Memahami ‘kewajiban anak di rumah’ merupakan aspek penting dalam membentuk karakter dan rasa tanggung jawab anak sejak dini. Kewajiban tidak selalu harus diartikan sebagai beban, tetapi sebagai bagian dari pendidikan nilai dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan membantu Anda memahami lebih lanjut tentang kewajiban anak di rumah dan bagaimana hal itu dapat membentuk perilaku dan keterampilan anak yang positif di masa mendatang.
Kewajiban anak di rumah bervariasi berdasarkan usia, tingkat perkembangan, dan dinamika keluarga masing-masing. Bagaimanapun juga, mendidik anak untuk memahami dan menjalankan kewajiban mereka tidak hanya membantu keluarga berfungsi lebih baik, tetapi juga memberikan anak keterampilan dan pemahaman penting yang mereka perlukan sepanjang hidup. Jadi, apa saja kewajiban anak di rumah dan bagaimana cara terbaik untuk mengajak mereka memenuhinya? Mari kita bahas lebih lanjut.
Baca juga: Ini Cara Belajar Menulis Anak TK yang Menyenangkan
Kewajiban Anak di Rumah
Anak juga memiliki kewajiban di rumah yang penting untuk dipahami dan diajarkan sejak dini. Berikut adalah beberapa kewajiban anak di rumah:
- Menghormati Orang Lain: Salah satu kewajiban utama anak adalah menghormati semua orang di rumah, termasuk orang tua, saudara kandung, dan tamu. Menghormati orang lain berarti berbicara dengan sopan, mendengarkan ketika orang lain berbicara, dan tidak mengganggu privasi orang lain.
- Membantu dalam Pekerjaan Rumah: Sesuai dengan usia dan kemampuan mereka, anak-anak memiliki kewajiban untuk membantu dalam pekerjaan rumah. Ini bisa berupa membersihkan kamar mereka sendiri, membantu mencuci piring, atau membantu merapikan rumah. Melalui pekerjaan rumah, anak-anak belajar tentang tanggung jawab dan kerja keras.
- Mengikuti Aturan Rumah: Setiap rumah biasanya memiliki aturan yang harus diikuti oleh semua anggota keluarga, dan anak-anak tidak terkecuali. Aturan ini bisa berupa jam tidur, waktu belajar, atau batasan waktu bermain. Mengikuti aturan ini membantu anak-anak belajar tentang disiplin dan menghargai batasan.
- Melakukan Tugas Sekolah: Anak-anak memiliki kewajiban untuk mengerjakan tugas sekolah mereka. Orang tua mungkin membantu mereka, tetapi anak-anak harus belajar untuk mengambil tanggung jawab atas pekerjaan mereka sendiri. Ini juga membantu mereka belajar tentang pentingnya pendidikan dan belajar sepanjang hayat.
- Menghargai Barang Milik Orang Lain: Anak-anak harus diajarkan untuk menghargai barang milik orang lain. Ini berarti tidak merusak atau mengambil barang tanpa izin. Ini juga berarti mengembalikan barang ke tempat semula setelah meminjamnya.
- Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan: Anak-anak harus diajarkan untuk menjaga kebersihan diri mereka sendiri dan lingkungan sekitar mereka. Ini mencakup mencuci tangan, mandi secara teratur, dan menjaga kebersihan rumah.
- Bertindak dengan Bertanggung Jawab: Anak-anak harus belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka. Jika mereka melakukan kesalahan, mereka harus belajar untuk meminta maaf dan mencoba memperbaikinya. Jika mereka diberi tugas, mereka harus belajar untuk menyelesaikannya dengan baik.
- Berbagi dan Menghargai Orang Lain: Anak-anak harus belajar untuk berbagi dengan saudara kandung dan teman-teman mereka. Mereka juga harus belajar untuk menghargai perbedaan dan perspektif orang lain.
Baca juga: Anak Belajar Coding? Ini Manfaatnya untuk Masa Depan Cerah!
Cara Mengajak Anak Menjalankan Kewajiban di Rumah
Mengajak anak untuk menjalankan kewajiban di rumah memerlukan pendekatan yang sabar dan konsisten. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan:
- Jelaskan Kewajiban dan Alasannya: Jangan hanya memberi tahu anak apa yang harus mereka lakukan, tetapi jelaskan juga mengapa mereka harus melakukannya. Misalnya, jika kewajiban mereka adalah membantu membersihkan rumah, jelaskan bahwa ini membantu menjaga rumah tetap nyaman dan sehat untuk semua orang.
- Buat Aturan yang Jelas: Buat aturan yang jelas dan konsisten tentang apa yang diharapkan dari anak. Aturan ini harus disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak. Pastikan untuk menjelaskan konsekuensinya jika aturan tidak diikuti.
- Berikan Contoh yang Baik: Anak-anak sering belajar dari contoh. Jadi, jika Anda ingin mereka menghargai barang-barang orang lain, tunjukkan bagaimana Anda menghargai barang-barang mereka.
- Libatkan Anak dalam Pembuatan Keputusan: Anak lebih cenderung mengikuti aturan jika mereka merasa memiliki bagian dalam membuatnya. Misalnya, mintalah mereka membantu menentukan jadwal pembersihan atau belajar.
- Berikan Pujian dan Penghargaan: Jika anak telah berhasil menjalankan kewajiban mereka, berikan pujian dan penghargaan. Ini bisa berupa kata-kata pujian, waktu bermain ekstra, atau penghargaan kecil lainnya. Ini akan memotivasi mereka untuk terus melakukan pekerjaan yang baik.
- Konsistensi dan Kesabaran: Penting untuk konsisten dalam menegakkan aturan dan kewajiban, tetapi juga bersabar. Anak-anak mungkin membutuhkan waktu untuk belajar dan mengadopsi perilaku baru.
- Pendidikan Melalui Permainan: Terutama untuk anak-anak kecil, pendidikan melalui permainan dapat menjadi alat yang efektif. Misalnya, Anda bisa membuat permainan dari pekerjaan rumah, seperti balap untuk melihat siapa yang bisa merapikan mainan mereka tercepat.
Penyebab Anak Abai Kewajiban di Rumah
Ada berbagai alasan yang bisa membuat anak mengabaikan kewajiban mereka di rumah. Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin berkontribusi:
- Usia dan Perkembangan: Anak-anak muda mungkin tidak memiliki pemahaman atau kemampuan untuk memenuhi beberapa kewajiban. Misalnya, anak kecil mungkin belum memiliki keterampilan motorik untuk membantu membersihkan rumah.
- Kurangnya Pengertian: Anak mungkin tidak mengerti apa kewajiban mereka atau mengapa mereka penting. Jika kewajiban atau alasan dibaliknya tidak dijelaskan dengan baik, anak mungkin merasa sulit untuk memahami mengapa mereka harus melakukan tugas tertentu.
- Ketidakmampuan Mengatur Waktu: Anak-anak, khususnya remaja, mungkin merasa sulit untuk mengatur waktu dan prioritas mereka. Mereka mungkin lebih memilih bermain atau melakukan aktivitas lain daripada menyelesaikan kewajiban mereka.
- Kurangnya Motivasi atau Hukuman: Jika tidak ada hukuman atau insentif untuk memenuhi kewajiban, anak mungkin merasa tidak perlu melakukan apa yang diharapkan dari mereka.
- Permasalahan Psikologis atau Emosional: Anak yang mengalami masalah psikologis atau emosional, seperti stres, depresi, atau ADHD, mungkin merasa sulit untuk fokus atau memenuhi kewajiban mereka.
- Pembelajaran dari Contoh: Anak-anak belajar banyak dari apa yang mereka lihat orang lain lakukan. Jika mereka melihat orang tua atau anggota keluarga lainnya mengabaikan kewajiban mereka, mereka mungkin meniru perilaku tersebut.
- Untuk membantu anak memenuhi kewajiban mereka di rumah, penting untuk pertama-tama memahami apa yang mungkin menjadi hambatan bagi mereka. Dengan pemahaman ini, orang tua atau wali dapat mencari solusi yang sesuai untuk membantu anak mereka.
Baca juga: Nama-Nama Anak Jokowi dan Filosofi dibaliknya
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.