekerjaan sebagai siswa atau mahasiswa yang sifatnya sudah pasti, menjalani pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain tentunya tidak mudah. Baik pada saat awal mencari pekerjaannya sampai kepada menjalaninya. Sebagai siswa, pekerjaan Sobat Pintar tidak berhubungan dengan orang lain dan hasil akhirnya Sobat Pintar nikmati sendiri. Namun, tidak apabila hal ini diterapkan dalam dunia pekerjaan.
Sobat Pintar pasti tidak akan lupa sesulit apa rasanya mencari pekerjaan, apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti ini yang banyak menimbulkan PHK di berbagai tempat kerja. Begitu sudah mendapatkan pekerjaan Sobat Pintar yang sekarang, pernahkan terpintas di benak Sobat Pintar berkenaan dengan nasib Sobat Pintar apabila tidak memiliki pekerjaan Sobat Pintar yang sekarang?
Pasti pernah. Apalagi melihat kenyataannya bahwa tidak semua orang memiliki nasib yang sama seperti Sobat Pintar. Hal ini dapat membuat Sobat Pintar merasa tenang dan lega mengingat bahwa tidak mudah prosesnya membuat diri Sobat Pintar berada di posisi yang sekarang. Cara bekerja dengan bahagia membuat diri Sobat Pintar lebih bersyukur atas apa yang sudah Sobat Pintar lakukan dan miliki sekarang.
3. Jangan membandingkan diri terhadap orang lain
Hal ini sering terjadi di lingkungan kerja mengingat bahwa Sobat Pintar tidak hanya bekerja sendirian. Sobat Pintar biasanya memiliki sebuah tim yang berisikan kepala serta staf divisi. Banyaknya pihak yang terlibat di lingkungan sekitar Sobat Pintar membuat dirimu secara langsung memperhatikan mereka-mereka, termasuk kinerja mereka sebagai seorang pekerja yang posisinya sama dengan Sobat Pintar. Terpintas di benak Sobat Pintar yang secara tidak sadar langsung membandingkan diri.
Padahal, setiap orang memiliki keistimewaannya masing-masing, termasuk Sobat Pintar. Keunggulan yang dimiliki rekan kerjamu mungkin tidak Sobat Pintar miliki, namun Sobat Pintar tidak sadar bahwa Sobat Pintar juga memiliki kelebihan yang bisa membuat orang lain merasa kagum dan bangga. Membandingkan diri dengan orang lain hanya menghasilkan beban pikiran dan sosial yang membuatmu merasa tidak suka secara personal dengan orang tersebut.
Cara bekerja dengan bahagia yang satu ini dapat membuat bahagia karena tidak harus memikirkan hal-hal yang hanya berakhir menjadi beban. Bekerjalah untuk diri sendiri dan nikmatilah hasilnya setelah itu. Sobat Pintar akan merasa bekerja secara bahagia dengan tidak memikirkan orang lain serta tekanan-tekanan yang sebenarnya Sobat Pintar ciptakan sendiri itu.
4. Menjauhi diri dari rekan kerja yang toxic
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa Sobat Pintar tidaklah bekerja sendirian, rekan kerja adalah salah satu pelengkap dari lingkungan kerja Sobat Pintar. Rekan kerja tipenya bermacam-macam, ada yang bersifat positif, yakni memiliki kemampuan team-work yang baik serta bersaing dengan sehat, ada pula yang bersifat negatif, yakni membawa dampak buruk untuk diri Sobat Pintar (toxic).
Baik rekan kerja maupun rekan belajar di sekolah, memang ada yang berpotensi menjadi orang yang toxic. Sifat-sifat buruk tersebut biasanya meliputi hal-hal yang dapat merugikan banyak orang akibat dari perkataan maupun perbuatannya. Misalnya, rekanmu yang toxic mengadu domba Sobat Pintar dengan rekan Sobat Pintar yang lain. Alhasil Sobat Pintar memiliki prasangka buruk kepada rekan-rekanmu dan itu sama sekali tidak baik untuk diterapkan.
Cara bekerja dengan bahagia ini dapat menghindari Sobat Pintar untuk bekerja dengan bayang-bayang ketidaksukaan terhadap orang lain. Melakukan hal ini sudah pasti tidak akan membuatmu tenang dalam bekerja. Mungkin kehadiran rekanmu yang toxic akan selalu ada, namun Sobat Pintar dapat memilih untuk menghindarinya agar Sobat Pintar dapat bekerja dengan bahagia.
Jangan khawatir untuk tidak menjalankan pekerjaan secara bahagia. Ada empat cara untuk mewujudkannya dan Sobat Pintar berhak untuk mencapai subjective well-being di lingkungan pekerjaanmu dan di saat Sobat Pintar bekerja. Sobat Pintar bisa ciptakan sendiri rasa bahagiamu dalam bekerja dengan memerhatikan dan mengimplementasikan cara-cara yang telah dibahas.