Investasi saham telah menjadi salah satu pilihan populer bagi banyak orang yang ingin meningkatkan aset dan mencapai kebebasan finansial. Namun, sebelum memulai perjalanan di pasar saham, penting bagi Anda untuk memahami ciri-ciri saham secara mendalam.
Setiap saham memiliki karakteristik unik yang bisa memengaruhi potensi keuntungan dan risikonya. Dengan mengetahui ciri-ciri saham, Anda akan lebih siap dalam menentukan pilihan investasi yang tepat, baik untuk jangka pendek maupun panjang. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai ciri penting yang harus Anda ketahui untuk menjadi investor yang lebih cerdas dan terinformasi.
Baca juga: Saham Blue Chip, Investasi Jangka Panjang yang Aman dan Stabil
Ciri-Ciri Saham
Jadi begini, kalau kita ngomongin saham, ada beberapa ciri-ciri yang bikin instrumen investasi ini cukup unik dan sering jadi favorit para investor, terutama yang memang punya niat untuk jangka panjang. Saham itu sebenarnya adalah bukti kepemilikan kita atas sebagian dari suatu perusahaan. Nah, yuk kita bahas satu per satu ciri-ciri saham yang harus kamu tahu biar nggak salah paham.
1. Hak Kepemilikan
Ini hal yang paling dasar. Saat kamu punya saham, secara otomatis kamu jadi salah satu pemilik perusahaan itu, walaupun cuma sebiji dua biji. Misalnya, perusahaan mengeluarkan 1 juta saham dan kamu punya 10.000 di antaranya, berarti kamu punya 1% dari perusahaan itu. Jadi, semakin banyak saham yang kamu pegang, semakin besar juga bagian kepemilikanmu.
2. Hak Suara
Selain punya bagian dari perusahaan, sebagai pemegang saham, biasanya kamu juga punya hak suara dalam rapat pemegang saham. Ini bukan cuma formalitas, lho. Kamu bisa ikut menentukan arah perusahaan dengan memilih dewan direksi atau setuju nggak dengan kebijakan besar perusahaan. Tapi, ini berlaku kalau kamu punya saham biasa. Kalau saham preferen, biasanya nggak ada hak suaranya.
3. Dividen
Nah, ini salah satu yang sering dinanti-nanti investor. Dividen itu pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. Nggak semua perusahaan rutin bagi dividen, ya. Tergantung kinerja dan kebijakan mereka. Ada yang tiap tahun rajin bagi dividen, ada juga yang lebih suka menyimpan keuntungan buat ekspansi bisnis. Tapi, kalau kamu pegang saham preferen, biasanya dapet dividen lebih pasti, meskipun nggak ikut-ikutan hak suara tadi.
4. Potensi Pertumbuhan Modal
Inilah alasan kenapa banyak orang suka banget investasi saham. Nilai saham bisa naik seiring waktu, terutama kalau perusahaan berkembang dan labanya meningkat. Jadi, kamu bisa dapat keuntungan modal (capital gain) kalau nanti harga saham yang kamu beli sekarang naik di masa depan. Tapi ya, ini juga bergantung pada kinerja perusahaan dan kondisi ekonomi global. Kalau lagi bagus, saham bisa melesat; kalau nggak, bisa turun drastis.
5. Risiko
Nah, ini yang sering bikin orang ragu investasi saham. Risiko. Saham termasuk investasi yang berisiko tinggi. Nilainya bisa naik, tapi bisa juga anjlok. Terutama kalau perusahaan mengalami masalah keuangan atau kondisi ekonomi global nggak mendukung. Jadi, kalau kamu masuk ke dunia saham, harus siap mental, karena kerugian bisa saja terjadi. Meskipun begitu, banyak juga yang justru suka dengan tantangan ini.
6. Jenis Saham
Saham itu ada dua jenis: saham biasa dan saham preferen. Saham biasa punya risiko lebih besar tapi biasanya juga punya potensi keuntungan lebih tinggi. Di sisi lain, saham preferen lebih aman karena prioritas di pembayaran dividen dan kalau-kalau perusahaan bangkrut, mereka yang duluan dapet bagian aset. Tapi ya itu tadi, nggak ada hak suara.
7. Likuiditas
Saham yang diperdagangkan di bursa itu biasanya sangat likuid. Artinya, kamu bisa beli atau jual kapan saja selama jam perdagangan bursa. Ini yang bikin saham jadi instrumen investasi yang menarik karena kalau butuh uang cepat, tinggal jual aja di pasar.
8. Perlindungan
Meskipun saham itu berisiko, kamu sebagai pemegang saham punya perlindungan. Maksudnya, kalau perusahaan sampai bangkrut, kerugianmu hanya sebatas nilai investasi di saham itu. Nggak akan disuruh tanggung utang perusahaan. Jadi, meskipun bisa rugi, ada batasan kerugiannya.
Itulah beberapa ciri penting dari saham. Investasi di saham itu memang menarik, tapi juga menantang. Kuncinya adalah memahami dengan baik ciri-ciri ini sebelum terjun langsung. Semakin paham, semakin bijak juga kita dalam mengambil keputusan investasi.
Baca juga: 1 Lot Saham Berapa Lembar dan Tips Main Saham!
Ciri-Ciri Saham Gorengan, Cuan dan Bluechip
1. Ciri-Ciri Saham Cuan
Saham yang sering disebut sebagai “cuan” adalah saham yang berpotensi menghasilkan keuntungan signifikan bagi investor. Biasanya, saham seperti ini memiliki beberapa karakteristik penting:
Fundamental Perusahaan yang Kuat
Salah satu ciri utama dari saham yang memberikan keuntungan adalah kondisi fundamental perusahaan yang kokoh. Perusahaan yang mampu mencetak laba konsisten dan memiliki neraca keuangan yang sehat akan lebih berpeluang memberi cuan. Misalnya, perusahaan yang memiliki rasio utang rendah dan pendapatan stabil.
Pertumbuhan yang Stabil
Saham yang terus tumbuh dari waktu ke waktu menunjukkan performa yang sehat dan berpotensi memberikan return positif dalam jangka panjang. Investor biasanya melihat track record pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.
Likuiditas Tinggi
Saham cuan umumnya memiliki likuiditas tinggi, artinya saham tersebut mudah diperjualbelikan di pasar. Ini memberikan kemudahan bagi investor untuk keluar atau masuk pasar tanpa memengaruhi harga secara signifikan.
Dividen yang Konsisten
Saham yang memberikan dividen secara teratur, khususnya dari perusahaan besar atau blue chip, sering dianggap sebagai saham yang “cuan.” Dividen ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi investor selain dari potensi kenaikan harga saham.
Ciri-Ciri Saham Blue Chip
Saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar yang sudah mapan dan biasanya termasuk dalam daftar perusahaan teratas di bursa efek. Beberapa ciri-ciri dari saham blue chip yang paling sering kita temui adalah:
Kapitalisasi Pasar Besar
Saham blue chip berasal dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar, bisa mencapai triliunan rupiah. Contohnya adalah perusahaan di sektor perbankan atau barang konsumsi yang punya pengaruh besar di pasar.
Dividen Konsisten
Saham blue chip biasanya memiliki kebijakan dividen yang konsisten. Setiap tahun, pemegang saham blue chip cenderung menerima dividen, yang menjadi salah satu daya tarik utama bagi investor jangka panjang.
Kinerja Keuangan
Stabil: Perusahaan blue chip umumnya memiliki kinerja keuangan yang stabil dan kuat. Mereka beroperasi di industri-industri esensial seperti keuangan, energi, atau barang konsumsi, yang permintaannya cenderung stabil meskipun kondisi ekonomi berfluktuasi.
Likuiditas Tinggi: Saham blue chip cenderung diperdagangkan dengan volume yang besar. Artinya, saham-saham ini mudah dijual dan dibeli, memberikan keleluasaan bagi investor untuk masuk dan keluar pasar kapan saja.
3. Ciri-Ciri Saham Gorengan
Nah, ini yang menarik tapi juga berisiko tinggi. Saham gorengan adalah saham yang harganya naik turun secara drastis dan sering kali tidak mencerminkan kondisi fundamental perusahaan. Saham ini sering digerakkan oleh spekulasi atau manipulasi pasar oleh “bandar.” Beberapa ciri-cirinya adalah:
Kenaikan Harga yang Tidak Wajar: Saham gorengan sering menunjukkan kenaikan harga yang sangat tajam dalam waktu singkat, kadang lebih dari 20% dalam satu hari perdagangan. Kenaikan ini tidak mencerminkan kinerja perusahaan dan lebih banyak karena aktivitas spekulatif.
Volume dan Nilai Transaksi Tinggi: Meski perusahaan yang mengeluarkan saham ini biasanya berkapitalisasi kecil, volume perdagangan saham gorengan bisa sangat tinggi. Hal ini menimbulkan kesan bahwa saham tersebut diminati banyak investor, padahal sering kali dikendalikan oleh segelintir pihak.
Harga Tidak Sesuai Fundamental: Harga saham gorengan sering kali tidak sesuai dengan fundamental perusahaan. Jika dilihat dari laporan keuangan, biasanya perusahaan ini justru memiliki kinerja yang buruk, seperti pendapatan yang menurun atau utang yang membengkak.
Risiko Tinggi: Saham gorengan sangat berisiko. Setelah harganya naik secara drastis, saham ini bisa jatuh secepat kenaikannya. Investor yang tidak waspada bisa terjebak dan mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.
Baca juga: Cara Kerja Investasi: Saham, Reksadana, Emas
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.