Antusias masyarakat Indonesia untuk melakukan investasi akhir-akhir ini memang cukup tinggi. Apalagi jumlah instrumen investasi yang ada sekarang juga semakin bervariasi. Namun, sudah tahukah Sobat Pintar kalau ada instrumen investasi yang dikeluarkan pemerintah dengan nama SBR? SBR adalah instrumen yang berbentuk Surat Berharga Negara.
Tidak kalah dengan instrumen di luar negeri, instrumen satu ini juga memiliki banyak keuntungan. Nah, supaya Sobat Pintar bisa lebih jauh memahami terkait instrumen satu ini, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut.
Baca juga: 9 Lagu Anak-Anak yang Masih Populer Dari Jaman Dulu | Kredit Pintar
Pengertian Savings Bond Retail (SBR)
SBR adalah singkatan dari Savings Bond Retail yang mana merupakan instrumen investasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara khusus, SBR dikeluarkan melalui Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko. Mulanya, SBR pertama kali diluncurkan pada tahun 2014 untuk menutupi kekurangan APBN di tahun tersebut. Kemudian, perlahan mulai diperkenalkan di kota Surabaya dan berlanjut ke kota-kota lainnya.
Instrumen satu ini berupa Surat Berharga Negara (SBN) yang dipasarkan secara ritel kepada masyarakat Indonesia. Namun, SBR lebih ditargetkan kepada masyarakat perorangan dan bukan institusi atau badan usaha. Sehingga, instrumen satu ini cocok untuk para pegawai, kalangan millenial, atau bahkan ibu rumah tangga.
Pada tanggal 21 Juni 2021 kemarin, pemerintah Indonesia kembali meluncurkan kupon SBR010. Diketahui kupon tersebut diluncurkan untuk memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia selama masa Covid-19. Oleh karenanya, ketika kamu berinvestasi ke SBR010 ini, maka secara tidak langsung kamu akan turut berkontribusi dengan pembangunan ekonomi semasa Covid-19.
Jenis-Jenis Istilah dalam Savings Bond Retail (SBR)
Bagi kamu yang masih baru mengenal Savings Bond Retail, pasti merasa bingung dengan istilah-istilah yang terkait dengan SBR tersebut. Nah, untuk itu, berikut akan ada jenis-jenis istilah penting untuk diketahui mengenai Savings Bond Retail.
Kupon
Istilah pertama dalam SBR adalah kupon. Kupon dalam hal ini merupakan kode pembelian yang bisa dipakai oleh investor untuk mencairkan bunga SBR tiap bulan. Dalam kata lain, kupon ini adalah istilah lain yang dipakai untuk menyebut imbal hasil yang didapat dari investasi SBR.
Baca juga: Dusun Semilir Eco Park Bawen, Wisata Buatan Indah | Kredit Pintar
Early Redemption
Istilah early redemption dalam SBR adalah penarikan awal dari dana investasi sebelum terjadinya jatuh tempo. Umumnya, dana investasi tidak dapat ditarik jika belum masuk ke tanggal jatuh tempo atau tenor. Namun, jika kamu melakukan investasi dengan SBR, akan ada early redemption yang memungkinkan kamu untuk menarik dana lebih awal.
Floating with Floor
Floating with floor merupakan istilah bunga mengambang yang dipakai untuk menentukan besaran kupon SBR pada tiap tahunnya. Bunga Bank Indonesia digunakan sebagai acuan untuk menentukan besaran kupon tersebut. Oleh karenanya, ketika suku bunga BI naik, kupon juga bisa naik dan begitu juga sebaliknya. Istilah floating with floor sebenarnya tergolong unik karena cukup jarang ditemukan dari skema investasi yang lain.
Rate per Annum
Nah, istilah selanjutnya dari SBR adalah rate per annum atau (p.a). Singkatan “p.a” ini mempunyai arti per annum yang artinya perhitungan per tahun. Biasanya istilah ini ditulis di belakang nominal bunga, misalnya 5,17% p.a. Ketika kamu menemukan penulisan seperti itu, maka bunga yang ditulis tersebut dihitung secara tahunan.
Standar Bunga BI7DRR
BI7DRR atau Day Reverse Repo Rate adalah bentuk kebijakan dari BI untuk menetapkan standar suku bunga tertinggi di seluruh sektor keuangan Indonesia. Jadi, seluruh lembaga kredit di Indonesia harus mengacu pada penetapan tersebut. Dalam artian diperbolehkan untuk menetapkan suku bunga lebih rendah dari BI7DRR tetapi tidak boleh lebih tinggi.
Setelmen
Satu lagi istilah dalam SBR yang harus kamu ketahui yaitu setelmen. Setelmen merupakan tanggal penyelesaian transaksi investasi. Tanggal tersebut menunjukkan jika seseorang telah resmi menjadi investor karena telah berhasil memesan SBR di masa penawaran.
Baca juga: Cara Mengajari Anak Membaca yang Menyenangkan | Kredit Pintar
Fakta-Fakta Mengenai Savings Bond Retail (SBR)
Tidak cukup hanya dengan mengetahui pengertian dan jenis-jenis istilah SBR, kamu juga perlu mengetahui apa saja fakta dari instrumen satu ini. Nah, seluruh fakta tersebut bisa disimak lengkap berikut ini.
Secara Langsung dikelola oleh Kementerian Keuangan
Fakta pertama dari SBR adalah pengelolaannya yang dilakukan secara langsung oleh Kementerian Keuangan. Pihak Kemenkeu akan secara langsung melaksanakan penerbitan, penjualan, pembelian kembali, penukaran, dan pengelolaan risiko portofolio surat utang. Hal ini memungkinkan dana dikelola secara aman. Bahakn, untuk menjamin pembagian imbal hasilnya telah diatur oleh dan dijamin oleh Undang-Undang No. 19 Tahun 2008 serta UU mengenai APBN.
Tidak Memiliki Bentuk Fisik
Mengingat SBR adalah instrumen investasi yang berbeda dari investasi emas atau properti, maka instrumen ini tidak memiliki bentuk fisik. Dalam kata lain, SBR ini diterbitkan secara scripless securities. Meskipun begitu, kepemilikan SBR akan tetap dicatat secara elektronik dan ada pula bukti pembeliannya.
Likuiditas Sedang
Pada dasarnya, likuiditas SBR adalah sedang karena instrumen investasi ini memiliki jangka waktu jatuh tempo. Jangka waktu jatuh temponya rata-rata 2 tahun dan early redemption bisa diterapkan setelah satu tahun penerbitan. Total dana yang bisa dicairkan juga terbatas sebesar 50%, sehingga jika ada keperluan mendesak, tentunya kamu tidak bisa mengandalkan sepenuhnya dana investasi ini.
Oleh karenanya, beberapa ahli lebih menyarankan untuk menjadikan investasi SBR sebagai tujuan keuangan jangka menengah dan bukan untuk dana darurat. Dengan begitu, cara ini akan tetap menjaga stabilitas keuangan kamu.
Baca juga: 7+ Ide Jualan Paling Laris di Bulan Ramadhan 2022 | Kredit Pintar
Keuntungan Investasi Savings Bond Retail (SBR)
Jika kamu tertarik untuk melakukan investasi dengan Savings Bond Retail atau SBR, maka akan ada keuntungan yang bisa didapatkan. Pertama, dari segi proses pembelian, pembelian SBR bisa dilakukan secara online. Jumlah mitra yang ditunjuk oleh pemerintah setidaknya ada 26 Mitra Distribusi (Midis). Ini membuat proses pembelian kamu jadi lebih praktis. Apalagi proses pembayarannya bisa dilakukan lewat e-commerce.
Kedua, dari segi harga kupon masih tergolong terjangkau bagi pemula. Harga minimum kupon SBR dimulai dari Rp1 juta hingga Rp3 miliar. Harga kupon yang dipatok cukup rendah ini ditujukan supaya mempermudah masyarakat untuk melakukan investasi.
Ketiga, SBR pada dasarnya bisa kamu jadikan sebagai passive income. Terutama jika kamu sedang merencanakan untuk tujuan seperti acara pernikahan atau pembangunan rumah. Dengan modal minim pun, kamu juga bisa mendapatkan imbal hasil yang cukup menguntungkan.
Keempat, jika biasanya jenis surat hutang memiliki bunga yang dibayar dalam 3 bulan, namun dengan SBR akan dibayarkan tiap bulannya. Jadi, ini akan lebih menguntungkan untuk investor. Keuntungan kelima yang tidak kalah penting dari SBR adalah keamanannya.
Sebagai instrumen yang diterbitkan oleh pemerintah dan dikelola oleh pemerintah secara langsung, sehingga keamanannya terjamin. Hingga saat ini pemerintah juga belum pernah mengalami gagal bayar, jadi kamu bisa dengan aman berinvestasi dengan instrumen satu ini.
Baca juga: Butuh Uang? Ini Daftar Pinjaman Online Tanpa Jaminan | Kredit Pintar
Sekian penjelasan untuk SBR yang mana menjadi bagian dari instrumen investasi surat berharga negara. Instrumen satu ini ternyata juga memiliki cukup banyak keuntungan, sehingga instrumen investasi ini bisa kamu pertimbangkan untuk pengelolaan keuangan.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.
Silakan membaca 
