Manfaat esa wisata menjadi salah satu bentuk kegiatan ekonomi kreatif, khususnya bidang pariwisata kreatif. Pada umumnya dikenal dua konsep yaitu desa wisata dan wisata pedesaan. Keduanya memiliki makna yang berbeda.
Konsep wisata pedesaan, menekankan pada kegiatan mengunjungi destinasi wisata di sebuah desa. Sementara itu, desa wisata menekankan pada pengenalan seluruh aspek pedesaan yang mencerminkan suasana keasrian pedesaan. Didalamnya meliputi juga kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakatnya.
Berdasarkan uraiannya, perbedaan konsep antara desa wisata dan wisata pedesaan amatlah jelas. Perbedaan paling mendasar terletak pada adanya interaksi antara turis dan masyarakat lokal di desa wisata. Sementara, pada wisata pedesaan tidak ditemukan hal serupa.
Lahirnya desa wisata seakan menjadi jawaban atas tren pariwisata alternatif. Dimana konsep wisata lebih menekankan pada hubungan antara turis dengan alam dan masyarakat lokal. Aspek inilah yang menjadi keunikan desa wisata dibanding destinasi wisata lain.
Desa wisata tidak hanya menjadi alternatif destinasi wisata. Akan tetapi juga memiliki peran penting dalam pengembangan entitas lokal. Baik pengembangan komoditi, seni budaya, SDA, ataupun SDM.
Manfaat Desa Wisata
- Menekan Angka Urbanisasi dari Desa ke Kota
Terwujudnya desa wisata, memungkinkan tersedianya lapangan kerja baru di dalam desa tersebut. Warga desa tidak lagi hanya berfokus pada mata pencaharian di bidang pertanian, peternakan, maupun sejenisnya. Akan tetapi dapat berfokus ke hal lainnya, seperti usaha pembuatan seni kriya sebagai produk desa, ataupun usaha potensial lainnya.
Dengan adanya desa wisata, diharapkan masyarakat tidak hanya berpikir mengenai cara mendapatkan pekerjaan. Namun, mulai berfikir bagaimana cara menciptakan lapangan pekerjaan di desa.
Oleh karena itu, untuk lebih mendukung kesuksesan desa wisata perlu diadakannya peningkatan SDM. Hal itu dapat dilakukan dengan pengadaan pelatihan keterampilan secara berkala. Dengan begitu, desa wisata dapat terwujud dan kualitas SDM warga meningkat.
Upaya peningkatan SDM tersebut juga menjadi salah satu manfaat adanya desa wisata. Kualitas SDM yang bagus pada akhirnya dapat menjadi aset investasi untuk generasi masa depan. Sebab, kualitas SDM yang bagus juga mempengaruhi kemajuan desa.
- Sarana Promosi Produk Lokal
Sarana promosi produk lokal menjadi salah satu manfaat dari adanya desa wisata. Selain menekan urbanisasi, desa wisata juga memungkinkan dijadikan sebagai tempat mengenalkan produk lokal.
Masyarakat bisa mengenalkan produk yang menjadi ciri khas desa tersebut. Hingga pada akhirnya dapat memicu terjadinya penjualan. Oleh karena itu, branding produk yang kuat diperlukan agar produk lokal mudah diingat dan menarik pembeli.
- Membantu UMKM
Lahirnya desa wisata, memberikan manfaat pada menambah suburnya UMKM yang ada di desa tersebut. Pelaku UMKM dapat memanfaatkan produk ataupun sumber daya alam lokal sebagai bahan dalam pembuatan produknya. Dengan begitu, iklim ekonomi kreatif dapat tercipta dalam sebuah desa.
Pada akhirnya, tumbuh suburnya usaha perekonomian di desa menjadi solusi terbaik akan permasalahan ketersediaan lapangan pekerjaan. Hal ini yang kemudian dapat menekan angka urbanisasi di desa. Sebab, warga desa sudah merasa cukup untuk mendapatkan penghasilan di daerah asalnya.
- Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Desa
Manfaat lain yang dapat dirasakan dengan adanya desa wisata adalah terjadinya peningkatan pembangunan infrastruktur desa. Sebab, infrastruktur desa berperan penting dalam perkembangan desa wisata. Infrastruktur transportasi menjadi faktor utama dalam hal kemudahan akses ke desa tersebut.
Infrastruktur yang memadai pada akhirnya dapat mendorong kemajuan desa. Melalui infrastruktur yang memadai, masyarakat akan dengan mudah mengembangkan potensi desa. Kegiatan ekonomi desa dapat berjalan dengan lancar, dan melahirkan iklim ekonomi kreatif.
- Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Manfaat lainnya yang dapat dirasakan dari adanya desa wisata adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat dapat meningkat berkat berjalannya konsep desa wisata. Konsep tersebut yang kemudian menjadi stimulus bagi usaha lainnya.
Lahirnya desa wisata, memungkinkan terjadinya kedatangan turis yang dapat menjadi hal potensial tersendiri. Hadirnya turis memungkinkan terjadinya penjualan produk lokal. Hal itu yang kemudian dapat membangkitkan sektor UMKM desa.
Berkembangnya sektor UMKM desa, pada akhirnya membawa masyarakat menuju kesejahteraan. Kehidupan masyarakat mengalami peningkatan, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun kualitas sumber daya manusianya. Pada muaranya, dapat terlahir desa yang maju dan memiliki daya saing.
Pada dasarnya, hampir semua desa memiliki potensi untuk dijadikan desa wisata. Akan tetapi untuk diakui sebagai desa wisata, sebuah desa harus memenuhi beberapa kriteria. Mempunyai keunikan menjadi salah satu kriteria penting, agar sebuah desa dapat menjadi desa wisata.
Kriteria Sebagai Desa Wisata
- Memiliki potensi wisata, baik wisata alam maupun buatan. Kriteria ini menjadi hal penting, sebab objek wisata merupakan aspek utama dalam sebuah desa wisata.
- Memiliki jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari pusat kota. Selain jarak tempuh, kemudahan akses ke lokasi juga perlu untuk diperhatikan. Sebab, sebuah tempat akan lebih potensial dikunjungi jika mudah untuk dijangkau.
- Terdapat komponen yang mendukung terbentuknya desa wisata. Komponen tersebut, seperti penduduk dan lingkungannya yang mendukung aspek kepariwisataan.
- Memiliki infrastruktur yang lengkap untuk menunjang kegiatan masyarakat. Infrastruktur tersebut dapat meliputi kelengkapan alat transportasi, seperti dekat dengan stasiun Kereta Api Indonesia (KAI). Selain itu juga harus tersedianya fasilitas listrik, air bersih, dan jaringan telepon.
- Calon desa wisata sudah harus memiliki lembaga lokal wisata, baik yang dikelola oleh swasta maupun pemerintah. Lembaga tersebut juga harus memiliki kelengkapan, berupa struktur kepengurusan dan data administrasi lembaga.
- Memiliki fasilitas yang memungkinkan jika dijadikan sebagai desa wisata. Fasilitas tersebut dapat berupa rumah makan dan homestay. Dalam desa wisata, keberadaan homestay terlihat spesial.
Sebab homestay merupakan tempat tinggal warga yang dijadikan penginapan. Dalam hal ini, turis tinggal serumah dengan warga di ruangan atau kamar berbeda. Hal ini memungkinkan turis untuk bisa berinteraksi dengan warga.
- Adanya kegiatan yang melibatkan turis aktif didalamnya. Kegiatan seperti berternak, bertani, maupun berkebun yang biasa dilakukan warga dapat menjadi alternatif pilihan atraksi wisata.
Pada praktiknya, proses pembangunan desa wisata membutuhkan dukungan banyak pihak. Dukungan dari pemangku kepentingan pariwisata tingkat desa dan pemerintahan di atasnya menjadi hal penting. Tidak kalah pentingnya, harus ada dukungan dari warga desa yang menjadi subjek kegiatan.
Dukungan dari warga dapat diperoleh dengan mudah, ketika mereka sudah memiliki kesadaran wisata. Guna menumbuhkan kesadaran tersebut, maka dibutuhkan adanya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Keberadaan kelompok ini dapat mendukung lahirnya desa wisata.
Konsep desa wisata yang merupakan kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif perlu untuk terus dilestarikan. Sebab keberadaannya membawa manfaat yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat. Meningkatnya kesejahteraan dan menurunnya angka urbanisasi menjadi sekelumit manfaat dari desa wisata.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi dan tips lain yang bermanfaat.