Makassar, 20 Juli 2019 – Pemain fintech (financial technology) lending tanah air, Kredit Pintar, Modal Nasional, dan Saya Modalin berkolaborasi dalam menghadirkan acara sosialisasi pada hari ini, 20 Juli 2019 di STIE YPUP Kota Makassar. Acara ini bertujuan untuk memberi pengetahuan bagi masyarakat, khususnya pelajar dengan menyediakan sarana belajar dan berbagi ilmu melalui topik-topik menarik dari pemain fintech yang akan Fintech Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), dan juga regulator (OJK).
Sebagai sarana berbagi pengetahuan, pandangan, dan tren industri fintech, acara ini juga menjadi tempat edukasi mengenai peran fintech yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian di Indonesia dan kontribusinya dalam memberikan akses keuangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Wisely Wijaya selaku CEO dari Kredit Pintar mengatakan, “Melalui acara ini kami berharap masyarakat dapat memahami peran fintech di Indonesia. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat menjadi platform yang memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat di Makassar untuk dapat memiliki akses keuangan yang cepat dan aman, serta penerapannya secara bertanggung jawab”
“Kredit Pintar sendiri merupakan fintech lending yang berbasis digital. Kami membantu masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan untuk mendapatkan akses ke pendanaan yang mungkin tidak bisa didapatkan dari lembaga keuangan tradisional,” lanjut Wisely.
Peningkatan akses internet serta kemajuan industri digital juga berdampak kepada bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kesulitan UMKM dalam mendapatkan layanan keuangan melatarbelakangi Modal Nasional untuk berinovasi melalui produknya dalam pembiayaan bagi UMKM dalam mengembangkan usahanya.
Perananan UMKM bagi perekonomian negara cukup besar karena mencakup 60% dari lapangan kerja serta menyumbang hingga 40% terhadap produk domestik bruto (PDB). Akan tetapi, secara umum UMKM dianggap unbankable karena memiliki keterbatasan jaminan yang menjadi penghambat pertumbuhan UMKM, serta belum mendapatkan fasilitas pembiayaan yang cukup dari sektor perbankan. Alhasil akses terhadap pendanaan menjadi kendala utama sehingga menjadikan UMKM tidak dapat mengembangkan inovasi untuk meningkatkan produksinya.
Dhimas Priaji, CTO Modal Nasional menyampaikan, “Tingginya kebutuhan akses keuangan bagi pemilik usaha kecil menjadi acuan bagi kami untuk bertransformasi dalam memberikan kemudahan akses keuangan bagi UMKM, sejalan dengan komitmen kami untuk membantu mereka dalam mengembangkan usaha dari UMKM. Acara ini merupakan sarana yang tepat untuk mensosialisasikan manfaat fintech lending bagi seluruh masyarakat dan peranannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.”