Penipuan investasi adalah hal yang paling sering terjadi meskipun paling sering juga kita hindari. Mengapa demikian? Investasi adalah impian semua orang. Bayangkan, Sobat Pintar bisa mendapatkan passive income tanpa harus bekerja hanya bermodalkan menyetorkan sejumlah uang kepada pihak tertentu.
Nah, berikut ini adalah 4 jenis penipuan investasi yang harus dihindari.
1. Skema Ponzi
Sebelum Sobat Pintar dapat mengenali tanda peringatan Skema Ponzi, penting bagi Sobat Pintar untuk memahami apa saja jenis penipuan ini.
Pada dasarnya, pelaku modus penipuan ini mengumpulkan uang dari orang-orang yang ingin berinvestasi dalam bisnisnya dan kemudian membayar investor dengan pembayaran bunga yang besar dari uang yang diperoleh dari investor baru. Meskipun Ponzi tidak membuat bentuk Penipuan investasi ini, operasinya adalah yang pertama kali diketahui di Amerika Serikat.
Pada dasarnya modus penipuan ini selalu memberikan iming-iming pengembalian dana yang sangat besar misalnya 10% selama 1 bulan dari dana yang sudah Sobat Pintar masukkan. Hal ini tentu sangat tidak masuk akal.
Darimana Sobat Pintar dapat 10% itu? Tentunya keuntungan yang didapat ini adalah dari investasi orang lain lagi. Jadi intinya uang investasi itu terus saja diputar dari satu orang ke orang lain. Sampai akhirnya pelaku tidak bisa menemukan orang lain lagi untuk ditawari investasi, maka ia akan kabur.
Berikut ini adalah ciri-ciri Skema Ponzi jika diperhatikan secara seksama.
Ciri-ciri modus penipuannya.
- Serupa dengan skema piramida, salah satu dari ciri-ciri Skema Ponzi adalah menghasilkan keuntungan bagi investor lama dengan mengakuisisi investor baru, yang dijanjikan untung besar dengan sedikit atau tanpa resiko.
- Kedua pengaturan uang didasarkan pada penggunaan dana investor baru untuk membayar pendukung sebelumnya.
- Salah satu ciri-ciri Skema Ponzi selanjutnya, adalah perusahaan yang terlibat dalam modus penipuan ini memfokuskan semua energi mereka untuk menarik klien baru untuk melakukan investasi dan bukan untuk fokus menumbuhkan dana pada investor lama yang sudah meletakkan uang mereka lebih dulu.
2. Investasi HYIP
Investasi HYIP adalah skema investasi penipuan yang dimaksudkan untuk memberikan pengembalian investasi yang luar biasa tinggi. Program investasi hasil tinggi sering kali mengiklankan hasil lebih dari 100% per tahun untuk memikat korban.
Program investasi hasil tinggi (Investasi HYIP) adalah skema investasi penipuan yang dimaksudkan untuk memberikan pengembalian yang sangat tinggi, lebih dari 100%, atas investasi.
Kebanyakan HYIP adalah Skema Ponzi di mana penyelenggara mengambil uang dari investor baru untuk membayar kembali kepada investor yang sudah mapan.
HYIP, sering dikenal sebagai “penipuan bank utama”, biasanya melibatkan dugaan perdagangan atau penerbitan instrumen keuangan bank “utama” dan mungkin termasuk referensi ke instrumen bank utama Indonesia atau dunia utama.
Tanda-tanda peringatan HYIP termasuk jaminan pengembalian yang berlebihan, instrumen keuangan fiktif, kerahasiaan yang ekstrim, klaim bahwa investasi adalah peluang eksklusif, dan segala hal tentang investasi yang dibuat cukup kompleks sehingga membingungkan investor.
Nah, HYIP sendiri sebenarnya masuk dalam kategori Ponzi. Jadi sebenarnya uang yang Sobat Pintar berikan akan diberikan kepada orang lain sebagai return dari investasi mereka. Dan juga seperti Ponzi, pada akhirnya pelaku akan kehabisan orang untuk dijadikan korban dan kabur begitu saja membawa sejumlah uang yang sudah dikantongi.
3. Investasi Emas
Lho jadi Investasi Logam Mulia juga penipuan? Ya, jika emasnya palsu. Ini sangat sering terjadi di masyarakat terutama Indonesia dimana memeriksa keaslian emas bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan.
Bayangkan Sobat Pintar memberikan uang kepada seorang pelaku untuk dibelikan emas dan disimpan untuk kemudian dijual dengan harga yang lebih tinggi di kemudian hari atau ketika harga emas sudah naik. Namun, emas yang Sobat Pintar terima justru adalah emas palsu.
Investasi Emas palsu ini sering mengincar golongan masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang mudah percaya dengan bentuk emas palsu dan tidak menanyakan sertifikat resmi dari penyedia emas di Indonesia seperti Antam Gold atau semacamnya.
Selain itu ada juga jenis penipuan lain yang masih berkedok emas. Salah satunya adalah pelaku meminta korban menyetorkan sejumlah uang dengan janji akan dibelikan emas. Pelaku lalu mengatakan kepada korban bahwa emas sudah dibeli dan mungkin hanya diberikan fotonya saja. Fisik dari emas tidak pernah diberikan karena memang tidak pernah dibeli.
Tidak cukup sampai di situ, pelaku kemudian meminta uang lagi kepada korban dengan dalih ingin membeli lebih banyak emas agar untungnya lebih besar ketika dijual nanti. Pelaku memberikan iming-iming bahwa harga emas sedang murah dan alangkah baiknya bila korban membeli lebih banyak lagi.
Uang pun kembali disetorkan dan pelaku tidak juga membeli emas tersebut. Akhirnya, pelaku mengantongi uangnya dan kabur begitu saja.
Tips untuk menghindari
- Jangan Investasi Logam Mulia kecuali di lembaga resmi seperti Pegadaian atau Antam atau sejenisnya
- Pastikan Sobat Pintar meminta bentuk fisik dari emas. Jika ingin disimpan oleh perusahaan, maka mintalah surat resmi yang menyatakan bahwa emas yang mereka simpan adalah milik Sobat Pintar. Apabila perusahaan berdalih tidak ingin memberikan emas yang dibeli kepada Sobat Pintar, maka tinggalkan saja karena diambil atau tidak, emas itu adalah hak Sobat Pintar dan perusahaan tidak boleh menahan kecuali atas persetujuan pemilik emas.
- Apabila Sobat Pintar sudah terlanjur membeli emas dari pihak yang tampak meragukan, segera cek keaslian emas ke lembaga resmi seperti antam atau pegadaian. Jika mungkin, segera jual dan cobalah Investasi Emas lain waktu di lembaga yang lebih resmi.
4. Penggandaan Dolar
Ini adalah jenis investasi sebagai modus penipuan yang paling mudah dikenali. Sobat Pintar diminta memberikan sejumlah uang lalu uang tersebut akan menjadi berkali lipat di kemudian hari. Ini mirip-mirip dengan salah seorang pelaku kasus penggandaan uang yang terkenal di Indonesia, Taat Pribadi, dimana ia mengaku bisa menggandakan uang padahal berujung penipuan.
Meskipun uang bisa digandakan, maka sudah jelas bahwa pelaku mencetak uang palsu untuk memenuhi janjinya kepada investor.
Meski mudah sekali dikenali karena uang tidak mungkin digandakan begitu saja secara magis, namun sulit untuk mengungkap kasus ini karena kebanyakan korban merasa malu untuk melapor. Selain malu, dalam kasus investasi penggandaan uang palsu, korban juga tidak ingin terlibat dengan urusan hukum karena ikut terseret kasus uang palsu tersebut.
Kesimpulan
Itulah 4 jenis penipuan investasi yang harus kita hindari. Intinya, semua investasi sebagai modus penipuan memiliki hal serupa sebagai berikut.
1. Menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat
Jika Sobat Pintar ditawari hal semacam ini, segera tolak karena investasi bukanlah soal keuntungan cepat melainkan dalam jangka waktu yang cukup lama.
2. Tidak jelas produk yang diinvestasikan
Jika tidak ada produk jelas yang dijadikan komoditas investasi, maka sudah jelas itu adalah penipuan. Hindari sebisa mungkin.
3. Tidak transparan
Banyak penipuan investasi yang menutup-nutupi cara kerja investasi mereka. Jika ini terjadi, maka segera hindari. Investasi yang benar harus jujur dan transparan soal dari mana dapat keuntungan.